Breaking News:

Terkini Daerah

Terungkap Motif Pelaku Bunuh Bocah 7 Tahun lalu Masukkan Jasad ke Karung, Sempat Ikut Pura-pura Cari

Terungkap pelaku pembunuh bocah 7 tahun yang jasadnya dibungkus karung di Nias Selatan.

HO/ Tribun Medan
Olah TKP bocah perempuan 7 tahun yang ditemukan tewas dalam karung di Perbukitan Dusun II Desa Bawaziono Kecamatan Lahusa, Nias Selatan. 

TRIBUNWOW.COM - Terungkap pelaku pembunuh bocah 7 tahun yang jasadnya dibungkus karung di Nias Selatan.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Arke Furman Ambat mengatakan, tersangka ditangkap pada Rabu (10/2/2021) sekira pukul 09.00 di Desa Hili’orodua, Kecamatan Lahusa, Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara.

Tersangka pembunuhan tersebut berinisial AL (47) dan merupakan tetangga.

Baca juga: Curigai Bau di Pakaiannya, Gadis 18 Tahun Tersadar dari Mabuk Telah Dirudapaksa 4 Orang Temannya

POLRES Nias Selatan memaparkan kasus pembunuhan anak tujuh tahun Petra Deswindasari Laia yang menangkap satu pelaku, Kamis (11/2/2021).
POLRES Nias Selatan memaparkan kasus pembunuhan anak tujuh tahun Petra Deswindasari Laia yang menangkap satu pelaku, Kamis (11/2/2021). (TRIBUN MEDAN/HO)

Pelaku juga masih semarga dengan korban.

"Tersangka mengaku membunuh anak SD tersebut lantaran dendam kepada Masarudin Laia, orang tua korban," kata Arke, Kamis (11/2/2021).

Dendam itu disebut buntut dari Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Nias Selatan.

Meski begitu, kata Kapolres, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait alasan korban.

Menurut Kapolres, tersangka sempat pura-pura ikut mencari korban saat masih hilang.

Bahkan, ketika penemuan jasad putri kepala desa itu, tersangka ikut berada di lokasi hingga ditemukan di Perbukitan II, Desa Bawozihono, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan pada Selasa (9/2/2021) sekira pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Sebelum Ungkit Twitternya Diblokir Karni Ilyas, Fadjroel Rachman Sempat Diskusi soal Buzzer di tvOne

 

Arke Furman megatakan, pelaku telah dimintai keterangan, termasuk juga pemeriksaan saksi-saksi.

Adapun jasad seorang seorang bocah perempuan Selasa lalu, Petra Deswindasari Laia berusia 7 tahun ditemukan dalam karung hingga membuat heboh warga Desa Bawozihono. Warga menduga menjadi korban pembunuhan.

Korban merupakan putri dari Masarudin Laia (38), kepala desa setempat.

Sebelumnya, orangtuanya mencari ke rumah para kerabat namun korban juga tidak ditemukan.

Dan akhirnya membuat laporan ke Polsek Lahusa karena korban tidak pulang ke rumah.

Setelah dilakukan penyelidikan dan pengejaran, Tim Reskrim Polres Nias Selatan berhasil menangkap tersangka.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Anom Subekti dan Keluarganya Ternyata Teman Korban, Diduga soal Jual Beli Gamelan

Terbungkus Karung

Seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun tewas dibunuh secara sadis dan mayatnya ditemukan dalam karung goni di hutan dengan kondisi mengenaskan.

Diduga korban dibuang pelaku setelah dibunuh untuk menghilangkan jejak.

Terdapat luka bacok ditubuh korban.

Ternyata bocah tersebut anak kepala desa di Desa Hiliorudua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan.

Masarudin Laia, Kepala Desa Hiliorudua, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) dirundung duka.

Putrinya yang masih berusia tujuh tahun bernama Petra Dewindasari Laia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Baca juga: Kasus Anak Gugat Kakek Koswara Berujung Haru dan saling Pelukan, Deden Tertunduk Ungkap Penyesalan

Korban diduga Dibacok Lalu Jenazahnya Dibungkus Goni Dibuang ke Hutan perbukitan Dusun II, Desa Bawaziono, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nisel.

“Jenazah ditemukan sekira pukul 07.00 WIB,” kata Kapolsek Lahusa AKP Edward Hasibuan, Selasa (9/2/2021) siang.

Dia mengatakan, adapun yang pertama kali menemukan jenazah korban yakni warga sekitar.

Namun Edward belum mau mengungkap identitas saksi.

Dia mengatakan, penyidik masih mendalami kasus ini.

“Dugaan sementara ini tindak pembunuhan,” kata Edward.

Disinggung lebih lanjut soal informasi yang didapat polisi, Edward mengatakan bahwa pihak keluarga sempat membuat laporan ke Polsek Lahusa pada Senin (8/2/2021) kemarin.

Pihak keluarga melapor bahwa kehilangan anak bernama Petra Dewindasari Laia.

“Mereka mengaku anaknya hilang dari rumah,” kata Edward.

Namun, tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana korban ini bisa hilang.

Apakah ada indikasi diculik, atau sempat dibawa orang yang dikenal oleh korban.

“Keluarganya sudah sempat mencari kemana-mana, termasuk ke rumah para keluarga tapi tidak ditemukan,” kata Edward.

Belakangan, pada Selasa (9/2/2021) pagi jasad Petra ditemukan oleh warga.

Saat ditemukan jasad bocah malang itu masih mengenakan pakaian lengkap terbungkus karung goni di hutan perbukitan.

Sementara itu, sumber terpercaya Tribun Medan mengatakan, bahwa di kepala korban ada luka bacokan.

Diduga, korban dibunuh menggunakan senjata tajam.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku yang diduga mengenal keluarga korban sengaja membuat jasad bocah malang di hutan perbukitan.

“Ada luka robek di kepalanya. Kami duga itu bekas sabetan benda tajam,” kata sumber.

Menurut sumber, dari keterangan pihak keluarga, sekira pukul 16.00 WIB pada Senin (8/2/2021) kemarin korban masih terlihat bermain di depan rumah.

Saat itu, orangtua korban kebetulan ada keperluan di kota.

Karena sudah biasa meninggalkan anaknya di rumah, orangtua korban pergi dengan niat akan kembali lagi ke rumah pada malam hari.

Namun, lanjut sumber, begitu tiba di rumah pukul 20.30 WIB, orangtua korban tidak menemukan anaknya.

Saat itulah mereka mulai panik dan berkeliling kampung mencari Petra.

Sudah berjam-jam mencari, Petra tak juga ditemukan.

Orangtua korban akhirnya memutuskan untuk membuat laporan di Polsek Lahusa. Nahasnya, pada Selasa (9/2/2021) pagi, siswi kelas dua SD ini akhirnya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Pascakejadian, ada warga yang sempat mengunggah video di YouTube dengan akun bernama Asori Sawit.

Dalam video berdurasi 3 menit 12 detik itu terlihat sejumlah polisi dari Polsek Lahusa melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Di dalam video terlihat polisi memasang garis kuning di lokasi penemuan jenazah.

Sejumlah petugas tampak mencatat setiap keterangan yang disampaikan warga.

Tidak hanya itu, di dalam video terlihat ada seorang wanita yang menggunakan ikat kepala putih berjaket kardigan kuning yang disebut-sebut sebagai ibu kandung korban duduk di depan jenazah anaknya.

Perempuan itu tampak dipeluk oleh wanita berkaus putih.

Dalam video terdengar suara pengunggah yang menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada sekitar 200 meter dari jalan utama desa.

Pengunggah video juga mengatakan bahwa insiden ini merupakan pembunuhan sadis pertama yang terjadi di Desa Bawaziono.

Di dalam video juga terlihat kerumunan warga tanpa menggunakan masker.

Padahal, saat ini situasi masih dilanda pandemi Covid-19. (Victory Arrival Hutauruk/Arjuna Bakkara)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuhan Bocah Perempuan di Nias Selatan, Motif Dendam Pilkades, Pelaku Sempat Ikut Mencari Korban

Sumber: Tribun Medan
Tags:
PembunuhanNias SelatanKorbanPolisiMayat dalam Karung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved