Breaking News:

Terkini Nasional

Jokowi Minta Masyarakat Aktif Mengkritik, Hendri Satrio: Pemerintah Mau Mendengarkan atau Tidak?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada masyarakat Indonesia untuk lebih aktif dalam memberikan kritik terhadap pemerintah.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Youtube/Talk Show tvOne
Analis Politik Hendri Satrio, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Minggu (28/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada masyarakat Indonesia untuk lebih aktif dalam memberikan kritik terhadap pemerintah.

Menaggapi hal itu, Pengamat Politik Hendri Satrio mengaku memiliki tiga pandangannya.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (10/2/2021), Hendri Satrio mulanya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas langkah dari Jokowi tersebut.

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021, Istana Negara, 21 Januari 2021. Terbaru, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa menggerakkan komponen cadangan (komcad) secara sepihak.
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021, Istana Negara, 21 Januari 2021. Terbaru, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa menggerakkan komponen cadangan (komcad) secara sepihak. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Debat dengan YLBHI dan Disebut Tak Mau Terima Masukan, Fadjroel: Salah Baca Anda, Baca Baik-baik

Baca juga: Ade Armando Sebut Jokowi Tak Baperan saat Dikritik, Singgung Rocky Gerung hingga Refly Harun

Meski begitu, harapannya, pernyataan dari Jokowi yang disampaikan dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021), itu bukan hanya sebatas ucapan.

Untuk membuktikan, Hendri Satrio meminta kepada Jokowi untuk ada tindak lanjutnya.

"Harusnya niat baik ini bisa ditindaklanjuti dengan misalnya inisiatif pemerintah untuk merevisi Undang-undang ITE," ujar Hendri Satrio.

Selain dari pemerintah, Hendri Satrio menyebut tindak lanjut juga perlu dilakukan dari aparat penegak hukum.

Menurutnya, hal itu tentu melihat perlakuan pihak kepolisian dalam menyikapi para pengkritik.

"Kedua adalah bagaimana niat baik pemerintah ini juga bisa ditindaklanjuti oleh aparat hukum," kata Hendri Satrio.

"Ini sebuah momentum bagus bagi Pak Kapolri untuk membuktikan kepada Presiden Jokowi bahwa dia bisa menjalankan amanah dari presiden untuk mengundang sebanyak-banyaknya kritik kepada pemerintah dan tetap menjaga kebebasan berpendapat," jelasnya.

Baca juga: Demokrat Minta Aparatur Sinkron soal Keinginan Jokowi untuk Dikritik: Buzzer-buzzer Sangat Reaktif

Lebih lanjut, terlepas dari keduanya, Hendri Satrio menilai kuncinya kembali pada pemerintah.

Menurutnya, percuma ketika di satu sisi membolehkan atau meminta masyarakat memberikan kritik, tapi di sisi lain justru mengabaikan kritik tersebut.

"Ada satu kuncinya, pemerintah mau mendengarkan kritik itu atau tidak?" ungkapnya.

"Jadi jangan kemudian mengundang kritik, tapi tidak mau mendengarkan kritik itu. Percuma kalau kemudian mengundang kritik, tapi tidak mau mendengarkan."

"Mudah-mudahan saja niat baik itu bisa terwujud," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-3.10:

Demokrat: Buzzer-buzzer Sangat Reaktif

Anggota DPR Fraksi Demokrat, Herman Khaeron tanggapi keinginan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya masyarakat lebih aktif dalam memberikan kritik, baik kepada dirinya maupun pemerintah secara umum.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kompas Petang, Rabu (10/2/2021), Herman Khaeron mengakui hal tersebut sebagai kabar yang baik.

Meski begitu, menurutnya harus ada kesinkronan antara ucapan Jokowi dengan seluruh aparaturnya.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Aktif Mengkritik, Rocky Gerung: Sementara Buzzernya Masih Terus Membully

"Dan kalau merujuk di era Presiden SBY misalkan, bahwa media massa pun sangat terbuka untuk mengkritik pemerintahan," ujar Herman Khaeron.

"Oleh karenanya jangan sampai pada sisi lain untuk menarik simpati dengan statment kritik tetapi gerakan lain ataupun ada perlakuan lain dari aparat yang lain," harapnya.

"Sehingga ini harus sinkron."

Menurutnya, sebagai negara demokrasi tentu menjadi hal yang biasa soal adanya kritik-mengkritik, hanya saja harus dilakukan secara objektif, bukan malah menebar hoax.

Ia menambahkan bahwa kritik yang membangun itulah yang saat ini dibutuhkan Jokowi untuk kebaikan bangsa dan negara.

Untuk membuktikan ucapan tersebut, Herman Khaeron meminta kepada Jokowi untuk memastikan bahwa ketika melakukan kritik tersebut aman dan tidak mendapatkan ancaman balik, khususnya dari para buzzer.

"Ya selama bahwa ini belum menjadi intruksi presiden kepada aparaturnya," kata Herman Khaeron.

"Ini kan sering kali banyak masyarakat yang mengkritik bahwa buzzer-buzzer ini sangat reaktif."

"Ketika ada yang nyenggol Pak Jokowi, kritiknya sebenarnya bagus, tetapi kemudian dihantam dengan berbagai balasan yang tentu menakutkan," jelasnya.

Baca juga: Sufmi Dasco Pertemukan Natalius Pigai-Abu Janda, Rocky Gerung: Mestinya Rizieq Shihab dengan Jokowi

Lebih lanjut, dirinya juga tidak ingin, meski sudah diizinkan atau diminta untuk memberikan kritik, namun tanpa disadari justru harus berurusan dengan hukum, berkaitan dengan Undang-undang ITE.

"Yang paling penting juga, membuka kritik ini harus intruksional kepada seluruh aparaturnya."

"Jangan kemudian kita mengkritik dianggap menyalahi Undang-undang ITE lantas kemudian kita menjadi bermasalah dengan persoalan hukum," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit awal:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
JokowiHendri SatrioPemerintah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved