Isu Kudeta Partai Demokrat
Pasca-isu Kudeta Demokrat untuk Lengserkan AHY, Kader Jelaskan soal Kondisi Internal Paartai
Pascaisu kudeta atau pengambilan alih kepemimpinan Partai Demokrat menyeruak ke publik, bagaimanakah kesolidan internal di partai berlambang mercy itu
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat sempat diserang isu kudeta oleh beberapa tokoh.
Pascaisu kudeta atau pengambilan alih kepemimpinan Partai Demokrat menyeruak ke publik, bagaimanakah kesolidan internal di partai berlambang mercy tersebut?
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan kejadian ini justru semakin mempersolid partainya.
Baca juga: Eks KSP Sebut Moeldoko Digiring Senior Demokrat, Herzaky: 1 Jenderal Tak Ikut Jejak Terhormat Senior

"Banyak hal yang telah dan akan terus Partai Demokrat lakukan secara internal di bawah kepemimpinan langsung Ketua Umum AHY untuk memperkuat soliditas partai kami," ujar Herzaky, kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
"Setelah kejadian ini, semua kader justru semakin solid dan bersatu melawan musuh bersama, yaitu siapapun yang akan merampas kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," imbuhnya.
Menurutnya, banyak cara dilakukan oleh kader-kader Demokrat untuk tetap memperlihatkan dan memperkuat soliditasnya di internal.
Herzaky mencontohkan para pengurus di berbagai tingkatan yang setiap harinya menggelar apel loyalitas di daerahnya masing-masing atas inisiatif sendiri.
Baca juga: Sosok Semuel Takatelide Pencipta Lagu Terpesona, Ternyata Rekaman Tahun 1998
"Mereka kemudian mempublikasikan kegiatan mereka ini kepada publik melalui media massa maupun media sosial. Tercatat, 34 DPD se-Indonesia, telah melakukannya," kata dia.
Selain itu, kata dia, DPP Partai Demokrat juga menerima dan mendapatkan informasi serta kiriman foto, video hingga tautan berita apel loyalitas yang mereka lakukan dari tingkat DPC setiap harinya.
"Mereka melakukan ini, dengan inisiatif sendiri, karena mereka meyakini kalau perjuangan ini adalah perjuangan melawan mereka yang mengancam kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat, juga mengancam demokrasi dan keadilan di negeri kita. Bagaimanapun, soliditas Partai Politik bakal bermanfaat besar untuk menjaga dan mengawal demokrasi kita," tandasnya.
Elektabilitas AHY
Popularitas dan favorabilitas Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Partai Demokrat dinilai melejit, sejak mencuatnya isu kudeta.
Menurut pengamat, dalam berpolitik, popularitas tak cukup jadi modal.
Harus diubah menjadi sebuah elektabilitas.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru, Prabowo-Anies Turun, Lihat Posisi AHY Vs Moeldoko
Terkait hal itu, analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan meningkatnya popularitas Demokrat dan AHY wajar, sebab, isu itu tersebut sedang 'happening' sehingga menjadi perhatian publik.
"Popularitas itu didasarkan pada isu yang sedang berkembang. Apa yang lagi happening, itulah yang ada dibenak publik."
"Dalam seminggu ini porsi pemberitaan soal AHY dan Demokrat berlimpah karena isu kudeta," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (8/2/2021).
Namun, Adi mengingatkan partai berlambang mercy itu untuk tak berpuas diri melihat popularitasnya meningkat.
Karena, menurutnya populer saja tak cukup dalam dunia politik.
Semua akan sia-sia, kata Adi, jika Demokrat tak bisa mengkonversi popularitas itu menjadi elektabilitas.
"Dalam politik, populer saja tak cukup, tapi harus bisa dikonversi jadi elektabilitas. Di situlah Demokrat harus fokus ke depan. Setelah jadi konsumsi pemberitaan, lalu apa?" ungkapnya.
Terlebih lagi, Adi menilai masyarakat saat ini masih belum dapat dipastikan menanggapi isu kudeta Demokrat secara positif ataupun negatif.
"Saat ini publik terbelah dalam menyikapi isu kudeta demokrat. Terjadi tauran opini, jadi belum ketahuan siapa yang lebih kuat. Harus ada alat ukur yang objektif," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Popularitas dan favorabilitas Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Partai Demokrat melejit semenjak isu kudeta partai itu mengemuka.
Baca juga: Survei Elektabilitas Partai Politik: Demokrat Melesat, PDIP Anjlok, Pengaruh Isu Kudeta?
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk 'Prahara Hostile Take Over Partai Politik Dalam Arena Demokrasi' secara virtual, Minggu (7/2/2021).
Tomi menjelaskan, pihaknya membuat riset dengan cara memetakan pertarungan narasi upaya pengambilalihan paksa, menggunakan tools yang disebut sebagai social network analysis.
"Kita lihat popularitas dan favorabilitasnya. Kita buat dua periode supaya ada perbandingan," kata Tomi.
Tomi menguraikan, periode pertama dilakukan 7 hari sebelum AHY memberikan keterangan pers soal adanya upaya kudeta Partai Demokrat (24 Januari sampai 30 Januari).
Di waktu itu, popularitas Partai Demokrat berada pada urutan ketiga
"Tapi pada tanggal 31 januri sampai 6 Februari popularitasnya melejit jauh di atas 70 ribu dan favorabilitasnya pun naik jauh mengatasi partai-partai lain," ucap Tomi.
"Jadi Partai Demokrat menjadi populer dan pada saat yang sama orang suka pada Partai Demokrat terjadi lonjakan popularitas dan favorabilitas baik dalam pemberitaan maupun percakapan," ujarnya.
Terkait dengan popularitas AHY, pada 24 Januari hingga 30 Januari berada di posisi keempat, di bawah gubernur se-Jawa itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sementara, popularitas Moeldoko (sebagai pihak eksternal yang diduga terlibat kudeta Demokrat) berada di posisi paling bawah.
Pada 7 hari berikutnya, lanjut Tomi, posisi AHY melejit melampaui tokoh-tokoh yang lain.
Begitupun dengan Moeldoko, namun Kepala Staf Kepresidenan itu memiliki favorabilitas yang rendah dibanding AHY.
"Kenapa Moeldoko melejit karena kita tadi melihat ada upaya-upaya akun anonimous untuk mendogkrak popularitasnya Pak Moeldoko," ujarnya.
"Bisa disimpulkan bahwa 7 hari pemantauan kemarin baik Partai Demokrat maupun ketum AHY itu menjadi media daring dibandingkan dengan partai-partai lain, dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pascaisu Kudeta, Demokrat Perkuat Soliditas Internal dengan Cara Ini."