Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Yakin Moeldoko Dalangi Kudeta Demokrat, Herzaky Mahendra: Kalau Bukan Kepala KSP, Keliling Laku Gak?

Politisi Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyoroti posisi Moeldoko sebagai kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

Youtube/Official iNews
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengaku menyesalkan sikap dari pejabat pemerintah, dalam hal ini KSP Moeldoko. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyoroti posisi Moeldoko sebagai kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

Herzaky yakin betul bahwa Moeldoko mewakili pemerintah pusat dalam melakukan kudeta Partai Demokrat.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (8/2/2021).

"Ini ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa," ujar Herzaky.

"Dan ini dilakukan oleh faktor eksternal."

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklarifikasi tuduhan dirinya mendalangi kudeta Partai Demokrat, Selasa (2/2/2021).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklarifikasi tuduhan dirinya mendalangi kudeta Partai Demokrat, Selasa (2/2/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Survei Elektabilitas Partai Politik: Demokrat Melesat, PDIP Anjlok, Pengaruh Isu Kudeta?

Baca juga: Soal Isu Kudeta, Deddy Sitorus Tak Terima Demokrat Seret Jokowi: Ketemu Moeldoko Sana, Tanya

Herzaky menyebut Demokrat tak asal menuduh Moeldoko terlibat dalam isu kudeta.

Menurutnya, ada sejumlah saksi yang melapor keterlibatan orang terdekat pemerintah dalam rencana kudeta Demokrat.

"Faktor eksternal ini menurut para saksi yang melaporkan ke kami bahwa salah satunya adalah orang dekat kekuasaan," kata Herzaky.

"Ini jadi masalah besar menurut kami."

Herzaky menambahkan, Demokrat tak ambil pusing soal sejumlah kader senior yang ikut membela Moeldoko.

Ia mengatakan, Demokrat sangat memaklumi hal itu.

Baca juga: Kader Demokrat di Daerah Disebut Ingin Mengganti Kepemimpinan AHY, Herzaky Bela AHY: Tuai Apresiasi

Baca juga: Tak Cuma AHY, Pengamat Sebut Moeldoko pun Diuntungkan dalam Isu Kudeta Demokrat: Presiden Kena Getah

"Kalau sekedar ada satu, dua kader senior yang cuap-cuap di media ya itu dinamika," ucap dia.

"Dari kami juga tidak menjadi hal yang besar, biasa saja, mungkin ada yang cari perhatian atau cari makan, sah-sah aja."

"Tapi yang menjadi masalah besar karena ada orang dekat kekuasaan ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, posisi Moeldoko di KSP memungkinkan melakukan kudeta terhadap Demokrat.

Selain itu, ia juga menyinggung soal banyaknya dukungan staf KSP lain pada Moeldoko dalam isu ini.

"Sekarang kalau Pak Moeldoko sebagai individu, bolehlah Pak Moeldoko mulai besok enggak jadi kepala KSP."

"Kira-kira kalau Beliau keliling laku enggak nama dia ke kader kami atau partai lain?"

"Yang kedua, katanya bukan KSP, tapi yang kami bingung kemudian mendadak ada staf ahli KSP yang komentar membela Pak Moeldoko," ucap Herzaky menyudahi.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.07:

Tanggapan PDIP

Di sisi lain, perdebatan terjadi antara Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus dengan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Imelda Sari.

Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu (6/2/2021).

Dalam kesempatan itu, keduanya membahas soal isu kudeta Demokrat yang menuai kontroversi.

Namun, menurut Deddy, isu tersebut justru merugikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Kader Demokrat di Daerah Disebut Ingin Mengganti Kepemimpinan AHY, Herzaky Bela AHY: Tuai Apresiasi

Baca juga: Tak Cuma AHY, Pengamat Sebut Moeldoko pun Diuntungkan dalam Isu Kudeta Demokrat: Presiden Kena Getah

Imelda mengatakan, Demokrat hanya mencurigai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) karena diduga melakukan pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat.

Nama Moeldoko disebut-sebut menjadi dalang gerakan kudeta tersebut.

"KSP dalam hal ini Jenderal Moeldoko yang saya kenal sejak lama itu adalah staf presiden," ujar Imelda.

"Dan pak presiden saat ini subuk urusan pandemi dan ekonomi."

Imelda lantas menyinggung posisi Moeldoko sebagai kepala KSP.

Namun belum selesai ia bicara, Deddy langsung menimpali.

Baca juga: Reaksi Deddy Sitorus saat Jokowi Dituduh Restui Moeldoko Dalangi Kudeta Demokrat: Anak SD pun Paham

Baca juga: Kader Demokrat di Daerah Disebut Ingin Mengganti Kepemimpinan AHY, Herzaky Bela AHY: Tuai Apresiasi

Menurut Deddy, Demokrat seharusnya langsung mengonfirmasi ini pada Moeldoko.

"Tugas seorang KSP adalah mensosialisasikan, membantu tugas-tugas presiden yang terkait dengan kebijakan yang harus sampai ke bawah," kata Imelda.

"Kalau begitu Anda memprotes tindakan Moeldoko, bukan memertanyakan pada presiden," sahut Deddy.

Lebih lanjut, Deddy menyebut Jokowi lah yang dirugikan oleh isu kudeta Demokrat.

Apalagi, muncul isu yang menyebut Jokowi merestui Moeldoko mengudeta posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Anda harusnya mengkritik ada anggota pemerintahan yang melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya," kata Deddy.

"Bukan menanyakan presiden apakah ini direstui, Anda tahu apa enggak, enggak relevan."

"Anda tanya dulu sama Moeldoko, ketemulah sana sama Moeldoko, tanya bener enggak sih."

"Kalau iya bener baru kalian bicara, jangan tarik-tarik presiden," tukasnya. (TribunWow.com)

Tags:
MoeldokoKantor Staf Presiden (KSP)Herzaky Mahendra PutraIsu Kudeta Partai DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved