Breaking News:

Vaksin Covid

Nasib Petugas RS Mata Terima 5 Dosis Suntikan Vaksin Covid-19 Sekaligus akibat Kesalahan Nakes

Karena kesalahan petugas kesehatan, seorang staf di RS mata menerima vaksin Covid-19 setara 5 dosis dalam satu kali suntikan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
VAKSINASI NAKES - Vaksinator saat akan melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan RS Husada Utama, Jumat (15/1). Sebanyak 60 tenaga kesehatan di RS Husada Utama di vaksinasi Covid-19 pada hari pertama. Terbaru, Kemenkes menegaskan bahwa suntikan vaksin tidak membuat penerimanya kebal Covid-19. Terbaru, ilustrasi proses penyuntikan vaksin Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Kesalahan fatal dibuat oleh seorang tenaga kesehatan (nakes) di Singapura.

Tanpa disengaja, ia menyuntikkan 5 dosis vaksin Covid-19 sekaligus kepada seorang penerima vaksin.

Kejadian itu menimpa seorang petugas di Rumah Sakit mata di Singapura atau Singapore National Eye Centre (SNEC).

Tampak Rumah Sakit Mata Singapura atau Singapore National Eye Centre (SNEC). Seorang staff SNEC menerima 5 dosis suntikan vaksin sekaligus karena kesalahan nakes.
Tampak Rumah Sakit Mata Singapura atau Singapore National Eye Centre (SNEC). Seorang staff SNEC menerima 5 dosis suntikan vaksin sekaligus karena kesalahan nakes. (Google Street View)

Baca juga: Kabar Gembira, BPOM Disebut Sudah Izinkan Vaksin Sinovac untuk Lansia di Atas 60 Tahun

Dikutip TribunWow.com dari channelnewsasia.com, kejadian itu diketahui terjadi pada 14 Januari lalu.

Kesalahan tersebut baru terdeteksi beberapa menit setelah petugas RS menerima suntikan vaksin.

Vaksin yang digunakan diketahui merupakan vaksin jenis Pfizer-BioNTech.

"Kesalahan berhasil diketahui beberapa menit seusai staf yang menerima vaksinasi sedang beristirahat di ruang tunggu," ujar pihak SNEC dalam sebuah pres rilis.

Tindakan cepat langsung diambil, dimana dokter senior segera memeriksa penerima vaksin yang bersangkutan.

"Dokter senior segera diberitahu dan petugas yang bersangkutan diperiksa, hasil pemeriksaan menunjukkan yang bersangkutan baik-baik saja tanpa efek samping," jelas pihak SNEC.

Meskipun demikian, staff yang bersangkutan kemudian dipantau di Rumah Sakit Umum Singapura atau Singapore General Hospital (SGH).

Dua hari setelah dipantau di RS, staff tersebut diperbolehkan untuk pulang.

Akibat peristiwa itu, program vaksinasi yang dilakukan di SNEC segera dihentikan.

Sisa staff yang belum menerima vaksinasi akhirnya menerima suntik vaksin di SGH.

Begini Cara Kerja Vaksin Covid-19

Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof. Kusnandi Rusmin telah menjelaskan cara kerja vaksinasi Covid-19.

Seperti yang diketahui proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki penyuntikan dosis kedua.

Penyuntikan dosis kedua vaksin Sinovac ditenggarai dengan disuntiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (27/1/2021).

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang, Kamis (28/1/2021), Prof Kusnandi mengatakan bahwa kekebalan tubuh baru akan terbentuk setelah dua minggu dari penyuntikan dosis kedua.

Dirinya menambahkan, sedangkan untuk kekebalan maksimal yang diberikan oleh vaksin tersebut terjadi pada satu bulan setelahnya.

"Pada suntikan pertama belum, itu baru mengenal, suntikan kedua baru timbul zat kekebalan dua minggu setelahnya," ujar Prof. Kusnandi.

"Kekebalan itu paling tinggi satu bulan setelah suntikan kedua," jelasnya.

Baca juga: Seusai Divaksin Covid-19, Ternyata Seseorang Masih Bisa Terjangkit Virus Corona, Ini Penjelasannya

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof. Kusnandi Rusmin jelaskan cara kerja vaksinasi Covid-19.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof. Kusnandi Rusmin jelaskan cara kerja vaksinasi Covid-19. (YouTube/tvOneNews)

Prof. Kusnandi mengungkapkan kekebalan yang terbentuk setelah dilakukan vaksinasi adalah mencapai 99 persen.

Sedangkan untuk vaksin Sinovac sendiri memberikan perlindungan sebesar 65,3 persen.

"Jadi yang sudah kita teliti kan kalau tingkat antibodi yang dibentuk di atas 99 persen dari penelitian kami," ungkapnya.

"Dan dari penelitian kami juga kalau kita disuntik vaksin maka kita akan terlindungi dari penyakit Covid-19 ini 65,3 persen," imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya kemudian menanggapi soal masih adanya masyarakat yang terpapar Covid-19 meski sudah disuntik vaksin dosis kedua.

Dirinya mengakui bahwa vaksinasi tidak menjadikan tubuh seseorang kebal seratus persen.

"Jadi kalau kita sudah divaksin tubuh kita tidak 100 persen kebal, jadi masih bisa kemungkinan terkena penyakit," kata Kusnandi.

"Tergantung daya tahan tubuh dan jumlah kuman yang masuk," jelasnya menutup.

Baca juga: Jika Ingin Gelar Vaksinasi Massal Pemerintah Daerah Diminta Pertimbangkan Jumlah Vaksinator

Simak videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SingapuraTenaga KesehatanCovid-19VaksinVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved