Breaking News:

Kabar Tokoh

Kenang Masa Pelatihan, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Tertawa Ngaku Bandel Jajan saat Masuk Hutan

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengenang masa-masa pelatihan tidak mandi berhari-hari, susah cari makan hingga bandel jajan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Kompastv
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat meninjau langsung latihan dasar dari prajurit Kodam Jaya di Kawasan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/2). Mayjen Dudung tertawa menceritakan masa-masa pelatihannya dulu yang pernah bandel. 

TRIBUNWOW.COM - Sosok Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sempat menjadi sorotan publik atas ketegasannya menyikapi organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) dulu.

Terkenal tegas dan berani, Mayjen Dudung ternyata memiliki cerita lucu ketika mengikuti masa-masa pelatihan dulu.

Ia mengaku pernah mencuri-curi kesempatan untuk jajan ketika menjalani latihan militer di hutan.

Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI.
Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI. (Ahmad Faisol via Kompas.com)

Baca juga: Cerita Awal Mula Lagu Terpesona Bisa Jadi Yel-yel TNI dan Polisi: Semangat Mereka Berapi-api

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompastv, Sabtu (6/2/2021), ia menceritakan banyak tantangan yang harus dihadapi ketika menjalani masa pendidikan militer.

"Hampir mirip-mirip, kita tidak mandi sekian hari," kata Mayjen Dudung.

"Kemudian air seketemunya di mana air yang ada di daerah latihan, begitu juga makanan sangat terbatas."

Dudung lalu mengakui pernah membandel jajan ketika menjalani latihan di dalam hutan.

"Kadang-kadang suka nyuri-nyuri juga ada enggak mas-mas yang jualan di pinggir-pinggir, masuk hutan itu," ujarnya.

Ia bercerita, kala itu dirinya mencari-cari kesempatan untuk mencari orang yang menjajakan makanan di dalam hutan.

"Istilahnya pasukan bodrek, pasukan bodrek itu ada mas-mas atau mang-mang yang naik ke hutan juga kemudian bawa makanan," ujar Dudung.

Dudung sendiri menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu sebenarnya dilarang.

"Padahal sebetulnya bawa uang itu enggak boleh," kata dia.

Dudung Tertawa Ditanya soal Yel-yel Terpesona

Selanjutnya Dudung ditanyakan soal yel-yel Terpesona.

Belum lama ini viral di media sosial nyanyian yel-yel lagu Terpesona yang disorakkan oleh anggota TNI dan Polri.

Saking viralnya yel-yel tersebut, banyak sejumlah warganet menirukan yel-yel itu dan mengunggahnya di akun media sosial mereka, satu di antaranya di TikTok.

Reporter KompasTv lalu menanyakan apakah Dudung mengetahui soal yel-yel Terpesona yang kini tengah viral.

Dudung sontak tertawa ketika ditanyakan hal itu.

Ia bercerita, yel-yel memang kerap mengutip lirik dari lagu-lagu yang populer.

"Itu sebetulnya jangan diartikan yang negatif," kata Dudung.

"Itu kan banyak juga dari lirik-lirik lagu yang kita ambil."

"Tapi intinya bagaimana kita meningkatkan kerja sama, jiwa korsa dan segala macam."

Dudung mengenang, pada zamannya mengikuti pendidikan TNI dulu, ia sempat menyanyikan yel-yel yang mengutip lagu madu dan racun karangan Arie Wibowo.

"Dulu lagu zaman saya itu madu dan racun," katanya.

"Lagu-lagu yang saat itu terkenal, memberikan kesan."

Ketika diminta menyanyikan sepenggal yel-yel Terpesona, Dudung menolak sembari tertawa.

Baca juga: Sosok Rinto Sabua, Bos Preman Tiara Queen yang Keroyok TNI di Gorontalo, Menangis saat Ditangkap

Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.30:

Masa Kecil Dudung Dagang Klepon

Mayjen TNI AD Dudung Abdurachman adalah satu di antara banyak kisah sukses perjuangan yang dimulai dari titik nol.

Berasal dari keluarga yang pas-pasan, Dudung harus bekerja membanting tulang sejak kecil, mulai dari menjadi loper koran hingga keliling berjualan makanan-makanan kecil.

Peristiwa penting yang menjadi motivasi Dudung menjadi perwira TNI adalah ketika dirinya diperlakukan buruk oleh seorang oknum TNI berpangkat tamtama.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Sabtu (27/6/2020), masa kecil Dudung sangat akrab dengan yang namanya kerja keras.

Berbekal peralatan seadanya, saat mulai menempuh jenjang pendidikan SMA, dirinya bekerja sambilan sebagai loper koran.

"Kemudian saya berangkat pakai sepeda, sepeda pun ya sepeda ontel yang sudah enggak ada pedalnya, remnya pun pakai sandal jepit yang bekas," tuturnya.

Ia bercerita ada satu kejadian unik di mana dirinya pernah kena marah oleh seorang perwira TNI gara-gara koran yang diantarnya terlambat.

"Kemudian saya antar ada koran waktu itu saya terlambat sampai diamuk sama ada Mayor kavaleri itu karena koran itu jatuh agak kotor," kata Dudung.

"Pas saya kasihkan malah diamuk itu," sambungnya.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman menceritakan kisah perjuangan masa kecilnya yang pernah menjadi loper koran semasa SMA dulu demi membantu menghidupi keluarganya, ditayangkan di YouTube Kompastv, Sabtu (27/6/2020).
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menceritakan kisah perjuangan masa kecilnya yang pernah menjadi loper koran semasa SMA dulu demi membantu menghidupi keluarganya, ditayangkan di YouTube Kompastv, Sabtu (27/6/2020). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Sosok Semuel Takatelide, Pencipta Lagu Terpesona yang Viral dan Jadi Yel-yel TNI-Polri

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian megnedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

"Kemudian setelah itu pulang sampai di rumah, ibu itu sudah beres goreng makanan-makanan yang siap dikirim," ucap Dudung.

Dudung bercerita saat dirinya dulu berjualan klepon, ia pernah dilakukan buruk oleh seorang oknum TNI.

"Ini ada cerita menarik ini kue klepon ini," kata dia.

"Jadi saya antar ke Kodam, Kodam 3 Siliwangi, saya antar ke kantin," lanjutnya.

Dudung kecil kala itu sudah biasa keluar masuk areal Komando Daerah Militer III/Siliwangi untuk mengantar makanan kecil.

Namun apesnya saat itu anggota TNI yang menjaga kebetulan baru dan belum mengenal Dudung.

"Karena kan kita sudah biasa tiap hari antar, rupanya yang jaga itu karena mungkin tamtama baru dia belum kenal," kata Dudung.

Akhirnya Dudung ditegur karena masuk tanpa menginfokan anggota tamtama tersebut.

"Kamu enggak pamit-pamit," ucap Dudung menirukan perkataan anggota tamtama tersebut.

Dudung bercerita setelah dirinya ditegur oleh anggota tamtama itu, dagangan klepon miliknya ditendang oleh oknum tamtama tersebut.

"Ditendang itu klepon itu," ujar Dudung.

"Akhirnya 55 (klepon) itu bubar semua itu, pada gelinding-gelinding."

"Abis itu saya ambilin, terus saya balik lagi karena sudah kotor semua."

"Akhirnya saya bilang ke ibu minta diganti lagi untuk diantar lagi," sambungnya.

Dudung bercerita setelah kejadian itu terjadi, akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Ia bercerita bahwa momen itulah yang membuat semangat di dalam dirinya membara dan mulai bercita-cita menjadi seorang perwira TNI.

"Dari situ saya mulai bangkit," kata Dudung.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

"Di situlah mulai cita-cita saya itu ingin jadi taruna itu di situ."

Dudung ingin agar tidak ada lagi anggota TNI yang bertindak seenaknya kepada masyarakat sipil.

"Artinya tidak boleh semena-mena lah kepada masyarakat," tegas Dudung. (TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dudung AbdurachmanFront Pembela Islam (FPI)militerYel-yelPelatihan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved