Breaking News:

Terkini Daerah

Beredar Foto Pembunuh Wanita yang Tewas Tertancap Bambu, Polisi Sebut Hoaks: Tahap Identifikasi

Polisi hingga kini masih mendalami kasus mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi tertancap bambu di Garut, Jawa Barat.

Editor: Mohamad Yoenus
Istimewa/TribunJabar
Sosok mayat perempuan yang ditemukan di salah satu kebun milik warga di Kampung Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Polisi hingga kini masih mendalami kasus mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (5/2/2021).

Dikutip dari Tribun Jabar, korban yang diketahui bernama Weni Tania (21) itu tewas dalam kondisi tertancap bambu.

Korban diduga telah meninggal sejak tiga hari sebelumnya lantaran sudah mengeluarkan aroma tak sedap.

W, gadis yang mayatnya ditemukan di Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021) pagi.
W, gadis yang mayatnya ditemukan di Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021) pagi. (Tangkap layar kanal YouTube Tribunnews.com)

Terbaru, beredar luas di media sosial bahwa pelaku pembunuhan terhadap Weni Tania telah tertangkap.

Informasi tersebut disertai unggahan foto yang menampilkan seorang laki-laki dalam kondisi babak belur.

Kapolsek Wanaraja, Kompol Oon Suhendar lantas menepis kabar tersebut.

Ia menyebutkan informasi tersebut adalah hoax.

"Itu tidak benar, kami saat ini sedang dalam tahap identifikasi terhadap korban untuk mengetahui motif tewasnya korban, kami belum menetapkan tersangka dalam kasus ini," katanya, Sabtu (6/2/2021).

Oon menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan lebih teliti dan tidak mudah terpengaruh.

"Jika ada informasi terbaru terkait tewasnya Weni Tania, nanti pihak kami yang akan menginformasikannya," ucapnya.

Ia menjelaskan saat ini masih mendalami kasus kematian gadis berusia 21 tahun itu, ada empat orang saksi yang masih dimintai keterangan.

"Kami sekarang tengah upaya penyelidikan lebih lanjut, sejauh ini baru 4 orang yang kami mintai sebagai saksi," jelasnya.

Jenazah Weni Tania tengah berada di RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan autopsi.

Baca juga: Update Mayat Wanita Tertancap Bambu di Garut, Keluarga Sebut Korban Terakhir Pergi ke Rumah Pacar

Hidup Tanpa Orangtua sejak Bayi

Menurut keterangan salah seorang keluarga, Ai Kusmiati (40), Weni sudah tidak hidup dengan orang tua sejak umur 1 tahun, orangtuanya bercerai lalu ayahnya meninggal dunia.

"Sejak ibunya bercerai, ia sudah ditinggal sejak umur satu tahun, ibunya berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW," katanya, Sabtu (6/2/2021).

Ai menjelaskan,sejak saat itu Weni hanya diurus oleh bibi dan neneknya, ia tumbuh tanpa hadirnya orangtua di usia yang sedang membutuhkan kasih sayang Ibu dan ayahnya.

"Kadang, ya di rumah neneknya, kadang juga di sini di rumah bibi dan uwa nya, ya bisa dikatakan dia hidup tanpa perhatian langsung orangtua kandung," ucapnya.

Sejak saat itu, Weni hanya bergantung pada keluarga dari ibunya, Ai menjelaskan Weni tumbuh menjadi orang yang pendiam.

"Kalo mamahnya pulangnya dia (Weni) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalo sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.

Ai menjelaskan, rumah Weni berdempetan dengan rumah uwa nya, semasa hidup Weni sudah terbisa melakukan sesuatu sendiri.

"Masak, makan, dan tidur itu suka sendiri, kemana-mana sendiri, makanya pas pergi itu ya emang suka berpegian sendiri," jelasnya.

Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.

"Kami syok waktu dengar kabar itu, ya mau gimana lagi, yang sudah pergi tak akan kembali, mamahnya di Arab apalagi histeris, gak kebayang mau gimana-gimana tapi tidak bisa pulang," ucapnya.

Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.

"Kalo misalkan ada dugaan dibunuh, semoga semuanya terbuka dengan jelas, kebenaran pasti terungkap."

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas dalam Kondisi Tertusuk Bambu, WT Disebut Tidak Ada Kabar Selama 3 Hari

Terakhir Pergi ke Rumah Pacar

Pihak keluarga menceritakan kronologi kepergian Weni dari rumahnya sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Perginya dari hari selasa, katanya mau ke rumah temennya yang dekat pasar Wanaraja, udah itu pergi ke rumah pacarnya naik angkot entah kemana," kata Ai Kusmiati (40) yang merupakan Bibi Weni, saat ditemui Tribunjabar di rumah duka.

Ai mengatakan dirinya dan keluarga pada awalnya tidak curiga karena memang Weni sering berpegian ke rumah temannya.

"Ya kata temannya itu yang perempuan yang orang pasar itu, dia bilang ponakan saya naik angkot mau ke pacarnya," ujar Ai.

Lebih jauh Ai menjelaskan, Weni pergi meninggalkan rumah seorang diri pada hari Selasa (2/2/2021).

"Berangkatnya sendiri, pas berangkat kayak yang terburu-buru, sampe rumah lupa dikunci, kan biasanya kalo mau pergi lama rumah suka dikunci," katanya.

Weni yang hidup sendiri membuat keluarga mengira bahwa dirinya sudah pulang, namun tetangganya menanyakan kondisi rumah yang terlihat gelap.

"Kata tetangga, Weni kemana ko rumahnya gelap, baru lah kami mencari sana-sini, setelah beberapa hari ada kabar ia ditemukan sudah hilang (meninggal)," ucapnya.

Semasa hidup Weni memang tidak banyak berkomunikasi dengan keluarga, ia adalah sosok pendiam.

"Orangnya pendiam, kalo ada apa-apa tidak pernah bicara, kadang dikasih makan juga harus dianterin baru bisa makan," ucap Ai.

Baca juga: Sosok Mayat Wanita yang Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan Tertancap Bambu, Disebut Sering Nangis

Sudah 3 Hari Meninggal

Seorang warga menceritakan korban ditemukan di kebun milik warga.

"Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 09.00-an, mayatnya ditemukan di sungai kecil di belakang Pabrik PT Japfa," kata Fahmy Fadhil (27) warga Tegalpanjang kepada Tribun melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, mayat tersebut memakai kaus berwarna kuning dan celana jeans biru.

Kapolsek Wanaraja, Kompol Oon Suhendar, mengatakan, perempuan itu diperkirakan sudah meninggal sejak tiga hari lalu.

“Umur belum diketahui dan mayat tersebut dalam keadaan tengkurap dan sudah membengkak, mengeluarkan bau busuk. Diperkirakan, mayat tersebut sudah tiga hari berada di tempat tersebut,” ujar Oon Suhendar.

Oon melanjutkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan bagian tubuhnya ditusuk bambu.

"Kita meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban dan selanjutnya dilakukan olah TKP,” katanya.

Sosok Korban

Sahabat Weni Tania, Viki Ruspiandi (21) mengungkap sosok korban.

Viki dan Weni sama-sama sekolah di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).

Dia mengatakan sahabatnya itu dikenal pendiam saat sekolah.

Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus.

"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik" kata Viki.

Ia menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka nangis tanpa sebab.

"Kalau di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka nangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa, tapi tidak pernah mau jawab, dipendam sendiri saja kayaknya," ucapnya.

Setelah lulus sekolah Viki mengatakan sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni.

"Paling ketemu di status Facebook. Kaget saat tahu yang penemuan mayat itu adalah sahabat saya," katanya.

Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.

"Biar enggak simpang-siur lagi di medsos," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Heboh Foto Pembunuh Weni Tania yang Tewas Ditusuk Bambu Tersebar di Medsos, Begini Kata Polisi

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
FotoPembunuhanWanitaBambuGarutJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved