Isu Kudeta Partai Demokrat
Saat Moeldoko Dicecar Pertanyaan soal Keinginanya Maju di Pilpres 2024: Enggak Usah Nakal
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, tertawa saat terus dicecar media soal keinginannya maju di Pilpres 2024.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, tertawa saat terus dicecar media soal keinginannya maju di Pilpres 2024.
Moeldoko justru menegur media yang disebutnya menanyakan pertanyaan nakal.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (3/2/2021).
Mulanya, Moeldoko mengakui bertemu dengan sejumlah pihak.

Baca juga: Ngaku Bingung, Moeldoko Tanggapi Tudingan Ingin Kudeta Partai Demokrat: Ada yang Grogi
Baca juga: Dituding Kudeta Demokrat demi Maju Pilpres 2024, Moeldoko: Kalau yang Orbitkan Sana Ya Alhamdulillah
Namun, ia enggan membeberkan curhatan orang-orang yang ditemuinya.
"Itu urusan internal partai, enggak etis kalau saya bicara," ujar Moeldoko.
Respons Moeldoko langsung berubah saat disinggung soal keinginannya menjadi presiden 2024.
Ia bahkan sempat terdiam sambil tertawa sebelum akhirnya menolak menjawab pertanyaan media.
"Kalau beliau belum menginginkan, kan hak beliau," kata dia.
"Enggak usah, pertanyaannya enggak usah nakal gitulah."
Ia menambahkan, pertemuan itu dilakukan di rumahnya.
Kala itu, Moeldoko didatangi sejumlah orang yang menceritakan keluh kesah soal Partai Demokrat.
Baca juga: Soal Lokasi Pertemuan dengan Anggota Demokrat, Moeldoko Akui Terjadi di Hotel hingga Rumah
Baca juga: Bantah Tudingan Ingin Kudeta Demokrat, Moeldoko Singgung Pilpres 2024: Jika Diorbitkan Alhamdulillah
"Halah, enggak loh, kalau datang ke rumah masa aku yang aktif sih."
Selain soal itu ambil alih Partai Demokrat, Moeldoko juga ditanya rencana reshuffle kabinet.
Namun, ia kembali menolak menjawab pertanyaan itu.
"Enggak ngertilah, itu urusan Pak Presiden," ucap Moeldoko.
"Udah jangan tanya itu aku enggak ngerti."
Meksi merasa difitnah, Moeldoko tak menyebut dirinya korban isu yang dibuat Partai Demokrat.
Ia bahkan memersilakan Partai Demokrat melanjutkan isu ini.
"Saya menikmati aja, enggak apa-apa silakan aja."
"Mau diributin lagi makin bagus lagi."
Moeldoko juga mengaku tak membicaraan isu ini dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah sibuk memikirkan cara menangani Covid-19.
"Bicara apa? Emang kurang kerjaan apa presiden saya ajak ngobrol ini."
"Ini pekerjaan ngurusin Covid aja enggak karuan, pusing."
"Ngapain mikirin yang enggak-enggak begini," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-8.25:
Tanggapan Demokrat
Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyoroti sikap Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Menurut Andi Mallarangeng, Moeldoko tampak gelagapan saat saat memberi bantahan soal isu kudeta Partai Demokrat.
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Selasa (2/2/2021).
Andi mengatakan, isu kudeta Partai Demokrat itu muncul setelah sejumlah kader melapor pada para petinggi.

Baca juga: Burhanuddin Muhtadi Sebut Jokowi Tak Butuh Demokrat: Kalau Moeldoko Itu Persoalan Lain
Baca juga: Demokrat Klaim Moeldoko Ngaku Direstui Sosok Pak Lurah, PDIP: Silakan Langsung Konfirmasi ke Jokowi
Ia mengaku, mulanya tak langsung memercayai kabar tersebut.
Namun, laporan soal gerakan kudeta itu semakin banyak diterimanya.
"Awalnya kita tidak percaya tapi kemudian laporan semuanya, lalu ada lagi," kata Andi.
"Lengkap, semua sudah diberita acarakan."
Menurut Andi, Moeldoko tampak panik saat menggelar konferensi pers.
Ia menganggap, Moeldoko telah menggelar pertemuan rahasia dengan sejumlah orang untuk membahas kudeta Demokrat.
Baca juga: Demokrat Ungkap Bukti Pengakuan Moeldoko soal Kudeta, Terlihat saat Pasang Badan Lindungi Jokowi
Baca juga: Alasan Demokrat Surati Jokowi terkait Kelakuan Moeldoko, Andi Mallarangeng: Prosedur dari Pak Lurah?
"Jadi kalau kita lihat keterangan Pak Moeldoko agak gelagapan menjawabnya," kata Andi.
"Jelas ketemunya dan segala macam, dan ngomongin masalah KLB (Konferensi Luar Biasa)."
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung lencana pejabat tinggi yang dipakai Moeldoko saat menggelar konferensi pers.
Andi menilai, pernyataan Moeldoko tak sesuai dengan lencana yang dipakai saat itu.
Karena itu, Andi menduga adanya nuansa kekuasaan era Orde Baru yang bakal dihidupkan kembali.
"Bagaimana membedakannya? Tadi aja menjawab pertanyaan waktu konferensi pers masih pakai lencana pejabat tinggi," ujar Andi.
"Ngomongnya dirinya sendiri tapi masih pakai lencana."
"Yang mana ini? Apa yang dikatakannya atau yang tercantum di lencananya itu?"
"Tapi anggaplah ini perilaku pribadi Pak Moeldoko, posisinya sebagai KSP," sambungnya.
"Maka dari itu, saya katakan ini perilaku kekuasaan lama, model orde baru yang mau dihidupkan lagi sekarang, hari ini," ucapnya. (TribunWow.com)