Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Momen saat Moeldoko Tinggalkan Stand Mic, namun Kembali dan Tegaskan Satu Hal soal Kudeta Demokrat

Momen tak biasa diperlihatkan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko saat memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat gerakan mengudeta Demokrat.

Youtube/KompasTV
Momen tak biasa diperlihatkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat gerakan mengudeta Demokrat. 

TRIBUNWOW.COM - Momen tak biasa diperlihatkan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko saat memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat gerakan mengudeta Partai Demokrat.

Di akhir klarifikasinya dan setelah selesai menanggapi beberapa pertanyaan dari wartawan, Moeldoko lantas bergegas meninggalkan stand mic sembari melambaikan tangannya.

Namun tak berselang lama, Moeldoko justru kembali menghampiri stand mic dan menegaskan satu hal.

Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko kembali memberikan klarifikasi soal tudingan yang menyebut dirinya ikut terlibat dalam gerakan mengudeta Partai Demokrat.
Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko kembali memberikan klarifikasi soal tudingan yang menyebut dirinya ikut terlibat dalam gerakan mengudeta Partai Demokrat. (Youtube/KompasTV)

Baca juga: Moeldoko Sebut Dagelan soal Gerakan Kudeta Partai Demokrat, Minta AHY Tak Perlu Takut

Baca juga: Bandingkan Kondisi Demokrat Dulu dan Kini, Marzuki Alie: Banyak Fitnah, Partai Apa Kok Jadi Begini? 

Saat Moeldoko kembali ke tempat awal berbicara, banyak wartawan yang masih ingin mengajukan pertanyaan kepada mantan Panglima TNI itu.

Namun rupanya, dirinya hanya ingin menegaskan satu hal.

Dilansir TribunWow.com dalam BreakingNews KompasTV, Rabu (3/1/2021), Moeldoko mengatakan bahwa dirinya tidak ingin disebut tidak percaya diri dalam berbicara, khususnya dalam menanggapi persoalan yang menyangkut Demokrat.

"Jangan entar dibilangin Pak Moeldoko enggak percaya diri waktu berbicara," ujar Moeldoko.

Meoldoko lantas menjawab sorotan dari publik yang menyebut dirinya gelisah dan tidak percaya diri pada saat memberikan klarifikasi pertamanya, Senin (3/2/2021).

"Kebetulan waktu saya bicara itu di bawah begini, jadi duduk lagi, kalau sekarang gagah," kata Moeldoko.

"Jadi Moeldoko enggak pernah enggak percaya diri. Catat itu," tegasnya.

Setelah itu, Moeldoko dipastikan memang benar-benar meninggalkan lokasi.

Baca juga: Burhanuddin Muhtadi Sebut Jokowi Tak Butuh Demokrat: Kalau Moeldoko Itu Persoalan Lain

Sebut Dagelan soal Gerakan Kudeta Partai Demokrat

Dalam kesempatan itu, Moeldoko Moeldoko meminta kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak perlu takut.

Karena menurutnya, hal itu merupakan sebuah dinamika yang terjadi di partai politik dan bukan menjadi persoalan besar.

"Mas AHY apalagi kemarin dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut, kenapa mesti menanggapi seperti itu," ujar Moeldoko dalam tayangan YouTube KompasTV, Rabu (3/2/2021).

"Jadi dinamika dalam sebuah partai politik itu biasa, ya seperti itu," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga membantah bahwa dirinya mempunyai tujuan di Pilpres 2024 mendatang.

"Terus dibilangin mau jadi presiden, enggak-enggak aja. Kerjaan gua setumpuk begini, ngurusin yang enggak-enggak aja," ungkapnya.

Oleh karenanya, mantan Panglima TNI itu menilai persoalan adanya gerakan mengambil alih pimpinan Demokrat yang menyeret pejabat pemerintahan merupakan dagelan atau lucu-lucuan.

"Menurut saya, ini kayak dagelan saja, lucu-lucuan, 'Moeldoko mau kudeta', lah kudeta apaan," kata Moeldoko.

Baca juga: Bantah Tuduh Jokowi soal Kudeta Demokrat, Herman Khaeron Sebut Pihaknya Tunggu Respons Surat AHY

Lebih lanjut, meskipun benar begitu, Moeldoko menyebut tidak akan mudah mengambil alih Demokrat dari pemimpin yang sah.

Sehingga dikatakannya, Demokrat tidak perlu menanggapinya secara berlebihan apalagi merasa takut.

"Anggaplah begini saya punya pasukan bersenjata, anggaplah Panglima TNI, emangnya gua bisa gua todong para DPD, DPC. Semua kan ada aturan ada ART dalam sebuah partai politik," jelasnya.

"Jadi kalau kita bicara uman capital itu bukan intelektual capital yang pertama, tapi emosional capital. Jadi tenang dalam merespons sesuatu," pungkasnya.

Simak video lengkapnya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Isu Kudeta Partai DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai DemokratMoeldokoAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Partai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved