Isu Kudeta Partai Demokrat
Singgung Golkar dan PPP, Rocky Gerung Sebut Kudeta Parpol Biasa Terjadi: Jadi Grammar Istana
Partai Demokrat melalui ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan adanya gerakan makar dengan tujuan untuk mengudeta dirinya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
Dirinya juga menyakini bahwa Moeldoko memiliki keinginan untuk maju di Pilpres 2024.
"Pak Moeldoko kan tokoh yang sudah matang secara politis," kata Rocky Gerung.
"Karena itu beliau pasti ingin untuk mencalonkan diri di 2024."
"Yang jadi blunder adalah apakah betul Moeldoko direstui oleh Jokowi untuk manuver yang gagal ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya mempertanyakan alasan Moeldoko jika memang benar ingin mengkudeta Demokrat.
Pasalnya menurutnya, ada cara yang lebih konstitusional untuk maju di Pilpres 2024, yakni dengan bergabung baik-baik dengan Demokrat.
"Publik merasa bahwa sangat mungkin memang Pak Moeldoko berharap masuk lewat Demokrat."
"Tapi cara masuknya kenapa musti ambil alih partai, kan bisa mendaftar sebagai anggota Demokrat lalu ikut konferensi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.03:
Respons Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko memberikan tanggapan terkait persoalan gerakan kudeta terhadap Partai Demokrat.
Politisi Demokrat Andi Arief bahkan terang-terangan menyebut namanya termasuk dalam daftar 5 orang mau mengudeta Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, Moeldoko meminta untuk tidak sedikit-sedikit disimpulkan atau mengaitkan dengan istana ataupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Singgung Sikap PKS dan PAN, Refly Harun: Mengapa Kemudian Demokrat Harus Diambil Alih?
"Poinnya yang pertama jangan sedikit-sedikit istana," ujar Moeldoko.
"Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi," jelasnya.