Terkini Daerah
Terungkap Otak di Balik Perampokan Rp 561 Juta di Semarang, Ternyata Didalangi Orang Dalam
Otak aksi perampokan bersenpi di Jalan Karakatau, Kelurahan Karangtempel, Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Otak aksi perampokan bersenpi di Jalan Karakatau, Kelurahan Karangtempel, Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (26/1/2021), ternyata, orang yang merencanakan perampokan itu adalah sopir perusahaan.
Pelaku adalah Susanto (39), warga Gayamsari, Semarang.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Indra Mardiana membenarkan fakta tersebut.

Baca juga: Video Detik-detik Perampokan Bersenjata Terekam CCTV, Bawa Kabur Uang Rp 561 Juta Setoran SPBU
Baca juga: Kronologi Perampokan Pegawai SPBU di Semarang, Pelaku Todongkan Pistol lalu Rampas Uang Rp 561 Juta
Ia menyebut, pelaku ditangkap di wilayah SPBU Ketilang, Semarang, Minggu (24/1/2021).
"Betul bahwa otak pelaku adalah inisial S diamankan tadi malam dan saat ini masih penyelidikan," jelas Indra.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku berperan dalam memberi gambar keseharian korban Teguh.
Saat perampokan terjadi, Susanto mengajak satu karyawan lain menaiki sepeda motor untuk mengejar perampok yang kabur.
"Ya (pura-pura mengejar), saat kami lihat (dalam pra rekonstruksi) dan dari keterangan, sempat datang dan memakai kendaraan," ujar Indra.
"Alasannya datang untuk bekerja. Datang ke TKP ada temannya ikut bonceng dan mengejar."
Hal itu terungkap dalam pra rekonstruski perampokan uang senilai Rp 561 juta tersebut.
Baca juga: Kronologi Perampokan Pegawai SPBU di Semarang, Pelaku Todongkan Pistol lalu Rampas Uang Rp 561 Juta
Baca juga: Sinopsis Film Inside Man di Netflix, Insiden Perampokan yang Menguak Rahasia Kelam Dunia
Satu di antara pelaku, Frans Panjaitan, mengaku tahu ada dua tas berisi uang di mobil korban seusai Susanto memberi informasi.
Karena itulah, ia memantau dan langsung beraksi tak lama setelah korban turun dari mobil.
"Dia yang memberi tahu ada dua tas di dalam mobil," kata Frans.
Namun, hal itu langsung dibantah Susanto.
Susanto berdalih, saat kejadian ia belum datang dan mau bekerja.
"Saya belum datang waktu kejadian. Saya di jalan mau kerja," terang Susanto.
Sebelumnya, kawanan perampok merampas uang senilai Rp 561 juta dari karyawan distributor gas elpiji, Teguh.
Kawanan perampok itu diketahui berasal dari jaringan Lampung.
Menurut Indra, Susanto awalnya mengenal kawanan perampok itu dari seorang tetangga.
Setelah merampok uang, setiap orang di kawanan mendapat jatah Rp 90 juta.
"Sebagian uang sudah ada untuk kebutuhan pribadi dan perbaikan kendaraan," kata Indra.
Dalam kejadian itu, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Di antaranya 1 butir peluru hampa kaliber 5,56 mm, 1 butir peluru kaliber 3,8 mm, uang tunai Rp 292 juta, 2 unit sepeda motor Satria dan Vario serta 4 buah helm.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP Jo Pasal 55 KUHP juncto Pasa 56 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Semua pelaku diancam dengan hukuman penjara selama 9 tahun.
Kronologi Kejadian
Aksi perampokan terekam kamera CCTV di Jalan Krakatau VIII, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, Senin (18/1/2021).
Korban perampokan adalah pegawai di kantor administrasi SPBU dan distributor elpiji.
Akibatnya, uang sekira Rp 561 juta yang harusnya disetorkan kepada atasannya raib digondol perampok.
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Boks Vs Truk Sampah di Bawen Semarang, 3 Tewas, 4 Orang Dilarikan ke RS
Baca juga: Kronologi Rumah Korban Sriwijaya Air Dirampok, Pelaku Bobol Atap hingga Bawa Kabur Dorongan Bayi
Kejadian itu dibenarkan adanya oleh Kasatreskrim Polretabes Semarang, AKBP Indra Mardina.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Selasa (19/1/2021), Indra mengatakan kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.
Berdasarkan pengembangan sementara, sudah ada delapan saksi yang dilakukan pemeriksaan.
Termasuk diperkuat dengan adanya alat bukti berupa rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"Saat ini masih dalam pengembangan dan pengumpulan keterangan saksi dan melihat petunjuk rekaman CCTV," ujar Indra Mardina, saat dihubungi Tribun Jateng, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, kronologi kejadian bermula ketika korban berjalan menyebrang hendak masuk ke kantornya.
Korban memilih mamarkirkan mobilnya yang berwana putih di sebrang jalan dan jalan kaki menuju kantor.
Namun tiba-tiba, tak disangka ada sekolompok orang berjumlah empat orang menyerang korban dan merebut tas berisi uang yang dibawanya.
Empat orang itu menggunakan dua sepeda motor dan saling berboncengan.
Baca juga: Kisah Dokter Takut Jarum Suntik saat Divaksin Covid-19: Demi Perlindungan Diri Saya Beranikan Diri
Baca juga: Ibu Hamil 8 Bulan Lakukan Aksi Perampokan dengan Keluarganya, Pura-pura Beli Kerupuk saat Toko Tutup
Sempat mendapatkan perlawanan dari korban, pelaku akhirnya mengancam dengan menggunakan senapan dan bahkan sudah mengeluarkan tembakan satu kali.
Dipastikan, tembakan tersebut tidak melukai korban.
Berdasarkan pengakuan dari korban, Indra Mardina mengatakan uang tersebut merupakan hasil setoran dari tiga SPBU.
"Uang itu merupakan setoran di tiga SPBU pada Sabtu (15/1) dan Minggu (16/1)," jelasnya
"Namun ada barang yang direbut tertinggal. Pelaku menembakan satu kali."
Terkait kepemilikan senjata dari pelaku, Indra Mardina mengaku juga akan menyeledikinya.
"Tapi kami tidak apakah itu senjata airsoftgun atau senjata api,"tutur dia.
Lebih lanjut, Indra menduga pelaku sudah mengintai kondisi sekitar kantor.
Sehingga para pelaku itu sudah paham aktivitas yang terjadi di kantor tersebut.
"Kantor tempat korban itu kantor administrasi SPBU dan distributor elpiji."
"Bosnya korban memiliki 4 SPBU. Nah uang yang dibawa korban itulah uang setoran dari SPBU," pungkasnya. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Aksi Perampokan Rp 563 Juta dengan Bersenpi di Semarang Ternyata Didalangi Sopir Perusahaan, Ini Perannya", dan TribunJateng.com dengan judul Perampokan di Semarang, Uang Setoran SPBU Rp 561 Juta Raib, Pelaku Bawa Pistol Terekam CCTV