Breaking News:

Banjir dan Longsor di Manado

Update Banjir di Manado, 2 Orang Jadi Korban, BNPB: Satu Luka Berat dan Satu Luka Ringan

BPBD melaporkan kondisi terbaru bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Manado, Sulawesi Utara.

BNPB
Banjir dan longsor yang terjadi di Manado - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan kondisi terbaru bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Manado, Sulawesi Utara. 

TRIBUNWOW.COM - Sebanyak dua orang warga menjadi korban banjir yang terjadi di Manado.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan kondisi terbaru bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Manado, Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, berdasarkan laporan BPBD setempat, dua orang meninggal dunia akibat banjir tersebut.

Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Manado: 3 Orang Jadi Korban, Petugas Kesulitan Beri Bantuan Makanan

Nelayan asal Kecamatan Sario terpaksa mengungsikan perahu mereka, Senin (18/1/2021). Pasalnya ombak setinggi tiga meter yang melanda Kota Manado, sudah merusak banyak perahu yang parkir di pantai Megamas. Walhasil perahu mereka pun kini nampak terparkir di depan ruko-ruko yang ada di Megamas.
Nelayan asal Kecamatan Sario terpaksa mengungsikan perahu mereka, Senin (18/1/2021). Pasalnya ombak setinggi tiga meter yang melanda Kota Manado, sudah merusak banyak perahu yang parkir di pantai Megamas. Walhasil perahu mereka pun kini nampak terparkir di depan ruko-ruko yang ada di Megamas. (TribunManado.co.id/Nielton Durado)

"Korban meninggal dua orang, luka berat satu dan luka ringan satu," ujar Raditya dikutip dari Tribunnews, Senin (25/1/2021).

Seperti diketahui, Banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara yang terjadi sejak Jumat (22/1/2021) dan hingga kini masih merendam sejumlah wilayah.

Saat ini, banjir itu masih melanda delapan kecamatan di Kota Manado yakni Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.

Saat banjir terjadi, Raditya mengatakan, lebih dari 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, banjir juga berdampak pada kerugian material, antara lain 10 unit rumah rusak berat dan tiga rumah rusak sedang.

"BPBD mencatat fasilitas publik lain yang terdampak, sekolah dasar 20 unit, SMP 7 unit. Saat banjir terjadi tinggi muka air terpantau pada ketinggian 50 hingga 400 cm," ungkap Raditya.

Baca juga: Soal Viral Suap-suapan dengan Sendok yang Sama di Acara PDIP, Satgas: Dimohon Beri Contoh yang Baik

Dilihat dari analisis InaRISK, banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi hingga daerah aliran sungai Sawangan dan Tondano meluap telah surut.

Sementara itu, jaringan listrik dan telepon selular operator tertentu telah kembali normal.

Adapun Kota Manado termasuk wilayah administrasi yang berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 10 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, di antaranya delapan kecamatan yang terdampak banjir pada Januari 2020 ini.

Luas bahaya banjir teridentifikasi seluas 2.040 hektar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB: 2 Orang Meninggal akibat Banjir di Manado".

Sumber: Kompas.com
Tags:
ManadoBanjirLongsorSulawesi UtaraBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved