Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri
Soroti Sinergitas Polri dengan KPK, ICW Minta Listyo Sigit Perbaiki: Mengedepankan Ego Sektoral
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana memberikan sorotan soal sinergitas antara Polri dengan KPK dalam hal pemberantasan korupsi
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana memberikan sorotan soal sinergitas antara Polri dengan KPK dalam hal pemberantasan korupsi.
Oleh karenanya, Kurnia meminta kepada calon Kapolri baru, Listyo Sigit Prabowo untuk memperbaiki persoalan tersebut.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Listyo Sigit Loncati Senior, Haris Azhar Ungkap Ketakutannya, Singgung Kedekatan dengan Jokowi
Baca juga: Soal Ketakutan Publik atas Kedekatan Listyo Sigit dan Jokowi, Arteria Dahlan Sebut Justru Positif
"Kalau masalah koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK dan membangun sinergitas dengan Polri ada beberapa hal yang rasanya penting untuk diperbaiki," ujar Kurnia.
Menurutnya, Polri terkesan lebih mengedepankan ego sektoral dalam menangani kasus-kasus korupsi, khususnya yang melibatkan oknum di internalnya.
Dirinya lalu mencontohkan dua kasus yang membuktikan bahwa Polri tidak memiliki inisiatif untuk mengusut tuntas ketika internalnya terlibat kasus korupsi.
"Kita bisa berkaca pada kasus simulator SIM tahun 2011/2012 dan terbaru kasus surat palsu Djoko Tjandra," ungkap Kurnia.
"Salah satu pimpinan KPK mewanti-wanti agar kepolisian menyerahkan dokumen penanganan perkara yang melibatkan dua perwira tinggi," jelasnya.
"Harusnya sebelum seruan itu disampaikan, berkas itu sudah dikirimkan KPK, karena KPK mengumumkan kita sudah mengeluarkan supervisi."
Baca juga: Arteria Dahlan Bantah PDIP Ajukan Calon Kapolri Listyo Sigit, tapi Akui Ada Obrolan dengan Jokowi
Lebih lanjut, membandingkan dengan KPK, Kurnia menilai kepolisian harusnya bisa lebih cepat dalam menangani kasus-kasus korupsi.
Pasalnya menurutnya, dari segi tenaga, kepolisian tentu jauh lebih banyak daripada KPK dan bahkan tersebar di seluruh daerah di Tanah Air.
"Dan saya rasa isu remonerasi itu satu sisi yang memang harus dipikirkan oleh negara. Di satu sisi lagi kalau berbicara soal SDM, SDM kepolisian berkali-kali lipat lebih banyak dari KPK," kata Kurnia.
"KPK hanya satu kantor di Jakarta, kepolisian tersebar di seluruh Indonesia yang harusnya penanganan kasus korupsi bisa lebih meningkat, tapi justru ada penurunan," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-3.51:
Arteria Dahlan Sebut Positif Kedekatan Listyo Sigit dengan Jokowi
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan memberikan tanggapan terkait ketakutan publik menyusul adanya kedekatan antara calon Kapolri Komjen Listyo Sigit dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Arteria Dahlan tidak mengelak bahwa memang ada kedekatan tersendiri antara Listyo Sigit dengan Jokowi.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Puji Listyo Sigit, Arteria Dahlan Singgung Pemberantasan Korupsi: Gak Bisa Jadi Tukang Sapu Terus
Meski begitu menurut Arteria Dahlan, kedekatan keduanya tidak lantas menjadi pertanda yang buruk.
Dirinya menegaskan bahwa adanya kedekatan itu juga bisa memberikan dampak yang positif.
"Yang pastinya kalau kedekatan itu kan ada dua tafsir," kata Arteria.
Khusus untuk dampak negatif, Arteria Dahlan memastikan hal itu tidak akan terjadi pada Listyo Sigit saat nantinya menjadi Kapolri.
Sehingga publik tidak perlu mengkhawatirkan.
Ia lantas mencontohkan ketika Listyo Sigit masih menjadi Kabareskrim, yang disebut tidak ada campur tangan dari luar dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk dari Jokowi.
"Kalau tafsir negatifnya kan sudah proven, waktu Beliau jadi Kabareskrim kalau dipaksa menjadi alat kekuasan itu bisa lebih mudah ketimbang menjadi Kapolri," ujar Arteria.
"Bisa lebih mudah dia diintervensi, tapi Pak Sigit bisa menjalankannya dengan baik," jelasnya.
Baca juga: Sosok di Balik Tim Ahli Perumus Naskah Visi Misi Listyo Sigit Prabowo, Berhasil Antar Jadi Kapolri
Oleh karenanya, Arteria Dahlan justru melihat kedekatan antara Listyo Sigit dengan Jokowi bisa memberikan hubungan kerja yang positif, begitupun sebaliknya.
"Kedekatan Beliau dengan Pak Presiden dijawab dalam relasi hubungan yang amat positif," ucap Arteria.
"Pak Jokowi sangat nyaman, sangat aman, Beliau tahu betul."
"Kadang kan ada orang yang harus diomongin, harus diperintah, mungkin dengan Pak Sigit sudah ada hubungan batin," tambahnya.
Membuktikan hal itu, Arteria Dahlan kemudian menyinggung soal pemaparan materi yang disampaikan oleh Listyo Sigit saat uji kepatutan dan kelayakan bersama Komisi III DPR RI.
"Yang disodorkan 130 halaman ke DPR, banyak hal yang tidak terpikirkan oleh kami tapi masuk ke dalam programnya Polri," kata Arteria Dahlan.
"Apa itu? Polri menjadi insterumen yang memastikan hadirnya pemulihan ekonomi nasional, Polri sebagai instrumen yang hadir dalam konteks penegakan Satgas Covid-19," lanjutnya.
"Banyak hal lagi, termasuk tata kelola manajemen, kemudian masalah rentang kendali," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)