Banjir Kalimantan Selatan
Pilih Tak Mengungsi, Jumhari Korban Banjir Kalsel Ungkap Satu Ketakutannya: Tidur di Atas Loteng
Bencana alam banjir mengepung sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan sejak Sabtu (16/1/2021).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Bencana alam banjir mengepung sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan sejak Sabtu (16/1/2021).
Akibatnya ribuan rumah terendam air dengan ketinggian yang berbeda-berbeda.
Kondisi itu membuat warga kehilangan tempat tinggalnya dan terpaksa harus mengungsi.

Baca juga: Detik-detik Polisi Selamatkan Nenek saat Banjir di Kalimantan Selatan, Kondisi Terjebak di Rumah
Baca juga: Banjir di Kalsel, BPBD Ungkap Dua Kabupaten yang Jadi Wilayah Terparah: Paling Menderita
Namun rupanya, seorang warga Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar bernama Jumhari (50) memilih untuk tidak mengungsi.
Dikutip TribunWow.com dari BanjarmasinPost.co.id, Senin (18/1/2021), ada hal yang ditakutkan ketika dirinya bersama keluarga mengungsi semua.
Jumhari merasa khawatir ada hal yang tidak diinginkan ketika rumahnya dikosongkan, yakni rawan terjadinya pencurian.
Terlebih ia sudah mendengar desas-sesus terkait kemungkinan tersebut dengan berbagai modus yang dilakukan.
Menurutnya kondisi itu bisa menjadi kesempatan bagi pihak-pihak yang memiliki niatan buruk.
"Kami yang laki-laki pulang biar ibu-ibu dan anak-anak saja yang di pengungsian. Soalnya kampung sunyi (sepi), infonya banyak maling keliaran jadi kami pulang untuk berjaga," kata bapak dua anak ini.
"Katanya ada pencuri yang pakai kelotok (perahu bermotor), pura-pura menjemput keluarga di desa, tapi mengambil barang di rumah yang kosong," katanya.
Jumhari mengungkapkan ketinggian banjir di desanya cukup tinggi, yakni setinggi perut orang dewasa atau sekitar satu meter.
Baca juga: Doa Sederet Artis untuk Banjir di Kalsel, Hendy Drummer GIGI, Olla Ramlan, hingga Terry Putri
Meski begitu menurutnya masih ada tempat di rumahnya yang bisa digunakan untuk tidur.
"Kami tidur di atas-atas loteng. Ya tidak papa daripada barang-barang pada hilang," pungkasnya.
Terkait tempat pengungsian, warga Sungai Batang dan sekitarnya dipusatkan di Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Sejauh ini tercatat ada sekitar 1700 pengungsi yang menempati pengungsian tersebut.
Gubernur Sahbirin Sebut Hanya 2 Daerah yang Tidak Terdampak
Hampir seluruh daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diterjang banjir.
Kondisi tersebut membuat Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Dilansir TribunWow.com, Sahbirin Noor mengatakan saat ini hanya ada dua wilayah yang tidak atau belum terdampak banjir.
Sedangkan 11 kabupaten/kota sudah terendam banjir dengan ketinggian yang berbeda-beda.

Baca juga: Perjuangan Diana Hadapi Banjir Kalsel, Jalan 4 Jam ke Tempat Pengungsian, Bawa Anak yang Sakit
Baca juga: Banjir Kalsel Dikabarkan Telan Korban Jiwa, Muncul Tagar KalselJugaIndonesia agar Diperhatikan
"Dari 13 kabupaten kota ada dua yang masih belum terkena banjir dan yang lainnya hampir rata-rata terkena banjir sesuai dengan tingkatannya," ujar Sahbirn Noor, dikutip dari Kabar Petang, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, titik terparah banjir berada di Banjar, Hulu Sungai, Pelaihari dan Barabai.
"Ketinggian air hampir mencapai dua meter," ungkapnya.
Sahbirin mengungkapkan hingga saat ini berdasarkan data yang diterima, terdapat 5.930 rumah yang terdampak banjir sehingga tidak bisa ditempati.
"Kemudian yang terdampak sekitar 5.930 rumah, sementara yang lainnya masih dalam proses pendataan."
Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Kalsel sudah menyediakan tempat pengungsian untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, serta bantuan pangan.
Dirinya menambahkan proses evakuasi sudah dilakukan oleh petugas bersama Basarnas Kalsel.
Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan Makin Meluas, Jokowi Perintahkan Segera Kirim Bantuan
"Sudah banyak yang dievakuasi terutama oleh keluarganya sendiri kemudian oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan," pungkasnya.
"Di Kabupaten Banjar, (tempat pengungsian) ada di kantor Kodim, di kantor-kantor pemerintah yang bisa dijadikan tempat penampungan dan juga lapangan, seperti lapangan Demang Lehman," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mengkomunikasikan kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor terkait penanganan bencana banjir di wilayahnya.
"Tadi pun saya berbicara dengan Gubernur Kalimantan Selatan melalui sambungan telepon untuk mendapatkan laporan mengenai banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," ujar Jokowi, dikutip dari akun Instagram @jokowi, Jumat (15/1/2021).
"Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan seperti perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di daerah itu," ungkapnya.
Jokowi memastikan pemerintah tidak akan lepas tangan dalam membantu penanganan bencana, mulai dari menyiapkan tempat pengungsian hingga mengirimkan bantuan pangan.
"Saya akan terus memantau perkembangan penanganan bencana di Tanah Air, baik yang terjadi di Sulawesi Barat, di Jawa Barat, maupun di Kalimantan Selatan," kata Jokowi.
"Pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan selalu hadir di lokasi bencana dalam situasi seperti ini."
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Sebagian artikel ini diolah dari Banjarmasinpost.co.id dengan judul Korban Banjir Kalsel Khawatir, Pencuri Berkeliaran Manfaatkan Rumah yang Kosong Ditinggal Mengungsi