Breaking News:

Terkini Daerah

Ombak Tinggi Mirip Tsunami Terjang Manado, Begini Kesaksikan Warga: Ini yang Paling Parah

Gelombang tinggi mirip tsunami melanda kawasan pesisir pantai Manado, Minggu (17/1/2021).

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TribunManado.co.id/Nielton Durado
Nelayan asal Kecamatan Sario terpaksa mengungsikan perahu mereka, Senin (18/1/2021). Pasalnya ombak setinggi tiga meter yang melanda Kota Manado, sudah merusak banyak perahu yang parkir di pantai Megamas. Walhasil perahu mereka pun kini nampak terparkir di depan ruko-ruko yang ada di Megamas. 

TRIBUNWOW.COM - Gelombang tinggi mirip tsunami melanda kawasan pesisir pantai Manado, Minggu (17/1/2021).

Ombak setinggi 4 meter itu mengakibatkan kepanikan warga.

Pasalnya, air pantai sampai menggenangi jalan raya hingga parkiran mal.

Ketua Kelompok Nelayan Firdaus, Sonny Broo menyebut peristiwa ini baru pertama kali terjadi setelah 1974 silam.

Video detik-detik mobil Nissan Juke berkejaran dengan ombak di kawasan Megamas, Manado, Minggu (17/1/2021) sore.
Video detik-detik mobil Nissan Juke berkejaran dengan ombak di kawasan Megamas, Manado, Minggu (17/1/2021) sore. (Capture Instagram @soalmanado)

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Gelombang Mirip Tsunami Terjang Pantai di Manado, Tinggi Capai 4 Meter

Baca juga: Gelombang Pasang Terjang Pantai Manado, Tinggi Capai 4 Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya: Angin Kencang

Menurut Sonny, gelombang tinggi itu merusak enam perahu nelayan.

Bahkan, kapal nelayan tersebut sampai terseret hingga masuk ke parkiran sebuah warung makan.

“Seingat saya, sejak 1974, baru sekarang ini yang paling parah," jelas Sonny, dikutip TribunWow.com dari TribunManado.com, Senin (18/1/2021).

Lebih lanjut, Sonny menyebut nelayan harus mengeluarkan uang untuk memerbaiki kapal yang rusak.

Namun, ia mengatakan ada pula kapal nelayan yang tak bisa digunakan kembali karena rusak parah diterjang ombak.

"Ombak sudah bisa lebih dari empat meter tingginya," ucap Sonny.

"Beberapa perahu kami rusak ringan dan masih bisa diperbaiki dengan biaya Rp 600.000, tapi enam yang rusak itu sudah tidak terselamatkan,” tambahnya.

Baca juga: Viral Video Nissan Juke Melaju Berkejaran dengan Ombak di Manado, Innova Tak Bergerak Diterjang Rob

Baca juga: Viral Ombak Seret Perahu Nelayan ke Parkiran McDonald di Manado, Perekam Video: Astaga, Astaga

Selain Sonny, seorang karyawan Ace Hardware Mantos, Ivana, juga memberi pengakuan soal gelombang tinggi mirip tsunami yang terjadi.

Menurut Ivana, gelombang tinggi itu sudah terjadi sejak sore hari.

Namun karena air laut belum meluap ke jalan raya, warga sekitar tak memedulikannya.

Semakin malam, ombak disebutnya semakin tinggi.

Akibatnya, para pengunjung dan warga sekitar histeris dan berusaha menyelamatkan diri.

"Ini yang bikin panik pengunjung, karena sudah banyak air di pintu masuk, jadi banyak yang keluar ke parkiran," jelas Ivana.

Seusai kejadian, kawasan bisnis Megamas di Kota Manado dipenuhi sampah plastik.

Tampak sejumlah warga memantau wilayah Megamas Manado.

Sejumlah karyawan juga berupaya membersihkan sampah dan kayu yang menutupi toko.

Selain sampah dan kayu, ombak tinggi tersebut juga membawa banyak kerikil.

Satpam Megamas Manado, Ari Manadalika menyebut banyak warga yang mendatangi wilayah itu sejak pagi.

"Proses pembersihan sudah dilakukan tapi memang kerusakannya juga sangat banyak," beber Ari.

Ombak Terjang Mal di Manado

Ombak besar setinggi 6 meter menghantam kawasan pertokoan Megamas, Manado pada Minggu (17/1/2021).

Dilansir TribunWow.com, cuaca buruk melanda kota tersebut sejak Jumat (15/1/2021) lalu.

Kejadian ombak besar menghantam daerah pesisir terekam dalam berbagai video yang viral di media sosial.

Baca juga: Perjuangan Diana Hadapi Banjir Kalsel, Jalan 4 Jam ke Tempat Pengungsian, Bawa Anak yang Sakit

Ombak turut mengakibatkan banjir rob di jalanan dan air masuk ke bangunan, termasuk ke Mal Manado Town Square (Matos).

Menurut General Manager (GM) Matos, Yono Akbar, menduga ombak terjadi akibat cuaca ekstrem yang memang terjadi setiap tahunnya.

"Ini memang karena cuaca ekstrem tiap bulan Desember kita seperti ini," kata Yono Akbar, dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV.

Ia menyebutkan cuaca buruk kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, air laut membanjiri mal tersebut.

Ombak tinggi di Kawasan Megamas, Manado, Minggu (17/1/2021) masuk ke badan jalan.
Ombak tinggi di Kawasan Megamas, Manado, Minggu (17/1/2021) masuk ke badan jalan. (TribunManado.co.id/Istimewa)

"Cuma ini memang agak ekstrem, biasanya air laut tidak sampai ke lobi, ini masuk ke lobi," ungkap Yono.

Meskipun sempat tergenang, Yono menyebutkan mal akan tetap beroperasi seperti biasa.

Ia menyebutkan tidak ada kerusakan yang timbul akibat terjangan air.

Sementara itu para pegawai mal mengupayakan lantai tetap kering.

"Mal akan operasional seperti biasa karena (banjir rob) tidak mengganggu sistem kelistrikan dan lain-lain," jelas Yono.

"Kita tetap mengupayakan air keluar dari mobil supaya bisa kering, (mal) bisa operasional seperti biasa," lanjut dia.

Yono menuturkan awalnya air laut mulai meninggi sejak sore.

Baca juga: Detik-detik Aiptu Kifni Tewas saat Longsor di Manado: Teriak Minta Tolong, 15 Menit Baru Dievakuasi

Pada malam hari air semakin tinggi hingga melewati tanggul batu di Teluk Manado dan kawasan pantai utara Sulawesi Utara.

Air meninggi sampai 6 meter dan meluber ke jalanan.

Dalam video yang beredar, terlihat pula hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah tersebut.

"Sekitar jam 16.00 WITA (air laut) baru naik, puncaknya mungkin jam 20.00 WITA," kata Yono.

Yono mengaku baru kali ini menyaksikan kejadian seperti ini selama 13 tahun bekerja di mal.

"Tiap tahun memang seperti ini, tapi tidak naik ke lobi. Baru tahun ini naik ke lobi," ungkapnya.

"Saya sudah 13 tahun di sini belum pernah kejadian seperti ini," tandas Yono.

Dikutip dari Kompas.id, kampung nelayan di pantai Megamas turut terdampak akibat gelombang tinggi.

Ketua Kelompok Nelayan Firdaus, Sonny Broo, menyebut setidaknya enam perahu rusak parah dan tidak dapat dibetulkan.

Tiang-tiang perahu dan batu yang menyusun tambatan lepas dari tempatnya.

“Seingat saya, sejak 1974, baru sekarang ini yang paling parah," kata Sonny.

"Ombak sudah bisa lebih dari empat meter tingginya. Beberapa perahu kami rusak ringan dan masih bisa diperbaiki dengan biaya Rp 600.000, tapi enam yang rusak itu sudah tidak terselamatkan,” jelasnya. (TribunWow.com/Tami/Brigitta)

Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Gelombang Mirip Tsunami Terjang Pantai di Manado, Ini Kesaksian Warga dan Penjelasan BMKG", dan Tribunnews.com dengan judul  UPDATE Kondisi Terkini Manado Hari Ini Pasca-diterjang Gelombang Tinggi, Banjir hingga Longsor



Tags:
ManadotsunamiOmbak TinggiNelayanPantaiTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved