Breaking News:

Vaksin Covid

Sudah 2 kali Disuntik Vaksin Sinovac, Ridwan Kamil Akui Rasakan 2 Hal: Pola Ngantuk Tidak Biasa

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut ada dua hal yang ia rasakan setelah dua kali menerima suntkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Tiongkok.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram/@ridwankamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat penyuntikan percobaan vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda Bandung, 28 Agustus 2020. Terbaru, Ridwan Kamil mengaku ada dua efek setelah dirinya menerima dua kali suntikan vaksin Sinovac. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah lebih dulu mendapat suntikan vaksin Covid-19 sebelum Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu sudah dua kali mendapat suntikan vaksin Sinovac buatan Tiongkok.

Ridwan Kamil mengaku, hanya ada dua hal yang ia rasakan setelah mendapat vaksinasi Covid-19.

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Baca juga: Ingatkan Menkes Budi, Ribka Tjiptaning Ungkit Kegagalan Vaksin Polio: Kalau Dipaksa Pelanggaran HAM

Hal itu diungkapkannya dalam acara Kabar Siang tvOne, Rabu (13/1/2021).

Awalnya ia menyebut tidak merasakan efek samping yang disebut-sebut bakal terjadi, seperti demam, bengkak hingga sakit.

"Yang saya rasakan hanya dua," ujar dia.

Ridwan Kamil menjelaskan, dari dua kali suntikan vaksin Sinovac yang ia dapat, dirinya hanya mengalami dua efek.

"Yaitu agak pegal saja selama satu jam, karena disuntik di otot," ujar dia.

"Kemudian tiga hari berikutnya memang saya agak ngantuk."

Ia bercerita rasa ngantuk itu mulai datang menjelang waktu magrib.

Namun ia sendiri tidak mengetahui pasti apakah rasa kantuk itu memiliki hubungan dengan suntikan vaksin Sinovac yang ia dapat.

"Pola ngantuk yang tidak biasa," ungkapnya.

"Apapun yang terasa di tubuh setelah vaksinasi harus dilaporkan."

Ridwan Kamil bercerita, hampir sebulan setelah mendapat vaksinasi, tubuhnya mulai memproduksi antibodi Covid-19.

"Setelah itu enggak ada masalah," ujar dia.

"Berita baiknya 28 hari setelah disuntik, tubuh saya berlimpah antibodi sampai 99 persen."

"Di tubuh kami-kami yang berhasil (divaksinasi) terkandung luar biasa 99 persen antibodi melawan Covid, itu berita luar biasa," tandasnya.

Gemetaran saat Suntikkan Vaksin ke Jokowi

Sementara itu, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan sekaligus orang yang menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tubuh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Abdul Muthalib mengaku sempat gemetaran saat akan menyuntikkan vaksin kepada Jokowi.

Seperti yang diketahui, Jokowi telah menjalani suntik vaksin Covid-19 hari ini, Rabu (13/1/2021).

Hal itu juga menjadikan Jokowi sebagai orang pertama di Tanah Air yang disuntikkan vaksin Covid-19.

Abdul Muthalib mengatakan alasannya sempat gemetaran adalah karena yang disuntikkan adalah orang nomor satu di Indonesia.

Terlebih juga menjadi momen pertama kali yang dilakukan.

"Ya menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga," ujar Abdul Muthalib.

Meski begitu, tidak ingin menimbulkan risiko, ia memastikan sudah melakukan vaksinasi secara benar kepada Jokowi.

Dirinya menambahkan sudah bisa mengendalikan rasa gemetarannya tepat ketika melakukan suntikan.

"Tetapi masalah itu tidak menjadi halangan buat saya untuk menyuntikkannya," ungkapnya.

"Pada waktu menyuntikkannya tidak masalah, tidak gemetaran lagi," imbuhnya.

"Pertamanya saja agak gemeteran."

Lebih lanjut, Abdul Muthalib menjelaskan semua proses sudah dilakukan dengan lancar dan tidak ada masalah sama sekali.

Dirinya memastikan dari Jokowi sendiri selaku penerima vaksin juga dalam kondisi baik.

Namun menurutnya yang masih menjadi perhatian adalah efek yang akan ditimbulkan selama 30 menit pasca dilakukan penyuntikan.

"Baik, lancar, tidak ada masalah, bahkan tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya," pungkasnya.

Baca juga: Ingin Buktikan Aman, Relawan Ini Suntikkan Vaksin Sinovac Sendiri ke Tubuhnya: Mumpung Gratis

Simak video selengkapnya mulai menit ke-4.00:

Perlu Diingat, Jangan Langsung Pulang setelah Divaksin

Pemerintah akan segera melakukan vaksinasi Covid-19 dengan jenis vaksin yang akan disuntikkan adalah vaksin Sinovac.

Hal itu menyusul sudah keluarnya izin atau emergency use authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Sinovac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Senin (11/1/2021).

Namun yang perlu dicatat dan diingat, penerima vaksin dianjurkan untuk tidak langsung pulang setelah dilakukan vaksinasi.

Lantas apa alasannya?

Anjuran tersebut disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan yang diunggah melalui akun Instagram resminya @kemenkominfo, Selasa (12/1/2021).

Dilansir TribunWow.com, Kemeninfo menjelaskan alasan utama penerima vaksin diminta tidak langsung pulang atau bahkan beraktivitas adalah untuk mengantsipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Yakni berkaitan dengan kemungkinan timbulnya efek samping dari vaksin tersebut.

"Bagi mereka yang disuntik vaksin Covid-19, disarankan untuk menunggu di fasilitas kesehatan minimal 30 menit untuk mengantisipasi terjadinya KIPI (efek samping)," tulis penjelasan dari Kemeninfo.

Dalam kesempatan itu, Kemeninfo juga memberikan informasi beberapa gejala atau reaksi dari efek samping vaksin yang disuntikkan.

Yakni terdiri dari reaksi lokasl, reaksi sistemik dan reaksi lain.

Reaksi Lokal meliputi rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak.

Reaksi sistemik di antaranya mengalami demam, nyeri otot, nyeri sendi, badan lemas dan sakit kepala.

Sedangkan reaksi lain, seperti alergi, urtikaria, anafilaksiis, dan syncope (pingsan).

Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinovac Dijelaskan oleh BPOM: Dapat Pulih Kembali

Petugas kesehatan akan memberikan penanganan apabila muncul efek samping berikut.

Untuk reaksi lokal, penerima vaksin diminta untuk melakukan kompres dingin dan minum paracetamol.

Sedangkan apabila mengalami reaksi sistemik maka penerima vaksin supaya minum lebih banyak.

Selain itu juga menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat dan minum paracetamol.

Anjuran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan terkait proses vaksinasi, yang diunggah melalui akun Instagram resminya @kemenkominfo, Selasa (12/1/2021).
Anjuran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan terkait proses vaksinasi, yang diunggah melalui akun Instagram resminya @kemenkominfo, Selasa (12/1/2021). (Instagram/@kemenkominfo)

(TribunWow/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Vaksin Covid-19Covid-19Virus CoronaVaksinRidwan KamilJokowiSinovac
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved