Breaking News:

Vaksin Covid

Soroti Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Covid-19, dr Tirta Sebut Cuma Cek Ombak: Dalih demi Rakyat

Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi menanggapi pernyataan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang menolak Vaksin Covid.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
YouTube BNPB Indonesia
Dokter Tirta Mandira Hudhi dalam acara konferensi pers di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Dokter Tirta menjelaskan maksud new normal. 

TRIBUNWOW.COM - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi menanggapi pernyataan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning yang menolak divaksin Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @dr.tirta, diunggah Selasa (12/1/2021).

Diketahui, Ribka Tjiptaning menolak vaksin Covid-19 buatan Sinovac karena meragukan keampuhannya.

dr Tirta menegur anggota DPR Komisi IX Ribka Tjiptaning yang menolak divaksin Covid-19, Selasa (12/1/2021).
dr Tirta menegur anggota DPR Komisi IX Ribka Tjiptaning yang menolak divaksin Covid-19, Selasa (12/1/2021). (Capture Instagram @dr.tirta)

Baca juga: Ingatkan Menkes Budi, Ribka Tjiptaning Ungkit Kegagalan Vaksin Polio: Kalau Dipaksa Pelanggaran HAM

Menanggapi pernyataan Ribka, dr Tirta mengaku setuju vaksin tidak harus diwajibkan.

Namun demikian ia menilai anggota DPR seharusnya dapat menjadi teladan masyarakat banyak.

Dalam unggahan itu, dr Tirta juga mencantumkan berita yang memuat pernyataan Ribka Tjiptaning.

"Gak perlu sampean divaksin duluan. Saya? Duluan. Saya juga GAK SETUJU VAKSIN DIWAJIBKAN. DAN HARUSNYA WAKIL RAKYAT DAN NAKES YANG JADI CONTOH EDUKASI," tulis dr Tirta.

Ia mengungkapkan kegeramannya dengan menuding Ribka hanya mengetes tanggapan masyarakat, alias cek ombak.

Dokter Tirta juga merasa Ribka hanya takut divaksin.

Ia menyebut akan mengingat momen ini jika suatu saat Ribka memutuskan menerima vaksin jenis apapun.

"Jika di kemudian hari, Anda meminta vaksin apapun, bahkan vaksin merah putih, akan saya catat!"

"Bilang saja sampean WAKIL RAKYAT TAKUT DIVAKSIN. MAU CEK OMBAK DULU," sindir dr Tirta.

"KETIKA PERMENKES DIKETUK KEMAREN ke mana aja? Gak usah dalih 'demi rakyat'."

Baca juga: Foto-foto Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Dokter Kepresidenan Tangannya sampai Gemetaran

Ia juga mempertanyakan sumbangsih Ribka selama penanganan pandemi Virus Corona di Indonesia.

Ia menyinggung pernyataan Ribka baru diluncurkan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan hasil uji efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

"Jika Anda nolak, ke mana selama 9 bulan terakhir? Saat penanganan Covid? Muncul pas APD, OBAT, ama VAKSIN," ungkit dr Tirta.

"Kok pas bulan Juli gak ikut kritik vaksin? Begitu dah keluar EUA, BARU KOMENTAR?" tambah dia.

Kebalikan dengan Ribka, dr Tirta mengaku siap divaksin sesegera mungkin.

"Demi rakyat, saya justru BERANI JADI YANG PERTAMA," tegasnya.

"Saya relawan. Risiko apapun saya terima demi RAKYAT. NANTI KALO AMAN, BARU SAMPEAN IKUTIN YAH! KALO SAYA KENAPA-KENAPA, SILAKAN ANDA AMBIL KEPUTUSAN," tandas dr Tirta.

Alasan Ribka Tjiptaning Menolak Vaksin Covid-19

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).

Awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.

Baca juga: Soal Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi, Rocky Gerung: Artinya PDIP Memang Tidak Sepenuhnya Percaya

Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.

Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.

"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," ungkit Ribka.

"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," tambah politikus PDIP ini.

Baca juga: Akui Sempat Gemetaran saat Suntikkan Vaksin ke Jokowi, Abdul Muthalib: Lancar, Tidak Ada Pendarahan

Dikutip dari covid19.go.id, BPOM telah mengeluarkan sertifikasi emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac.

Sertifikasi halal juga sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan fatwa nomor 2 tahun 2021.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

"Kedua sertifikasi ini telah memenuhi standar medis, sehingga berkhasiat, minim efek samping, dan juga halal," kata Wiku Adisasmito.

Selain itu vaksin Sinovac disebut sudah memenuhi standar medis sesuai keamanan, dosis dan efek sampingnya.

Sertifikasi EUA juga dapat dikeluarkan setelah beberapa syarat terpenuhi, seperti keamanan subjek klinis, data imunogenisitas, dan data efikasi vaksin berdasarkan hasil uji klinis tahap I, tahap II, serta tahap III. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Ribka TjiptaningVaksinCovid-19Virus CoronaTribunWow.comdr Tirta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved