Vaksin Covid
Pilih Sekeluarga Didenda daripada Divaksin Covid, Anggota DPR Ribka Tjiptaning: Mending Jual Mobil
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).
Awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.

Baca juga: Soal Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi, Rocky Gerung: Artinya PDIP Memang Tidak Sepenuhnya Percaya
Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.
Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.
Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.
"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," ungkit Ribka.
"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," tambah politikus PDIP ini.
Baca juga: Akui Sempat Gemetaran saat Suntikkan Vaksin ke Jokowi, Abdul Muthalib: Lancar, Tidak Ada Pendarahan
Dikutip dari covid19.go.id, BPOM telah mengeluarkan sertifikasi emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac.
Sertifikasi halal juga sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan fatwa nomor 2 tahun 2021.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
"Kedua sertifikasi ini telah memenuhi standar medis, sehingga berkhasiat, minim efek samping dan juga halal," kata Wiku Adisasmito.
Selain itu vaksin Sinovac disebut sudah memenuhi standar medis sesuai keamanan, dosis dan efek sampingnya.
Sertifikasi EUA juga dapat dikeluarkan setelah beberapa syarat terpenuhi, seperti keamanan subjek klinis, data imunogenisitas, dan data efikasi vaksin berdasarkan hasil uji klinis tahap I, tahap II, serta tahap III.
Tanggapan Rocky Gerung
Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait sikap penolakan vaksinasi oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning.
Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak untuk disuntik vaksin Covid-19 dan lebih memilih untuk membayar denda.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai kondisi tersebut menunjukkan adanya perlawanan dari internal.
Baca juga: Akui Sempat Gemetaran saat Suntikkan Vaksin ke Jokowi, Abdul Muthalib: Lancar, Tidak Ada Pendarahan
Baca juga: Tawa Jokowi setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac: Enggak Terasa Sama Sekali
"Saya baca itu sebagai penolakan terhadap kebijakan pemerintah," ujar Rocky Gerung melalui kanal YouTube pribadinya, Rabu (13/1/2021).
"Dan itu menandakan ada internal struggle sebetulnya, perlawanan dari dalam terhadap kebijakan vaksinasi Pak Jokowi," katanya.
Rocky Gerung menilai ada dua kemungkinan yang melatarbelakangi Ribka menyatakan sikap menolak disuntik vaksin.

"Itu menandakan dua hal, yang bersangkutan saudara Ribka mengerti tentang prosedur atau ini ada soal lain atau persaingan jabatan, segala macam," ungkapnya.
Menurutnya, sikap dari Ribka itu ada kaitannya dengan Ketua Umum Partai, yakni Megawati Soekarnoputri.
"Tetapi terlepas dari itu ada masuk akalnya dokter Cipta ini mbalelo. Artinya PDIP memang tidak sepenuhnya percaya pada efikasi dari vaksin itu."
"Jadi sekali lagi kalau partai Ibu Mega sendiri menolak itu berarti Ibu Mega kurang srek dengan prosedur ini," kata Rocky Gerung.
Baca juga: Tolak Disuntik Vaksin Covid-19, Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Ngaku Mending Bayar Denda Rp 5 Juta
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyinggung soal sikap dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dengan kesiapannya menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi terganggu dengan sikap penolakan dari Ribka yang notabene merupakan kader dari partainya sekaligus partai pemerintah.
"Presiden dengan gagah berani hanya ingin mencontohkan bahwa dia berani divaksin, padahal persoalannya bukan berani enggak berani, tetapi soal kepercayaan terhadap manfaat dari vaksin itu," terangnya.
"Kesimpulannya seluruh gairah yang diperlihatkan presiden berminggu-minggu saya akan divaksin segala macam, akhirnya dalam 10 menit pidatonya Ribka berantakan semua."
"Presiden mau menyakinkan rakyat Indonesia, padahal dia enggak mampu menyakinkan kader partainya sendiri," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)