Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Cerita Didik Gunardi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Pernah Tulis di Tembok Kamar Merpati Way of Life

Didik Gunardi sudah merintis karier sebagai pilot sejak 1993, cita-cita bekerja di dunia penerbangan sudah tertanam sejak kecil.

Editor: Mohamad Yoenus
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Inda Gunawan, Kakak pilot NAM Air Didik Gunardi yang jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021). 

"Setelah sekolah pilot selesai dia langsung bekerja di Merpati, pertama-tama ditugaskan di Papua menjadi pilot untuk penerbangan perintis di sana," tuturnya.

Pada medio 2000-an, kondisi Merpati Airline yang tak tenar seperti dahulu tidak membuatnya mundur mengabdi sebagai pilot di perusahaan tersebut.

Bisnis perusahaan penerbangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mulai goyang, rekan satu angkatannya sesama pilot mulai bepindah tempat bekerja.

Didik yang merasa sangat cinta dengan Merpati Airline tetap tidak bergeming, dia bertahan meski kondisi perusahaan goyang.

Baca juga: Pilot Sriwijaya Air SJ 182: Setinggi Apapun Terbang, Tak akan Mencapai Surga bila Tak Salat 5 Waktu

"Dia meskipun di Merpati yang mau collapse temen-temennya itu pada daftar ke Lion ataupun di mana, namun dia tidak mau," tuturnya.

Inda menjelaskan, adiknya menjaga loyalitas ke maskapai Merpati bukan sekedar kecintaan sejak kecil.

Tetapi, dia sudah merasa memiliki hutang budi melalui beasiswa sekolah penerbangan yang menjadikannya seorang pilot.

"Dia tetap jaga loyalitas dan dedikasi dia di Merpati karena dia sudah terlanjur hutang budi, merasa disekolahkan dan memiliki tanggung jawab," ucapnya.

Hingga pada akhirnya, Merpati Airline sudah diujung tanduk, bisnis maspakai penerbangan itu menurun dratis dan mempersilakan pegawainya untuk hengkang.

Didik harus merelakan angkat kaki dari maskapai yang selama ini dicintai, ayah lima orang anak itu harus melanjutkan kariernya dan mendaftar di maskai Nam Air.

"Setelah Merpati menyatakan bahwa silakan kalau mau keluar mau mendaftar ke maskapai lain, kebetulan waktu itu dia daftar ke Nam Air tahun 2014 pas pembukaan lowongan dan diterima," kata Inda.

Baca juga: Gagal Naik SJ 182, 2 Calon Penumpang Pilih Kapal Laut: Sempat Cekcok dengan Kru Sriwijaya

Karir di maskapai Nam Air berjalan mulus, Didik hingga kini masih tercatat sebagai pilot yang sudah memiliki pengalaman terbang cukup banyak.

Selain kecintaannya dengan dunia penerbangan, Didik juga menikahi seorang pramugari bernama Ari Kartini (40).

Anaknya yang paling tua kini sudah bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta, lalu yang nomor dua masih kuliah semester fakultas hukum.

Sementara anaknya yang ketiga masih sekolah kelas satu SMP, selanjutnya yang nomor empat sekolah taman kanak-kanak dan yang terakhir masih beruisa 2,5 tahun.

"Anaknya perempuan, anak yang terakhir aja satu-satunya laki-laki," paparnya.(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perjalanan Karier Kapten Didik: Gambar Pesawat di Dinding Kamar, Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Tags:
Didik GunardiPesawat Sriwijaya Air JatuhSriwijaya Air SJ 182PilotJakartaPontianakPekalonganJawa Tengah
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved