Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Tak Ragukan Jam Terbang Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air, Captain Koko: Tidak Gampang Kayak Begitu

Sekjen PPPI Captain Koko Indra Perdana mengakui kemampuan Captain Afwan Zamzami dalam menerbangkan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Istimewa via Tribunnews.com
Tim penyelam gabungan dari Ditpolairud, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Pas Pelopor Korps Brimob Polri membantu proses pencarian korban dan tubuh pesawat Sriwijaya Air SJ182 di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sekjen Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) Captain Koko Indra Perdana mengakui kemampuan Captain Afwan Zamzami yang menerbangkan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ 182.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Senin (11/1/2021).

Diketahui pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Captain Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).
Captain Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021). (Istimewa via Tribunnews.com)

Baca juga: Update Pencarian Black Box Sriwijaya Air, Diduga di Bawah Puing-puing Pesawat, Bahayakan Penyelam

Pesawat tersebut hanya sempat mengudara 4 menit setelah lepas landas (take off).

Menurut Koko, ia tidak meragukan kemampuan dan jam terbang Afwan Zamzami yang menjadi pilot utama penerbangan tersebut.

"Saya yakin sekali almarhum Captain Afwan, beliau sangat capable untuk masalah tersebut," ungkap Koko Indra Perdana.

"Itu tidak gampang lho, susah kayak begitu," jelasnya.

Selanjutnya Koko menganalisis kemungkinan pesawat hilang kontak sampai terjadi kecelakaan.

Diketahui pesawat SJ 182 sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa.

"Kalau lost contact itu kalau memang komunikasinya memang rusak," kata Koko.

Ia menyinggung kemungkinan lain yang menyebabkan pesawat mengalami disfungsi sampai akhirnya jatuh.

Koko memberi contoh pada peristiwa jatuhnya pesawat tempur TNI Angkatan Udara Hawk 209 yang jatuh di permukiman warga di Pekanbaru pada Juni 2020.

Baca juga: Soroti 4 Menit Masa Kritis Sriwijaya Air pasca Take Off, Captain Koko: Saya Pernah Terbangkan

"Kedua adalah jatuh. Seperti waktu kejadian (pesawat jatuh) A-10, mereka sempat intention call dulu terhadap tower atau pengawas," singgung Koko.

"Akhirnya lost contact tersebut pada pesawat jatuh. Tidak bisa dikontak kembali," ungkapnya.

Dalam tayangan yang sama, Koko menyebutkan seorang pilot mendapat pelatihan situasi darurat melalui sebuah simulasi.

Simulasi ini membantu pilot menghadapi kemungkinan darurat yang terjadi dalam sebuah penerbangan.

"Seorang kapten itu ada training enam bulan sekali. Itu dalam menghadapi suatu masalah," papar Koko.

"Jadi kita selalu ada yang namanya crosscheck simulator," lanjutnya.

Koko tidak meragukan kemampuan pilot Afwan yang menerbangkan SJ 182, mengingat latihan situasi darurat ini dilakukan dua kali setahun.

Meskipun latihan, menurut Koko simulasi semacam ini tidak mudah dilalui.

"Di mana crosscheck simulator itu kita terbang dilatih dalam kondisi abnormal," ungkap Koko.

"Semua abnormal, jadi crosscheck itu tidak ada kondisi normal," tambah dia.

Lihat videonya mulai menit 8.50:

Proses Pencarian Black Box

Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid memberi informasi terbaru terkait pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas TV, Senin (11/1/2021).

Selain beberapa jenazah korban, tim gabungan sudah menemukan sejumlah puing-puing pesawat yang jatuh di area perairan Kepulauan Seribu tersebut.

Baca juga: Kesaksian Tiga Nelayan soal Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Dengar Suara Dentuman Keras

Abdul menyebutkan tim penyelam sudah dikirim ke dua titik yang diduga merupakan lokasi jatuhnya pesawat.

Ia juga menyinggung kemungkinan penemuan black box di dua lokasi ini.

"Dari dua spot yang diduga (merupakan tempat) black box, dari hasil pemeriksaan itu banyak mengalami rintangan puing-puing," ungkap Abdul Rasyid.

Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid memberi informasi terbaru terkait pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, Senin (11/1/2021).
Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid memberi informasi terbaru terkait pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, Senin (11/1/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Ia menjelaskan langkah awal yang dilakukan tim evakuasi adalah mengangkut puing-puing pesawat.

Setelah itu baru dapat dilakukan black box.

Diketahui penemuan black box sangat krusial untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat karena merekam data penerbangan.

"Kita berencana satu tim membersihkan puing-puing itu," kata Abdul.

"Selebihnya baru akan mencari yang diduga black box," lanjutnya.

Baca juga: Beredar Foto Bayi Diselamatkan Tim SAR Disebut Korban Sriwijaya Air SJ 182, Faktanya Hoaks

Abdul mengakui keberadaan puing-puing tersebut dapat membahayakan penyelam.

Ia menekankan perlu ada kehati-hatian agar dalam proses evakuasi tidak ada korban lebih jauh.

"Puing-puing ini di bawah sangat sangat tajam, sehingga ini membahayakan penyelam," terang Abdul.

"Kita menduga kemungkinan ada spot (black box) itu di bawah puing-puing itu," jelasnya.

Untuk membantu proses evakuasi, satu buah kapal yang memiliki crane dikerahkan untuk membantu mengangkat puing-puing yang berat.

Abdul berharap penambahan armada ini dapat mempermudah pencarian.

"Kita pertambahkan salah satunya itu KRI Mentawai yang memiliki crane, karena mengenai hasil evaluasi yang kita laksanakan tanggal 10 kemarin, itu ada bagian-bagian pesawat yang berat yang menyulitkan untuk diangkat," kata Abdul.

"Mudah-mudahan kita tidak menemui itu lagi karena KRI yang memiliki itu sudah dihadirkan di lapangan," lanjutnya.

Abdul menambahkan, tidak ada kesulitan berarti dalam proses evakuasi.

"Sebenarnya kendala yang berarti tidak ada, kita hanya perlu kehati-hatian," tegasnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Pesawat Sriwijaya Air JatuhCaptain AfwanSriwijaya Air SJ 182JakartaPontianak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved