Vaksin Covid
Berbeda dengan Jokowi, Sultan HB X Tak Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di DIY, Ini Kata Dinkes
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X dipastikan tidak akan mendapat vaksin Covid-19 tahap pertama.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X dipastikan tidak akan mendapat vaksin Covid-19 tahap pertama.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie.
Diketahui program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada 14 Januari 2021.

Baca juga: Presiden Jokowi akan Disuntik Vaksin Covid-19 Besok Rabu, Prof Wiku: Disiarkan Live Streaming
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengawali program tersebut dengan menjadi penerima vaksin pertama di Indonesia pada 13 Januari 2021.
Ia juga mengimbau kepala daerah dan tokoh masyarakat dapat memberi contoh dengan mengajukan diri sebagai penerima vaksin pertama.
Meskipun begitu, Dinkes DIY menyebut Sri Sultan HB X tidak memenuhi kriteria untuk menerima vaksin buatan Sinovac tersebut.
“Rencananya ada 15 orang yang akan menerima vaksin pertama termasuk saya, rinciannya ada Wagub, Sekda, tokoh-tokoh agama, perwakilan organisasi profesi, Polda, tokoh masyarakat. Sedangkan Pak Gub belum,” kata Pembajun Setyaningastutie, dikutip dari Kompas.com, Senin (11/1/2021).
Menurut Pembajun, ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi penerima vaksin buatan Sinovac.
Kriteria itu mencakup usia penerima, yakni antara 18 sampai 59 tahun.
“Teman-teman sudah tahu kalau Sinovac ini uji trial-nya untuk usia 18-59 tahun nah sedangkan yuswo (umur) Ngarsa Dalem sudah di atas itu,” kata Pembajun.
Sementara itu Sri Sultan HB X rencananya akan menerima vaksin yang dipastikan aman untuk kategori lanjut usia (lansia).
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Dinyatakan Aman, BPOM Ungkap Efek Sampingnya: Ringan hingga Sedang
Pembajun menerangkan keputusan ini berdasarkan rekomendasi ahli kesehatan.
“Atas rekomendasi para ahli beliau (Sultan) tidak boleh menerima vaksin Sinovac, nanti ada vaksin untuk lansia, tetapi nanti tetap hadir untuk memberikan dukungan," jelasnya.
Dikutip dari TribunJogja.com, total vaksin yang didistribusikan dari pemerintah pusat ke DIY sebanyak 2.605.179 dosis.
Jumlah tersebut akan diawali sebanyak 26.800 dosis untuk kelompok priortas, yakni sumber daya manusia bidang kesehatan (SDMK), serta tenaga pendukung bidang kesehatan seperti sopir, petugas kebersihan, perawat, bidan, dan dokter lainnya.
Sejauh ini SDMK yang telah diverifikasi berjumlah 35.239 orang.
Pembajun menerangkan vaksinasi harus segera dilakukan.
Pasalnya vaksinasi tidak menjamin laju penyebaran Virus Corona akan menurun.
"Kenyataannya angka itu naik turun juga. Kami harus cepat karena virus ini terus bermutasi. Kami berpacu dengan waktu supaya tidak banyak yang meninggal," kata Pembajun.
Penyuntikan Jokowi akan Disiarkan Live Streaming
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan mendapat suntikan vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/2021).
Selain presiden, akan ada beberapa orang lain yang ikut disuntikan vaksin Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat menjelaskan tentang perkembangan penanganan Covid-19, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Budi Gunadi Ungkap Pemerintah Finalisasi Pembelian 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Pfizer
Prof. Wiku menjelaskan, sampai saat ini Sekretariat Presiden terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyuntikan vaksin Covid-19 terhadap presiden.
"Proses penyuntikan tersebut akan disiarkan secara live streaming," ujar dia.
Terkait siapa saja orang-orang yang akan disuntik bersama Jokowi, Prof. Wiku tidak menjelaskan secara detail.
"Rekan-rekan wartawan dapat langsung menyaksikan proses tersebut, sekaligus melihat siapa saja yang akan mendapatkan vaksin esok hari," ungkapnya.

Ia kemudian menjelaskan bahwa penerima vaksin Covid-19 diutamakan bagi mereka yang belum pernah terpapar Covid-19.
"Untuk orang yang sudah terpapar Covid-19, untuk sementara tidak divaksin dulu," ujar dia.
"Prioritas vaksin sementara ini adalah orang-orang yang belum pernah terpapar," sambungnya.
Sebelumnya, Jokowi telah menjelaskan mengapa dirinya ingin menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19.
Presiden mengatakan tujuannya agar masyarakat merasa aman saat disuntik vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menyerahkan bantuan modal kerja kepada pelaku UMKM yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).
"InsyaAllah minggu depan ini dimulai. Sudah dimulai disuntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya," kata Jokowi.
"Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali-dua kali, sudah diuji," tambahnya.
Sedangkan berdasarkan keterangan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Jokowi akan disuntikan vaksin Sinovac.
Pernyataan tersebut disampaikan Menkominfo lewat acara Sapa Indonesia Malam, Kamis (7/1/2021).
Ia menyebut Jokowi akan menggunakan vaksin yang sudah tersedia dan siap dipakai di Indonesia yakni vaksin Sinovac buatan Tiongkok.
"Yang available sekarang, yang siap untuk dilakukan vaksinasi adalah vaksin Sinovac," ujar Johnny.
Johnny menjelaskan di Indonesia saat ini, vaksin Covid-19 yang sudah siap untuk digunakan hanyalah vaksin Sinovac.
Ia menjelaskan, segala hal mulai dari sertifikat halal hingga izin edar darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM terkait vaksin Sinovac telah diteliti secara sungguh-sungguh dan mendetail.
"Untuk itu pasti sertifikat halalnya dilakukan dengan benar-benar, auditnya dilakukan secara berlapis-lapis," ujar Johnny.
"Dan dilakukan secara scientific." (TribunWow.com/Brigitta/Anung)