Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Jadi Korban Sriwijaya Air yang Jatuh, Shinta Terus Dinantikan 2 Balitanya: Mami Lama Pulangnya
Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka yang mendalam, khususnya dari pihak keluarga penumpang.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka yang mendalam, khususnya dari pihak keluarga penumpang.
Satu di antaranya dirasakan oleh keluarga Shinta di Pontianak.
Shinta sendiri tercatat dalam data manifest pesawat Sriwijaya Air yang jatuh dengan nomor kursi 62.

Baca juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182: Mohon Doanya agar Angga Bisa Selamat, Dia Pandai Berenang
Baca juga: Keluarga Berharap Jenazah Korban Sriwijaya Air 182 Ditemukan: Kami Ingin Bisa Lihat Kuburannya
Dikutip TribunWow.com dari Sripoku.com, diungkapkan oleh bibi korban, Marry, dua anak dari Shinta terus menantikan kepulangan sang bundanya.
Dua anak Shinta yang masih di bawah lima tahun itu terus merengek menanyakan hal itu kepada ayahnya.
Kepastian tersebut didapat setelah mendapat cerita langsung dari suami Shinta.
"Anaknya nanyain mami terus, tapi untuk lebih detailnya bisa ditanyakan ke suaminya yang ada di Pontianak," ujar Marry di RS Polri, Minggu (10/1/2021).
Diceritakannya bahwa Shinta memang kerap pergi-pulang dari Pontianak ke Jakarta dan sebaliknya.
Kondisi tersebut terjadi lantaran Shinta memiliki salon kecantikan di Jakarta dan Bekasi yang harus diurusnya.
"Shinta ada bisnis di sini, kayak sulam, operasi kelopak mata, dia bisa makanya sering ke Jakarta. Kan dikumpulin (orderan) kalau sudah 5 orang dia ke Jakarta, cabang kecantikannya ada di Bekasi," ungkap Marry.
Marry mengatakan terakhir Shinta tiba di Jakarta pada 7 Januari 2021 lalu.
Dirinya menambahkan bahwa Shinta baru memutuskan ke Jakarta setelah mengumpulkan orderannya terkait bisnis kecantikannya.
"Keluarganya di Pontianak. Kebetulan dia (Shinta) ke sini karena ada urusan kerjaan dan singgah di Jakarta selama 2 hari," tambahnya.
Baca juga: Keluarga Copilot Sriwijaya Air SJ182 Diego Mamahit: Dia Bilang Tak akan Jalan kalau Pesawatnya Rusak
Lebih lanjut, Marry lantas sedikit menceritakan kepribadian dari ibu dua anak ini.
Tidak dipungkiri bahwa menurutnya, Shinta merupakan seorang pekerja keras.
Selain itu juga dinilai begitu ramah dan rendah hati.
"Dia tuh orangnya welcome, pemikiran positif dan terlalu baik. Komunikasi dengan saya satu dua bulan lalu. Kalau sama adiknya yang di Jakarta satu minggu lalu," ungkap Marry.
Gelagat Tak Biasa Shinta
Menurut Marry ada gelagat yang tidak biasa ditunjukkan oleh Shinta tepat saat keberangkatannya ke Jakarta dari Pontianak.
Seperti biasa diantar oleh sang suami dan dua buah hatinya, Shinta disebut Marry seperti kehilangan semangat.
Hal itu terlihat dari beberapa unggahan video di akun sosial media suami Shinta.
Padahal menurutnya, sebelum-sebelumnya Shinta selalu terlihat bersemangat ketika berangkat ke Jakarta untuk mengurus pekerjaannya.
Ia menambahkan Shinta seperti tidak ingin pergi ke Jakarta pada saat itu.
Baca juga: Sebelum Dijemput Anaknya untuk Diajak ke Pontianak, Korban Sriwijaya Air Pamit: Tak Pulang Lagi
Meski begitu, dirinya tidak berpikir panjang sebelum pada akhirnya kejadian buruk menimpa Shinta ketika pulang ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air.
"Dua hari di Jakarta. Sebelum ke Jakarta sudah malas-malas gitu. Itu sudah malas-malas pas perjalanan ke Bandara Supadio Pontianak. Ini ada videonya yang direkam suaminya," ungkapnya.
"Kasihan dua anaknya yang masih kecil," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini diolah dari Sripoku.com dengan judul 'Mami Lama Pulangnya' Rengekan 2 Balita ini ke Papanya, Menunggu Shinta Pulang, Korban Sriwijaya Air'