Kabar Ibu Kota
Ramai soal Tunawisma, Ridwan Saidi: Jangan Salah Pemulung Punya Kontrakan, Bukan Tidur di Atas Pohon
Mantan anggota DPR sekaligus budayawan Betawi, Ridwan Saidi, heran mengenai temuan pemulung dan tunawisma di Jalan Sudirman dan Thamrin.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota DPR sekaligus budayawan Betawi, Ridwan Saidi, heran mengenai temuan pemulung dan tunawisma di jalan protokol utama DKI Jakarta, yakni Sudirman dan Thamrin.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan TvOne, Kamis (7/1/2021).
Diketahui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma mendapati sejumlah tunawisma dan pemulung di berbagai kawasan pusat DKI Jakarta.

Baca juga: Komentari Revitalisasi Monas, Ridwan Saidi Singgung Nama Anies Baswedan: Saya Tidak Mewakili Ya
Meskipun begitu, Ridwan meragukan adanya temuan tunawisma dan pemulung tersebut.
Ia menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil memberantas tunawisma di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin.
Selain itu ia menyinggung fakta tentang temuan pemulung di lokasi yang sama.
"Pemulung jangan salah, dia bukan tidur di atas pohon, salah," ungkap Ridwan Saidi.
Tidak hanya itu, Ridwan menyebut umumnya pemulung punya tempat menetap, yakni rumah kontrakan yang dibayar per bulan.
"Pemulung itu punya rumah, ngontrak bulanan. Jangan kira dia tidur di atas pohon, enggak ada," kata budayawan senior yang akrab disapa Babe Ridwan ini.
Ridwan menilai informasi yang disampaikan kepada Mensos Risma sebetulnya salah.
Ia menyebut ada kawasan lain yang kerap dihuni pemulung dan tunawisma.
"Jadi sekarang sebenarnya ini yang memberi informasi kepada Mensos bagaimana sampai mengatakan di Sudirman-Thamrin itu ada gelandangan?" ungkit Ridwan.
Baca juga: Blusukan Mensos Risma di Jakarta Tuai Kritik, Pengamat: Kalau di DKI Itu Tugas Gubernur Lah
Ketika ditanya tentang video yang menunjukkan Risma menemui tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin, Ridwan terang-terangan meragukan faktanya.
"'Kan video pada hari itu, pada D-day. Sekarang 'kan kagak ada, lihat saja ke Thamrin," komentar Ridwan.
Dikutip dari Kompas.com, pihak Pemprov DKI Jakarta mengaku sudah mengecek temuan tunawisma di kawasan jalan protokol utama tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap instruksi itu langsung disampaikan Gubernur Anies Baswedan.
"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," kata Riza Patria, Rabu (6/1/2021).
Senada dengan Ridwan Saidi, Riza mengaku heran ada tunawisma yang hidup di sekitar Sudirman-Thamrin.
"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," kata Riza.
Lihat videonya mulai menit 7.20:
Pemulung Mengaku Tak Betah Dipindah ke Balai Rehab
Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan blusukan ke sejumlah daerah di Jakarta menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Risma menyambangi orang-orang pinggiran seperti pemulung lalu memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak, satu di antaranya adalah balai rehabilitasi yang dimiliki Kementerian Sosial (Kemensos).
Namun seorang pemulung yang dipindahkan oleh Risma ke balai rehabilitasi justru mengaku tidak betah, bahkan merasa dikurung.
Baca juga: Ridwan Saidi Tak Percaya Risma Temukan Tunawisma di Sudirman-Tamrin: Pakai Rasio Dong
Dikutip dari Kompas.com, pengakuan itu diceritakan oleh seorang pemulung bernama Katsubi (69).
Katsubi yang ditemui Risma, kini telah menempati Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi.
Ia merasa tak betah tinggal di balai rehabilitasi karena sudah terbiasa beraktivitas di luar ruangan.
Selama tinggal di dalam balai rehabilitasi, Katsubi mengaku jadi jarang beraktivitas.
"Ya kalau pesan saya kalau tugas, tugas lah yang bagus. Kalau orang dikurung-kurung begini kurang bebas, kemerdekaan itu hilang. Biasa dijalan sih ya," kata Kastubi, Kamis (7/1/2021).
Katsubi mengatakan, ia telah bertahun-tahun menjalani profesi memulung di Ibu Kota.

Sehari-hari ia biasa beraktivitas di sekitar kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
"Kalau kita lagi bawa karung gini datang orang-orang dermawan bawa mobil ngasih Rp 20.000, kadang Rp 50.000," jelas Kastubi.
Katsubi yang tinggal sendirian di Jakarta mengaku bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sebelum dipindahkan oleh Risma ke balai rehabilitasi, Katsubi mengaku saat itu ia sedang tidur saat didatangi oleh sang Menteri Sosial.
"Dia (Risma) bilang 'sudah Pak tinggal di rumah saya saja'. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.
Katsubi dan beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kini menempati balai rehabilitasi.
Sementara itu, Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa apa yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).
"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.
Ujang kemudian menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan.
Ia menilai kondisi tersebut tentunya tidak mengenakkan bagi PDIP lantaran Anies sendiri bukan merupakan orang dari partai belogo kepala banteng.
Oleh karenanya, menurut Ujang, ada keinginan dari PDIP untuk kembali merebut posisi orang nomor satu di Ibu Kota.
"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)