Pilpres Amerika Serikat 2020
Mirip Indonesia, Ternyata Ada Pedagang Asongan saat Demo di Gedung Capitol AS, Lihat Fotonya
Demo di Gedung Capitol AS ternyata memiliki kesamaan dengan Indonesia yaitu adanya pedagang asongan. Ini sejumlah cuitan viral di Twitter.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Demo di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) oleh massa pendukung Donald Trump, ternyata memiliki kesamaan dengan Indonesia yaitu adanya pedagang asongan.
Dalam penyerbuan Gedung Capitol pada Kamis (7/1/2021), seorang netizen mengunggah foto pedagang asongan yang berjualan ayam dan kentang goreng.
Namun berbeda dengan di Indonesia, pedagang asongan di "Negeri Paman Sam" ini berjualan memakai kios seperti stan bazar.
"Seseorang berjualan ayam dan kentang goreng saat demo di Capitol AS," tulis @NorbertElekes di Twitter.

Unggahan pukul 08.55 WIB itu langsung viral dengan cepat dan tersebar luas di media sosial, meski tidak diketahui siapa yang berjualan.
Hingga sekitar pukul 22.00 WIB hari ini, foto pedagang asongan di demo Amerika itu sudah di-retweet 4.400 kali dan mendapat lebih dari 26.700 likes.
Baca juga: Soal Kerusuhan di Capitol Hill, Joe Biden Angkat Bicara: Itu Bukan Protes, Mereka Teroris Domestik
Viralnya twit itu pun sampai ke Indonesia.
Warganet dengan akun @medicalsherry me-reply unggahan tersebut dengan foto TNI yang membeli makanan ringan dari seorang pedagang asongan, saat bertugas di bom Sarinah Jakarta 2016.
Akun @millionkwd ikut meramaikan foto viral di kerusuhan Gedung Capitol dengan mengunggah foto-foto pedagang asongan di demo Indonesia.
Ia mengunggah kolase 3 foto, berupa pedagang kacang rebus dan penjual kopi keliling atau yang populer dengan sebutan "abang starling" (Starbucks keliling).
Ada juga twit dari @menghanyurkan yang menampilkan pedagang teh kemasan, air mineral, cilok, bahkan kaus saat demo.
Bukan cuma Indonesia, India juga
Dari ribuan replies yang menanggapi foto Norbert Elekes, terungkap fenomena penjaja makanan atau minuman dalam unjuk rasa ternyata juga ada di India.
Akan tetapi sedikit berbeda dengan AS dan Indonesia, akun @gbalajindia yang mengunggah foto seorang pria memasak di wajan besar, mengeklaim bukan untuk meraup untung melainkan makanan gratis saat demo petani.
Demonstrasi itu dilakukan puluhan ribu petani, untuk menentang tiga undang-undang pertanian yang disahkan oleh Pemerintah India pada September.
Mereka menuntut pembatalan undang-undang baru, karena dipandang akan melonggarkan aturan tentang penetapan harga, penyimpanan, dan pemasaran hasil panen.
Baca juga: Video Detik-detik Massa Pendukung Donald Trump Terobos Gedung Parlemen AS, 1 Wanita Dikabarkan Tewas
Joe Biden Angkat Bicara
Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden membagikan pemikirannya tentang penyerbuan Capitol Hill di Washington DC, pada Rabu (6/1/2021).
Biden menyebut insiden itu sebagai salah satu hari paling gelap dalam sejarah bangsa Amerika sebagaimana dilansir dari The National.
Biden membahas penyerbuan Capitol Hill atau penyerbuan Gedung Capitol di Wilmington, Delaware, Kamis (7/1/2021).
“Kemarin (Rabu), menurut saya, adalah salah satu hari tergelap dalam sejarah bangsa kita, serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap demokrasi kita,” tutur Biden.
Ribuan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu menyerbu Capitol Hill dan memasuki Gedung Capitol ketika Kongres AS rapat untuk mengesahkan hasil pilpres AS.
Di tempat lain, pada hari yang sama, ratusan pendukung Trump juga berkumpul untuk mendengarkan pidato Trump.
Pada pidatonya, Trump mengulangi klaim yang tidak berdasar tentang bagaimana dia dicurangi dalam pilpres 2020 dia mendorong pendukungnya untuk menuju ke Capitol Hill.
"Dalam empat tahun terakhir, kita memiliki seorang presiden yang menghina demokrasi kita, konstitusi kita, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan," kata Biden.
"Dia (Trump) melancarkan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kita sejak awal dan kemarin adalah puncak dari serangan yang tak henti-hentinya itu,” imbuh Biden.
Baca juga: Tolak Kemenangan Presiden AS Joe Biden, Massa Pendukung Trump Geruduk Gedung DPR, 1 Wanita Tewas
Karena kerusuhan itu, DPR dan Senat AS harus menghentikan rapat pengesahan pilpres AS untuk sementara waktu dan dikawal untuk keluar gedung.
"Itu bukan perbedaan pendapat, itu bukan kekacauan, itu bukan protes. Jangan sebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah massa perusuh, pemberontak, teroris domestik,” sambung Biden.
Plt Jaksa Agung AS Jeffrey Rosen bersumpah akan mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol dan mengajukan tuntutan federal.
Di satu sisi, polisi juga menghadapi kritik yang cukup luas atas penanganannya terhadap kerusuhan tersebut.
Banyak yang membandingkan penanganan polisi terhadap kerusuhan di Capitol Hill dengan aksi Black Lives Matter selama musim panas 2020.
Perbandingan kedua peristiwa tersebut menyoroti perbedaan ras dan aspirasi politik antara kedua kelompok dan tanggapan polisi.
Biden bahkan menyebut bahwa aksi protes Black Lives Matter diperlakukan sangat berbeda dari para perusuh yang menyerbu Capitol Hill.
Di satu sisi, Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris juga setuju ada perbedaan tanggapan polisi terhadap kerusuhan di Capitol Hill dengan aksi Black Lives Matter.
“Kami menyaksikan dua sistem keadilan ketika kami melihat satu yang membiarkan ekstremis menyerbu Capitol dan satu lagi yang melepaskan gas air mata pada pengunjuk rasa damai musim panas lalu,” kata Harris. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo AS Ternyata Mirip Indonesia, Ada Pedagang Asongan Juga" dan "Joe biden Angkat Bicara, Sebut Kerusuhan Capitol Hill Sebagai Teroris Domestik"