Terkini Nasional
Ngaku Dituduh Antek Cendana oleh Pejabat, Haikal Hassan Geram: Saya Bulang, Gila Apa
Juru Bicara (Jubir) Presidium Alumni (PA) 212, Haikal Hassan mengaku mendapat banyak tuduhan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Presidium Alumni 212, Haikal Hassan mengaku mendapat banyak tuduhan.
Satu di antaranya, ia dituduh seorang pejabat sebagai antek keluarga Cendana.
Meski tak menyebut nama pejabat tersebut, Haikal Hassan mengaku geram.

Baca juga: Ngaku Tak Pernah Jelekkan Jokowi, Haikal Hassan Janjikan Uang Rp 1 M: Lebih Hina yang Ngatain
Baca juga: Ungkit Kasus Penistaan Agama oleh Ahok, Haikal Hassan Akui Rugi Banyak: Sedih Saya
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Fadli Zon Official, Rabu (6/1/2021).
Seperti diketahui, hingga kini Haikal Hassan masih menjadi oposisi pemerintah.
Ia pun menceritakan momen saat ia dituduh sebagai antek keluarga Cendana.
"Saya foto sama Mbak Titiek (Soeharto) dianggap antek cendana, yang ngomong pejabat loh," kata Haikal.
"Saya bilang how stupid you are, gila apa."
Ia mengaku heran seorang pejabat bisa menuduhnya seperti itu.
Baca juga: Dicecar soal Mimpi Rasul, Haikal Hassan Justru Anggap Pertanyaan Polisi Lucu: Gimana Buktiinnya?
Baca juga: Haikal Hassan Batal Diperiksa soal Ngaku Mimpi Rasul, Polisi: Demi Keamanan
Menurut Haikal, berbagai tuduhan yang dilayangkannya sebagai ujian kesabaran.
"Jadi saya mau ngapain, saya enggak boleh foto? Astaghfirullah," ujar Haikal.
"Revolusi kesabaran."
Haikal lantas menceritakan momen foto bersama keluarga Cendana kala itu.
Ia mengaku hanya diundang sebagai penceramah di acara keluarga.
"Waktu itu kan bulan Ramadhan, saya diundang sebagai penceramah di keluarga," ucap dia.
"Saya foto sama sama Mbak Mamiek, Mbak Titiek, Mbak Tutut."
"'Antek Cendana', gila apa."
"Sulit deh ngomongnya ya, gila," tambahnya.
Ia tak memungkiri jika sempat berpikir melaporkan sang pejabat ke polisi.
Namun, Haikal memilih mengurungkan niatnya itu.
"Yang mengeluarkan statement ini tuh pejabat 'Ini aktornya 3C, melalui tangan Haikal Hassan'."
"Entar gue tuntut nih lama-lama."
"Tapi enggaklah, saya enggak pernah tuntut balik," tutupnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.04:
Haikal Hassan Dipolisikan
Di sisi lain, Haikal Hassan baru saja mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (22/12/2020).
Haikal Hassan diketahui dilaporkan terkait pernyataannya bermimpi Rasulullah saat ziarah enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal di Tol Jakarta Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV pada Rabu (23/12/2020), Haikal menegaskan dirinya hanya ingin menghibur keluarga korban terkait pernyataanya bermimpi dengan Rasul.
Baca juga: Ketika Haikal Hassan Bersenandung untuk Pemimpin: Tuhan Kirimkanlah Aku Pemimpin yang Baik Hati
Haikal mengaku tidak tahu siapa yang telah merekamnya saat bercerita mimpi Rasul.
"Saya enggak tahu yang ngerekam, orang saya enggak pernah nyebarin ke mana-mana."
"Kan saya lagi ngehibur, sekarang gini deh ada orang meninggal karena kecelakaan, boleh enggak kita hibur?" ujar Haikal.
Sosok yang akrab disapa Babe Haikal itu lantas mencontohkan kalimat yang biasa diberikan kepada keluarga korban yang meninggal.
"Udeh jangan nangis gitu kan, mudah-mudahan anak lo masuk surga, udah gitu doang," ucap dia.
Ia menegaskan, kalimat penghiburan itu bertujuan agar keluarga korban berhenti menangis.
"Bukan pernyataan, menghibur orang."
"Memotivasi agar supaya orangnya jangan nangis sudah-sudah biasa saja," lanjutnya.
Terkait siapa yang telah menyebarkan pernyataan itu, Haikal mengaku tak tahu.
"Enggak tahu siapa yang nyebar," sambungnya.
Lebih lanjut, Haikal mengatakan bahwa kedatangannya ke kantor polisi hanya untuk mengklarifikasi.
Ia mengaku santai saja dalam menanggapi pelaporan tersebut.
"Ini cuma klarifikasi setelah ini mau pulang asik-asik saja, InsyaAllah selesai saja," kata dia.
Pengakuan Hussein Shihab yang Polisikan Haikal
Haikal diketahui dilaporkan oleh Hussein Shihab terkait mimpi bertemu dengan Rasullullah.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Hussein Shihab membenarkan dirinya adalah sosok pelapor.
Husein menjelaskan, dirinya ingin melaporkan ini ke polisi untuk memberikan efek jera.
Ia ingin agar orang yang memimpikan Rasulullah jangan mempublikasikannya ke masyarakat.
"Kita itu ingin mencegah saja dan memberikan efek jera."
"Supaya orang yang bermimpi Rasulullah itu tidak semena-mena dipublikasikan ke masyarakat," jelas Hussein.
Pasalnya hal itu bisa menyesatkan jika ada unsur politik di dalamnya.
Bahkan hal itu bisa membahayakan.
"Karena itu akan multitafsir dan menyesatkan kalau ternyata dipolitisir atau ada unsur-unsur politiknya dan kepentingannya di situ.
"Itu kan berbahaya," ujarnya.
Selain itu, ceramah Haikal Hassan yang dilakukan di depan para publik juga bisa menggiring opini seakan-akan enam laskar FPI yang meninggal dalam tragedi di Tol Jakarta-Cikampek adalah mati syahid.
"Nah, ini nanti yang dikhawatirkan. Karena kalau Haikal Hassan itu di sana membawa-bawa Rasulullah, seakan-akan yang enam orang itu wafat dalam keadaan syahid," jelas Hussein.
Baca juga: Haikal Hasan Mengaku Sudah Larang Habib Rizieq Pulang dan Peringatkan akan Berhadapan dengan Hukum
Jika digiring opini bahwa enam laskar FPI mati syahid, maka perbuatan melawan hukum justru dianggap adalah suatu pembenaran.
"Artinya mati di jalan yang benar. Ini berbahaya, karena dapat dianggap perbuatan melawan hukum itu dibenarkan oleh mereka dan dipublikasikan," katanya.
Yang membuat makin rumit, pernyataan Haikal itu sudah viral di mana-mana.
"Kalau hanya di kalangan mereka aja, kelompok mereka aja, it's ok, tapi ini viral, seluruh Indonesia."
"Itu berbahaya untuk demokrasi kita, bisa carut marut negara kita ini gara-gara informasi seperti itu," terang Hussein.
Hussein khawatir kejadian seperti ini terulang
Ia takut jika suatu hari ada seorang pemuka agama yang membawa-bawa Rasul untuk tujuan politik tertentu.
"Takutnya suatu hari nanti tiba-tiba ada kiai besar punya pengaruh."
"Karena atas nama kebencian terhadap negara, kemudian bawa-bawa 'mimpi Rasul' dan bilang bahwa Rasul kasih restu supaya berjihad melawan polisi atau negara," lanjutnya.
Lebih lanjut, Hussein mengatakan bukan berarti dirinya tak percaya ada orang bermimpi Rasul.
Ia percaya namun apa yang diungkapkan Haikal Hassan di depan publik memiliki konteks yang berbeda.
"Bukan kita enggak percaya orang yang mimpi Rasulullah ya. Kan zaman kakek nenek, habib dan ulama terdahulu juga pernah mimpi."
"Ada yang bilang 'Apa kamu sama aja mau bilang pemimpi Rasulullah itu jangan dipercaya? Bukan begitu juga maksudnya, ini kan konteksnya beda," ujar Hussein.
Dikhawatirkan apa yang diungkapkan Haikal bisa menimbulkan fitnah.
"Bukan lalu kita enggak percaya orang mimpi Rasulullah, kita percaya kok, tapi kan enggak diumbar."
"Kalau diumbar kan jadi fitnah akhirnya," katanya Hussein kemudian. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Polisi Pelajari Laporan soal Pernyataan Haikal Hassan Mimpi Bertemu Rasulullah