Terkini Nasional
Pengakuan Nelayan yang Temukan Benda Mirip Drone di Laut: Bukan Barang Biasa Saya Lihat
Saehuddin, seorang nelayan penemu alat diduga drone di perairan Pulau Selayar angkat bicara.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Saehuddin, seorang nelayan penemu alat diduga drone di perairan Pulau Selayar angkat bicara.
Ia mengaku tak sengaja menemukan alat mirip drone di dasar perairan laut.
Menurut Saehuddin, kala itu dirinya tengah mencari ikan.

Baca juga: KSAL Enggan Simpulkan Alat Mirip Drone di Selayar Diluncurkan Kapal Perang Asing: Ada Prosesnya
Baca juga: Diduga Buatan Asing, KSAL Klarifikasi soal Alat Mirip Drone: Tergantung Negara Itu Gunakan untuk Apa
Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (3/1/2021).
"Saya turun di laut cari ikan," ujar Saehuddin.
"Jadi sampai di luar Batu Karang sekitar satu kilometer dapat itu benda."
Saat pertama kali melihat alat tersebut, Saehuddin mengaku tak menaruh curiga.
Ia hanya melihat benda besar yang memiliki antena tergeletak di dasar laut.
"Saya lihat dia punya antena, body-nya tidak dilihat, cuma antenanya aja dilihat," terang Saehuddin.
"Setelah saya lihat saya ikat dengan tali, saya bawa ke pinggir pantai."
Baca juga: Heboh Temuan Drone Diduga Buatan China, TNI: Bukan untuk Kegiatan Mata-mata
Baca juga: Soal Temuan Drone Buatan China, Ini Penjelasan TNI: Tidak Bisa Menentukan Siapa Pemiliknya
Meski tak tahu benda yang ditemukannya, Saehuddin mengaku sudah menduga alat itu bukanlah barang biasa.
Karena itulah, ia langsung membawa alat mirip drone itu ke pantai.
"Setelah itu sampai di pinggir pantai ku panggil warga minta bantuan untuk angkat ke rumah saya," ucap Saehuddin.
"Saya tidak tahu juga itu barang apa."
"Tapi bukan barang biasa saya lihat, jadi saya ikat, saya bawa ke pinggir pantai."
Saat ditemukan, benda tersebut disebutnya tidak dalam kondisi menyala.
Ketika ditanya soal pukul berapa ia menemukan alat itu, Saehuddin mengaku tak tahu.
"Tidak ada yang nyala, itu tidak goyang," ujar Saehuddin.
"Sabtu sore, saya tidak tahu jamnya tapi Sabtu sore saya dapat benda itu."
"Saya tidak tahu benda apa ini."
Pria paruhbaya itu lantas kembali menceritakan kronologi penemuan alat mirip drone tersebut.
Ia mengaku tak bisa mengangkat alat itu seorang diri ketika sampai di pantai.
Karena itulah, Saehuddin meminta bantuan warga serempat.
"Tidak, saya sendiri itu, saya ikat dengan tali di laut," terangnya.
"Saya tarik ke pinggir pantai."
"Sesampainya di pinggir pantai saya panggil warga untuk bantu saya."
"Itu beratnya 170 kilogram."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.02:
Penjelasan TNI AL
Publik sempat digegerkan oleh penemuan benda yang disebut-sebut sebagai drone yang diduga berasal dari China atau Tiongkok.
Benda itu ditemukan oleh seorang nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Desember 2020 lalu.
Sampai saat ini masih belum ada negara yang mengklaim kepemilikan alat tersebut.

Baca juga: Heboh Temuan Drone Diduga Buatan China, TNI: Bukan untuk Kegiatan Mata-mata
Baca juga: Soal Temuan Drone Buatan China, Ini Penjelasan TNI: Tidak Bisa Menentukan Siapa Pemiliknya
Diketahui, alat itu adalah sea glider, benda yang digunakan untuk kepentingan riset mengumpulkan data terkait kedalaman laut.
Fakta itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono pada konferensi pers Senin (4/1/2021).
Laksamana Yudo menjelaskan, penggunaan alat ini masih belum diatur dalam hukum laut internasional atau biasa dikenal dengan nama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Selain tidak diatur dalam UNCLOS, Indonesia juga belum mengatur penggunaan sea glider.
Berkaca dari kejadian ini, pihak TNI mungkin akan mengajukan dibuat peraturan presiden (Perpres) terkait pelarangan penggunaan sea glider di Indonesia.
Laksamana Yudo mengatakan, pihaknya masih menunggu kabar dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) jika ada negara yang mengaku memiliki drone tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada negara yang mengklaim ini punya siapa," katanya.
"Sehingga nanti akan kita laporkan melalui Kemlu untuk penemuan ini."
Yudo mengakui, pihaknya memang belum berkomunikasi dengan negara-negara lain terkait keberadaan benda tersebut.
Namun ia meyakini negara-negara yang memiliki alat sea glider pasti sudah menyadari dari pemberitaan di media massa.
"Tapi kemarin dari publikasi rekan-rekan media, saya yakin negara-negara lain sudah tahu itu punya siapa," ungkap Yudo.
"Pasti sudah sampai ke negara-negara lain yang memiliki peralatan sea glider seperti ini."
Yudo mengatakan, nasib alat sea glider itu kini menjadi hak pemerintah Indonesia apakah ingin dipakai untuk riset atau dihancurkan. (TribunWow.com)