Breaking News:

Vaksin Covid

Ini Tahapan Vaksinasi Covid-19, Masyarakat Biasa dan Rentan Mulai April 2021 hingga Maret 2022

Menkes Budi Gunadi Sadikin memaparkan tahapan vaksinasi yang akan dimulai dari para tenaga kesehatan, mulai Januari hingga April 2021.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal proses vaksinasi Covid-19 yang akan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah telah membuat jadwal vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Jadwal tersebut dibuat setelah berkonsultasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), sebuah badan independen yang memberikan saran dan nasihat terkait program-program vaksinasi.

Jadwal vaksinasi itu diumumkan oleh Budi dalam keterangan pers Menkes, Selasa (29/12/2020), yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

"Rencana vaksinasi sudah berkonsultasi dengan ITAGI," ujar Budi.

Berikut tahap vaksinasi yang dipaparkan oleh Menkes Budi:

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal proses vaksinasi Covid-19 yang akan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal proses vaksinasi Covid-19 yang akan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes). (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: JK Jabarkan Skema Distribusi Vaksin Covid-19 agar Selesai Setahun: Jika Seperti AS, Butuh 3-4 Tahun

Periode vaksinasi Januari-April 2021

Petugas kesehatan - 1.3 juta orang

Petugas publik - 17,4 juta orang

Lanjut usia (lansia) - 21,5 juta orang

Baca juga: Wilayah dengan Risiko Penularan Covid-19 Tinggi akan Jadi Prioritas Distribusi Vaksin Sinovac

Periode vaksinasi April 2021-Maret 2022

Masyarakat rentan (masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi) - 63,9 juta orang

Masyarakat lainnya (dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin) - 77,4 juta orang

Budi menjelaskan, tenaga kesehatan atau nakes memang memiliki prioritas utama di seluruh negara lain.

"Semua negara pasti tahap pertamanya adalah tenaga kesehatan," katanya.

"Ini adalah garda terdepan, orang-orang yang paling penting di masa pandemi krisis Covid-19."

Budi kemudian menjelaskan bahwa negara lain seperti Amerika dan Inggris juga melaksanakan vaksinasi dengan menarget nakes sebagai prioritas utama.

Kemudian barulah tahap keduanya berbeda-beda, ada yang mengambil pendekatan usia dan pendekatan lainnya.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-7.15:

Apakah Vaksinasi Covid-19 Berbahaya?

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) sudah mulai melakukan vaksinasi vaksin Covid-19 terhadap sejumlah kalangan, di antaranya adalah tenaga kesehatan (nakes).

Sejumlah Nakes di AS yang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech, mengaku merasakan pegal-pegal biasa.

Namun mereka menyebut suntikan vaksin aman karena sangat sedikit peluang mendapatkan reaksi alergi yang parah.

Hal itu diungkapkan oleh Spesialis penyakit dalam di Texas, dr. Kelvin Soewono dan Spesialis emergensi di Rhode Island, dr. Kelly Wong.

Dikutip dari unggahan akun Instagram @voaindonesia, Kamis (24/12/2020), dr. Kelvin menceritakan pengalamannya mendapat suntikan vaksin.

"Menurut saya sangat kecil (peluang) efek samping orang dapat reaksi alergi yang berbahaya," kata dia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Diyakini Pemerintah Bisa Jadi Jawaban untuk Pemulihan Ekonomi

Ia mengatakan, seusai mendapat dosis pertama suntikan vaksin Covid-19, dirinya harus menunggu 15 menit di ruang tunggu untuk diobservasi apakah timbul reaksi alergi atau tidak.

Memiliki jawaban serupa dengan dr. Kelvin, dr. Kelly menilai sangat besar kemungkinan tewas akibat Covid-19 dibanding mendapat reaksi efek samping dari suntikan vaksin Covid-19.

"Buat saya pribadi keuntungan dari divaksin melebihi risiko kemungkinan dapat efek samping vaksin," kata dr. Kelly.

"Saya pikir lebih mungkin saya kena Covid, masuk unit perawatan intensif atau meninggal dibandingkan dapat efek samping dari vaksin," lanjutnya.

Sebelumnya, dr. Kelvin dan dr. Kelly sama-sama mengakui merasakan pegal-pegal seusai mendapat suntikan vaksin Covid-19.

"Satu-satunya efek samping yang saya dapat paling soreness (rasa pegal) di tempat yang disuntik buat satu hari setelah itu saya oke," ujar dr. Kelvin.

Di sisi lain, dr. Kelly juga merasakan hal yang sama yakni pegal-pegal selama seharian penuh hingga akhirnya harus mengonsumsi obat pereda rasa sakit.

"Keesokannya saya merasa pegal," kata dr. Kelly.

"36 jam setelah saya terima vaksin, badan saya rasanya sedikit sakit," sambungnya.

Kedua dokter itu mengatakan efek samping yang mereka rasakan hanyalah pegal-pegal biasa yang terasa seharian setelah disuntik vaksin.

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Vaksin Covid-19Vaksin Virus CoronaCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved