Breaking News:

Terkini Daerah

Anggap Normal dan Sehat, Seksolog soal Skandal Mesum Perawat dan Pasien: Lepaskan Hasratnya

Seksolog Zoya Amirin menilai kasus perbuatan asusila tenaga kesehatan (nakes) perawat dan pasien Covid-19 tidak dapat dikategorikan penyimpangan.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah petugas medis saat bersiap untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Terbaru, viral percakapan WhatsApp antara seorang nakes dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet yang berencana bertemu untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis. 

TRIBUNWOW.COM - Seksolog Zoya Amirin menilai kasus perbuatan asusila tenaga kesehatan (nakes) perawat dan pasien Covid-19 tidak dapat dikategorikan penyimpangan seksual.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (28/12/2020).

Sebelumnya viral percakapan WhatsApp antara seorang nakes dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet yang berencana bertemu untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis.

Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat memberikan berkas pasien Covid-19 saat tiba di pos pemeriksaan IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). Terbaru, viral percakapan WhatsApp antara seorang nakes dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet yang berencana bertemu untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis.
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat memberikan berkas pasien Covid-19 saat tiba di pos pemeriksaan IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). Terbaru, viral percakapan WhatsApp antara seorang nakes dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet yang berencana bertemu untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Baca juga: Viral Kasus Mesum Sesama Jenis di Wisma Atlet, Seksolog: Penyakit Covid Membuat Orang Kesepian

Meskipun dilakukan sesama jenis, Zoya menilai tidak dapat dikategorikan sebagai penyimpangan seksual.

"Saya tidak melihat ada penyimpangan seksual, jelas-jelas," ungkap Zoya Amirin.

"Sebenarnya setiap orang yang sehat adalah yang mampu mengekspresikan seksualitasnya," terangnya.

Ia menjelaskan penyimpangan seksual memiliki definisinya sendiri yang diketahui melalui diagnosis statistika manual for mental disorder.

Menurut Zoya, oknum perawat tersebut hanya tidak mampu mengelola stres dan melampiaskannya melalui perbuatan seksual yang melanggar etika profesi kerjanya.

Zoya menjelaskan kedua belah pihak yang terlibat dalam kasus itu bahkan dapat dikategorikan sebagai orang yang normal dan sehat.

Baca juga: Oknum Tenaga Medis Mesum dengan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Kapendam Jaya: Diambil Langkah Hukum

"Ini tidak termasuk dalam kategori penyimpangan. Ini adalah ketidakmampuan seorang individu melepaskan hasrat seksualnya pada tempat yang salah, pada kondisi yang salah, dan melanggar banyak etika profesi," katanya.

"Jadi ini adalah seorang individu yang normal dan sehat, yang membuat keputusan yang buruk atas kehidupan seksualnya," tambah seksolog tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto menjelaskan pihaknya tengah menyidik kasus tersebut.

Ia menyebut oknum perawat itu sudah mengakui perbuatannya dalam pemeriksaan.

"(Waktu kejadian) belum diketahui. Namun, yang jelas, benar perawat itu menyatakan melakukan (hubungan badan sesama jenis dengan pasien)," kata Kombes Heru Novianto, Minggu (27/12/2020).

"Kami akan dalami lagi sudah berapa kali dan sudah berapa lama dia melakukan itu," lanjutnya.

Oknum perawat itu juga mengakui perbuatan mesum dilakukan di kamar mandi di Wisma Atlet.

"Mereka melakukannya di kamar mandi ruang perawatan," jelas Heru.

Lihat videonya mulai menit 5.30:

Seksolog Sarankan Konseling Jiwa

Dalam tayangan yang sama, seksolog Zoya Amirin menanggapi viral percakapan WhatsApp antara seorang tenaga kesehatan (nakes) perawat dan pasien Covid-19 di Wisma Atlet.

Viralnya percakapan WhatsApp itu menjadi sorotan lantaran dilakukan sesama jenis.

Tidak hanya itu, keduanya berjanji akan bertemu lagi untuk melakukan hubungan seksual.

Menanggapi kasus itu, Zoya menilai situasi pandemi Covid-19 memang memicu stres, apalagi bagi nakes yang bekerja di tempat karantina seperti Wisma Atlet.

"Saya, termasuk tenaga kesehatan sebagai psikolog, kesehatan jiwa, kadang-kadang kita lupa bagaimana mengelola stres," jelas Zoya Amirin.

Ia menilai stres tersebut dapat memicu perilaku yang dilarang norma, termasuk perbuatan asusila.

"Akhirnya kita justru mengacu pada hal-hal yang melanggar norma dan sebagainya," terangnya.

Ilustrasi percakapan mesum. Seksolog Zoya Amirin menanggapi viral percakapan WhatsApp antara seorang tenaga kesehatan (nakes) perawat dan pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
Ilustrasi percakapan mesum. Seksolog Zoya Amirin menanggapi viral percakapan WhatsApp antara seorang tenaga kesehatan (nakes) perawat dan pasien Covid-19 di Wisma Atlet. ((metro.co.uk))

Zoya menegaskan hubungan seksual antara perawat dan pasien yang sama-sama lelaki tersebut tidak dapat disebut penyimpangan.

Meskipun begitu, Zoya menilai ada kode etik profesi yang dilanggar perawat tersebut, mengingat pasien masih dalam masa karantina.

Baca juga: Nasib Perawat Wisma Atlet yang Mesum dengan Sesama Jenis Pasien Covid-19, Kini Dibebastugaskan

Zoya juga setuju jika perbuatan mesum itu dikategorikan sebagai tindakan asusila.

"Saya tidak setuju kalau disebut sebagai penyimpangan perilaku seksual, tapi ini adalah perbuatan asusila, iya betul," kata seksolog tersebut.

Zoya menilai kemungkinan ada faktor lain yang membuat perawat itu nekat melanggar kode etik profesionalnya, yakni stres.

"Jadi kita bisa lebih sadar sebagai tenaga kesehatan bahwa kita itu butuh istirahat, kita butuh tahu bagaimana cara mengelola stres," terang Zoya.

"Untuk menangani Covid saat ini, pemerintah sudah meluncurkan konseling jiwa, juga dengan menelpon gratis di 117 ext 8 untuk membantu," lanjut dia.

Menurut Zoya, layanan konseling tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan nakes yang bersangkutan agar dapat mengelola stresnya.

"Bukan hanya masyarakat yang secara umum terkena Covid maupun yang tidak, tetapi juga terkena dampak dari semua ini. Termasuk tenaga kesehatan harusnya mengambil keuntungan dari apa yang diberikan pemerintah," jelas Zoya. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
PerawatPasienZoya AmirinMesumRS Wisma AtletWhatsApp
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved