Breaking News:

KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo

Susi Pudjiastuti Tak Kaget Edhy Prabowo Ditangkap soal Ekspor Benur: Saya Dulu Ditawari Rp 5 Triliun

Susi Pudjiastuti mengaku tidak kaget soal Edhy Prabowo tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Mata Najwa
Mantan Menteri Keluatan dan Perikanan (KKP), Susi Pujiastuti menjawab soal keinginan atau harapan dari para netizen untuk bisa kembali menjadi menteri, dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti mengaku tidak kaget soal Edhy Prabowo tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Edhy Prabowo diketahui kini menjadi tersangka kasus korupsi ekspor benih lobster.

Meski tak mau berkomentar lebih jauh, Susi mengaku tidak kaget.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Edhy Prabowo pun buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi izin ekspor benur.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Edhy Prabowo pun buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi izin ekspor benur. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Baca juga: Ucap Selamat ke Wahyu Trenggono, Ini Harapan Susi Kepada Penerus Menteri KKP Edhy Prabowo: Amanah

Pasalnya, ia juga sudah sering ditawari banyak pihak terkait illegal fishing.

"Saya no comment saja Najwa, proses hukum biarkan berlaku."

"Kaget tidak, saya dulu ditawari Rp 5 triliun saya tidak mau. General fishing, kapal asing, ilegal dan sebagainya," ujar dia.

Saat ditanya apakah Susi juga pernah ditawari meloloskan ekspor benur, ia membantahnya.

Pasalnya, sebisa mungkin akan segera menangkap orang-orang yang tetap melakukan ekspor benur.

"Tidak ada, kan ditangkepin sama saya, tangkap buang," katanya.

Di sisi lain Susi bercerita, dirinya pernah dituduh melakukan penyelundupan benur dengan pesawatnya.

Padahal ia membawa benur dengan pesawat untuk dikembalikan ke laut.

"Tapi belakangan ada cerita katanya saya mengangkut benih lobster pakai pesawat saya, saya juga selundupin katanya."

"Saya jawab di Twitter 'Ya memang saya angkut' karena kadang-kadang mau bawa ke tempat pembuangan untuk dilepasliarkan susah, ya saya pakai pesawat saya, saya pakai untuk dilepas ke laut," ceritanya.

Baca juga: Wahyu Sakti Trenggono Ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Gantikan Edhy Prabowo

Menurut Susi, isu itu pasti datang dari kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan kebijakannya.

"Dipikirnya saya jual dan itu mungkin disebarluaskan sama mereka cerita itu," ucap dia.

Kemudian, ketika ditanya Najwa lebih dalam soal kasus Edhy, Susi menegaskan tidak mau ikut komentar lebih dalam.

Ia hanya menyebut kasus Edhy bisa saja merupakan pertarungan antar mafia.

"Tidak kaget, saya tidak mau komen, saya cuma turut berduka, ikut prihatin, tapi saya kadang berpikir mafia lawan mafia."

"The old player doesn't like the new game (pemain lama tidak menyukai permainan baru), mungkin saja saya pikir, tapi saya tidak pikir, no comments, move-move to another (tidak komentar, lanjut ke lainnya)," ucapnya.

Lihat videonya sejak awal:

Pernyataan Lengkap Edhy Prabowo setelah Ditetapkan Tersangka

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo kini ditetapkan sebagai tersangka suap kasus dugaan penerimaan hadiah terkait perizinan tambak dan usaha perikanan dan perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Edhy ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepulangnya dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020).

Dengan mengenakan rompi oranye dan masker, Edhy menyampaikan permohonan maaf saat konferensi pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Kamis (26/11/2020) dini hari.

Mulanya ia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo hingga sang ibu.

"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," kata Edhy.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV saya mohon di usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat," ujarnya.

Ia menegaskan dirinya akan bertanggung jawab dengan segala yang telah dilakukannya.

Namun ia menjelaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah mencoba melakukan pencitraan.

"Dan saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi apa yang terjadi."

"Kemudian saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kelautan dan perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati seolah-olah saya pencitraan di depan umum itu tidak," tegasnya.

Orang kepercayaan Prabowo Subianto ini mengatakan, kasus yang menjeratnya ini sebuah kecelakaan.

Ia berjanji berani untuk bertanggung jawab dengan segalanya.

Belanjakan Uang Korupsi Suami, Istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi Bebas, KPK Tetapkan 7 Tersangka . Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya.
Belanjakan Uang Korupsi Suami, Istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi Bebas, KPK Tetapkan 7 Tersangka . Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Itu semangat dan ini adalah kecelakaan yang terjadi dan saya bertanggung jawab dengan ini semua, saya tidak lari dan saya akan membeberkan apa yang saya lakukan."

"Dan ini tanggung jawab penuh saya kepada dunia dan akhirat saya terima kasih pada teman-teman media yang sabar dan saya akan jalani pemeriksaan ini InsyaAllah ringan, sehat mohon doan dari teman-teman," ungkap Edhy.

Lebih lanjut, Edhy mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Gerindra dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Saya juga minta maaf kepada partai saya, saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum juga nanti saya mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri dan saya yakin prosesnya sudah berjalan."

"Saya bertanggung jawab penuh dan saya akan hadapi dengan jiwa besar," pungkasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Susi PudjiastutiEdhy PrabowoKPKLobsterBenurNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved