Vaksin Covid
Nakes Amerika Serikat Jawab soal Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer, Rasakan Pegal-pegal Seharian
Dua tenaga kesehatan di Amerika Serikat ceritakan efek samping seusai disuntik vaksin Covid-19 buatan Pfizer.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Amerika Serikat sudah mulai melakukan vaksinasi vaksin Covid-19 secara masif.
Menggunakan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech, tenaga kesehatan menjadi satu dari beberapa grup pertama yang mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Dua nakes di AS mengaku merasakan pegal-pegal seusai mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: 4 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan Sejumlah Negara, Bagaimana Sinovac?
Baca juga: Pastikan Vaksin Covid-19 Aman, Fadjroel Rachman Sebut sebagai Investasi: Ini Bukan soal Biaya
Pengakuan itu diungkap oleh Spesialis penyakit dalam di Texas, dr. Kelvin Soewono dan Spesialis emergensi di Rhode Island, dr. Kelly Wong.
Dikutip dari akun Instagram @voaindonesia, Kamis (24/12/2020), Dokter Kelvin mengatakan rasa pegal-pegal seusai disuntik berlangsung selama seharian.
"Satu-satunya efek samping yang saya dapat paling soreness (rasa pegal) di tempat yang disuntik buat satu hari setelah itu saya oke," ujar dr. Kelvin.
Di sisi lain, dr. Kelly juga merasakan hal yang sama yakni pegal-pegal selama seharian penuh hingga akhirnya harus mengonsumsi obat pereda rasa sakit.
"Keesokannya saya merasa pegal," kata dr. Kelly.
"36 jam setelah saya terima vaksin, badan saya rasanya sedikit sakit," sambungnya.
Kedua dokter itu mengatakan efek samping yang mereka rasakan hanyalah pegal-pegal biasa yang terasa seharian setelah disuntik vaksin.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC merilis sebuah rekomendasi bagi mereka yang mengalami reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19.
Di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Alaska, diketahui sudah ada dua orang yang mengalami alergi terhadap Vaksin Covid-19 buatan Pfizer.
CDC merekomendasikan bagi mereka yang mengalami alergi terhadap vaksin Covid-19 agar menghindari suntikan kedua.
Diketahui, dosis dari vaksin Covid-19 adalah dua kali suntikan untuk satu pasien.
Dikutip dari cdc.gov, rekomendasi terkait alergi dikeluarkan oleh CDC seusai adanya pasien yang mengalami alergi parah terhadap vaksin Covid-19 buatan Pfizer.
CDC merekomendasikan bagi orang-orang yang mengalami alergi terhadap vaksin tertentu untuk menghindari vaksin tersebut.
Rekomendasi lain, disarankan agar orang yang mengalami alergi segera berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis.
CDC menjelaskan, orang-orang yang mengalami alergi terhadap makanan tertentu masih dapat menerima vaksin seperti orang pada umumnya.
Selain itu, orang yang mengalami alergi terhadap obat tertentu juga masih bisa menerima vaksin Covid-19.
CDC menyarankan agar orang yang mengalami alergi seusai menerima suntikan vaksin Covid-19, supaya tidak menerima suntikan kedua dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Antisipasi Reaksi Alergi
Demi mengantisipasi adanya reaksi alergi terhadap penerima vaksin, CDC turut merilis tiga langkah antisipasi.
Pertama adalah, seluruh orang yang menerima vaksin harus diawasi kurang lebih 30 menit seusai menerima vaksin.
Kedua, tenaga medis yang melakukan vaksinasi harus memiliki perlengkapan sebagai berikut, epinephrine, antihistamines, stetoskop, dan alat untuk mengecek detak jantung.
Ketiga, orang yang mengalami reaksi alergi setelah disuntik vaksin harus terus dimonitor di fasilitas kesehatan selama beberapa jam.
Orang yang Sudah Terkena Covid-19 Tak Perlu Vaksin?
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan soal cara kerja vaksin Covid-19.
Ia menjawab pertanyaan yang beredar di masyarakat apakah orang yang sudah pernah terkena Covid-19 tidak perlu divaksin.
Prof Wiku menjawab, orang yang sudah pernah terkena Covid-19 tidak terjamin 100 persen akan kebal atau imun.
Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam acara Talkshow yang ditayangkan oleh kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Pemerintah Berupaya Pulihkan Ekonomi karena Covid-19, Vaksinasi Diyakini Bisa Ikut Bantu Pemulihan
Awalnya ia mengiyakan bahwa orang yang sudah pernah terkena Covid-19 akan membangun sistem imunitas.
"Secara teori memang begitu, orang yang sudah pernah terkena maka dia timbul antibodi atau imunitas," kata Wiku.
Tetapi ia tidak mengetahui pasti apakah imunitas seusai terkena Covid-19 akan ada dalam jangka waktu panjang atau pendek.
"Tapi imunitas itu tergantung antar penyakit, beda-beda," ujar Wiku.
Wiku menyampaikan, apabila imunitas terbentuk hanya dalam jangka waktu pendek, maka ada kemungkinan orang itu akan kembali terpapar Covid-19.
"Khusus untuk Covid kita enggak pernah tahu, karena baru saja," ujarnya.
"Maka dari itu prinsip kehati-hatian termasuk yang sudah terkena jangan merasakan saya sudah punya antibodi, maka saya sudah bisa bebas, enggak bisa seperti itu," tegas Wiku. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari cdc.gov dengan judul COVID-19 Vaccines and Severe Allergic Reactions