Terkini Daerah
Zulkarnaen Ditangkap, Polisi: Selalu Gunakan Masker dan Sudah 4 Tahun Istri Tak Tahu Identitasnya
Polisi baru saja meninjau rumah teroris dalam pengeboman Bom Bali I Zulkarnaen di rumahnya di Desa Taman Fajar, di Purbolinggo di Lampung Timur.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Polisi baru saja meninjau rumah teroris dalam pengeboman Bom Bali I Zulkarnaen di rumahnya di Desa Taman Fajar, di Purbolinggo di Lampung Timur pada Minggu (21/12/2020) malam.
Dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompas TV pada Senin (21/12/2020), terlihat rumah yang ditempati Zulkarnaen telah dipasangi garis polisi.
Rumah tersebut cukup luas dengan banyak tumbuhan di sekitarnya.

Baca juga: Kesaksian Ali Imron soal Sosok Teroris Zulkarnaen: Ajarkan Ilmu Militer hingga Siapkan Bahan Peledak
Selama dua tahun persembunyiannya di Lampung Timur, Zulkarnaen bekerja sebagai peternak.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa di desa Lampung Timur sudah tinggal berpindah-pindah.
"Yang bersangkutan selama 18 tahun berpindah-pindah desa."
"Di desa inipun di desa Taman Fajar, di Purbolinggo di Lampung Timur dia sudah tinggal di dua tempat," kata Ahmad.
Selama tinggal di desa tersebut, Zulkarnaen mengaku bernama Abdurrachman.
Ia dikenal sebagai sosok yang tertutup.
"Di rumah ini hampir setahun tinggal masih di satu lingkungan, satu RT, di tempat lain yang bersangkutan dikenal masyarakat sekitar tertutup," ujarnya.
Bahkan demi menutupi identitasnya, selama ini Zulkarnaen selalu menggunakan masker saat di luar rumah.
Hal itu dilakukan sebelum pandemi Covid-19 merebak di Indonesia.
Lalu fakta lainnya mengenai Zulkarnaen adalah ia sudah menikah dengan seorang wanita selama empat tahun.
Selama itu pula, istri Zulkarnaen tidak mengetahui identitas asli sang suami.
"Ini yang menarik, sampai ditangkapnya Zulkarnaen istrinya tidak mengetahui identitas yang sebenarnya dan apa yang telah dilakukan suaminya," ujar dia.
Baca juga: Otak Teroris JI Zulkarnaen Ditangkap di Lampung, Dicurigai Warga karena Tak Pernah Perlihatkan Wajah
Lihat videonya berikut:
Zulkarnaen Suplai Amunisi ke Warga saat Kerusuhan Ambon
Zulkarnaen mengakui dirinya membantu menyuplai peralatan saat kerusuhan di Ambon tahun 1998-2000.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Kompas TV, Minggu (20/12/2020).
Zulkarnaen menuturkan rencana tersebut dimulai saat aktivis Mujahidin, Abu Jibril, bertandang ke Indonesia.
Baca juga: Pengakuan Teroris Zulkarnaen, Rekrut Tim Khusus JI: Sewaktu-waktu Perlu Jihad, Bisa Digunakan
"Seminggu setelah Abu Jibril datang dari Malaysia, kemudian mengajak saya ke Ambon. Dia yang beri tiket semuanya," ungkap Zulkarnaen.
Abu Jibril sudah menyiapkan segala keperluan dan memberi instruksi kepada Zulkarnaen.
"'Di sana dengan yang namanya Hambali, kamu ketemu namanya Hasan, seperti kamu seperti saya dulu masuk ke daerah Kristen'," kata Zulkarnaen mengulang ucapan Abu Jibril.
Dalam kerusuhan berbasis agama tersebut, Zulkarnaen mengaku menanyakan keperluan warga yang bentrok.
Ia mengaku ada permintaan membuat peralatan dan senjata untuk kerusuhan tersebut.
"Setelah di sana kami nengok sendiri keadaan, kemudian menanyakan bagaimana dengan mereka. 'Ya, kami kalau di sini kalau perang itu hanya pakai batu, pakai pisau. Di sini kami perlu peralatan dan pelatihan'," tutur buron teroris 18 tahun ini.
Setelah itu Zulkarnaen dan kelompoknya kembali ke Jawa.
Mereka berencana membuat amunisi untuk disuplai.
Ia kemudian membeli bahan peledak berbahan dasar potasium.
Baca juga: Pengakuan Teroris Upik Lawanga, Disuruh Sosok Ini untuk Asah Ilmu Buat Bom: Nanti Disuplai Alat
"Kami pulang ke Jawa. Dari situ terbayang bagaimana cari bahan yang murah yang bisa digunakan secepatnya," ungkap Zulkarnaen.
"Maka akhirnya kami ke Bandung membeli potasium yaitu sebanyak 1 ton," lanjutnya.
Bahan tersebut kemudian disimpan di tempat khusus sesuai pembagian tugas kelompok JI.
Zulkarnaen juga menyinggung kiprah Amrozi, tersangka teroris Bom Bali, dalam peristiwa kerusuhan Ambon.
"Kemudian disimpan di Lamongan karena dia sebagai tempat penyimpanan," kata Zulkarnaen.
"Kami masih memberikan amanat kepada Amrozi untuk bertugas mencari peluru-peluru," ungkapnya.
Lihat videonya mulai menit 4.40:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta)