Breaking News:

Vaksin Covid

Alasan Satgas Covid-19 Pesan Vaksin Sinovac meski Belum Ada Hasil Uji Klinis: Tunggu dari WHO

Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan perkembangan terkini hasil uji terhadap vaksin buatan Sinovac.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi vaksin Covid-19. Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan perkembangan terkini hasil uji terhadap vaksin buatan Sinovac. 

TRIBUNWOW.COM - Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan perkembangan terkini hasil uji terhadap vaksin buatan Sinovac.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Minggu (13/12/2020).

Diketahui pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis Vaksin Sinovac dari Beijing, Tiongkok yang akan segera disuntikkan ke masyarakat.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan perkembangan terkini hasil uji terhadap vaksin buatan Sinovac.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan perkembangan terkini hasil uji terhadap vaksin buatan Sinovac. (AFP/Nelson Almeid)

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Sudah Datang dan Sedang Diperiksa BPOM, Ini Pesan Presiden Jokowi

Menurut Kusnandi, sejauh ini uji klinis vaksin Covid-19 tersebut berjalan dengan baik.

"Rencana memang kita berakhirnya pada bulan April. Cuma nanti ada interim report pada bulan Januari itu 540 pertama," kata Kusnandi Rusmil.

"Selama ini uji klinis berjalan normal dan tidak terjadi hambatan apa-apa dan sesuai dengan waktu yang direncanakan," lanjutnya.

Ia menerangkan vaksin tersebut turut melibatkan Bio Farma dalam pembuatannya di China, selaku partner dari Indonesia.

"Tapi 'kan Sinovac bukan bekerja sama dengan Bio Farma saja. Bio Farma juga bikin sendiri di China," jelas Kusnandi.

"Yang masuk kemarin ke Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis itu langsung masuk dari China ke kita," lanjutnya.

Baca juga: Indofarma Pesan 130 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Jenis Novavax dari Amerika: Untuk Vaksinasi Berbayar

Menurut Kusnandi, tidak hanya Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan pembuatan vaksin asal Beijing tersebut.

Ia menyebutkan vaksin Sinovac juga diujikan di berbagai negara dan kini tengah menanti hasilnya.

Diketahui pihak Sinovac sendiri belum menyampaikan hasil uji klinis yang resmi, meskipun telah dipesan pemerintah Indonesia.

"Selain Sinovac itu buatan China, ada juga dia nanti Brazil bikin dengan punya Sinovac. Kemudian Uni Emirat Arab, kemudian Turki, India," kata Kusnandi.

Kusnandi menerangkan kini pemerintah Indonesia tinggal menunggu World Health Organization (WHO) dan Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).

"Semuanya kalau umpamanya sudah mendapat surat pernyataan WHO, kemudian dikirim ke Indonesia, kemudian diberikan surat persetujuan dari Badan POM, itu bisa dipakai di kita," jelasnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Tenaga Kesehatan Menjadi Prioritas Penerima Vaksin Sinovac

Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 atau Virus Corona jenis Sinovac sudah tiba di Indonesia, Minggu (6/12/2020).

Pemerintah memprioritasnya vaksinasi akan dilakukan pada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.

Diansir TribunWow.com, Kabiro Hukum dan Pembinaan Ikatakan Dokter Indonesia (IDI), dr. HN, Nazar mengaku siap namun dirinya memberikan syarat kepada pemerintah.

Baca juga: Jubir Vaksinasi Pastikan Pemerintah akan Berikan Vaksin Covid-19 yang Aman untuk Masyarakat

Baca juga: Daftar 5 Negara yang Beri Persetujuan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech

Dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Minggu (13/12/2020), Nazar menyadari bahwa memang tenagas kesehatan membutuhkan vaksinasi supaya memastikan aman ketika berhubungan dengan pasien Covid-19.

Oleh karenanya, ia mendukung rencana pemerintah yang menjadikan tenaga kesehatan sebagai prioritas penerima vaksin.

"Dari sisi tenaga kesehatan tugas melakukan vaksinasi atau imunisasi itu adalah bagian yang melekat dari tugas kami, itu tidak akan ada penolakan tidak akan ada keraguan untuk menerima vaksin tersebut," kata Nazar.

"Karena sebagai petugas yang akan memberikan vaksinasi jelas dia harus terlindungi dulu," akunya.

Meski mengaku siap, dirinya tetap memberikan syarat yang mutlak dan harus dipenuhi.

1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.
1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. (Instagram/@sekretariat.kabinet)

Nazar mewakili IDI meminta kepada pemerintah untuk yang pertama adalah menjamin keamanan dari vaksin asal China itu.

Mulai dari berstandar WHO hingga teruji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Siap, untuk itu siap tetapi siap koma tentu yang akan kami terima itu juga berarti yang akan kami delivery tentu harus sama dengan syarat," ungkap Nazar.

"Syaratnnya tentu yang pertama jelas sudah teruji, jelas berstandar WHO dan jelas otoritas domestik kita yaitu adanya emergency use authorization Badan POM," jelasnya.

Baca juga: Luhut Sebut Jokowi Ingin Disuntik Vaksin Covid-19 Bersamaan dengan Rakyat: Jangan Berburuk Sangka

Dengan begitu, dirinya bersama tenaga kesehatan lainnya merasa tidak akan ada lagi keraguan terhadap vaksin tersebut dan tentuna siap untuk disuntikkan.

Termasuk merasa yakin untuk memberikannya kepada masyarakat umum.

"Kalau sudah seperti itu kita siap menerima dan siap men-delivery," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
SinovacCovid-19VaksinVirus CoronaWHOVaksin Covid-19Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved