Breaking News:

Vaksin Covid

Vaksin Covid-19 Sinovac Belum Diketahui Efektivitasnya, Ini Penjelasan Bio Farma

Produsen Sinovac Biotech Ltd mengatakan efektivitas vaksin yang diproduksinya belum diketahui.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/Nelson Almeid
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Produsen Sinovac Biotech Ltd mengatakan efektivitas vaksin yang diproduksinya belum diketahui. 

TRIBUNWOW.COM - Indonesia diketahui telah memesan vaksin Sinovac dari Tiongkok untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Diketahui sebelumnya pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis Vaksin Sinovac dari Tiongkok.

Setelah itu pemerintah Indonesia kembali memesan 1,8 juta dosis yang akan didatangkan ke Tanah Air pada Januari 2021.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari negara Tiongkok baru saja tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (7/12/2020).
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari negara Tiongkok baru saja tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (7/12/2020). (presidenri.go.id)

Baca juga: Penerima 3 Juta Dosis Vaksin Pertama Sudah Ditetapkan Menkes, Siapa yang Mendapatkannya?

Namun, produsen Sinovac Biotech Ltd mengatakan efektivitas vaksin yang diproduksinya belum diketahui.

Mengenai hal itu, Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto lantas angkat bicara.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Kamis (10/12/2020), Bambang mengatakan bahwa Sinovac memang belum mempublikasikan efektivitasnya.

“Sampai saat ini belum ada hasil efektivitas yang di-publish,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Sementara itu dikutip dari akun Twitter @biofarmaID pada Kamis, efikasi Sinovac belum dapat ditentukan saat ini.

Selain itu harus menunggu sampai data tercukupi.

Sedangkan uji klinis fase tiga juga masih berlangsung.

Kini uji klinis masih tahap pemantauan, efikasi, dan monitoring setelah satu bulan penyuntikan.

Sedangkan relawan sudah mendapatkan suntikan kedua per 6 November 2020.

Hal itu dilakukan untuk melihat imunogentitas dan efikasi serta pengambilan darah selama tiga bulan.

Menurut BPOM hingga kini belum ada laporan serius terkait dampak vaksinasi.

Kini sampel darah dari relawan sudah dikirimkan juga ke Balitbangkes untuk diuji kenetralannya dengan virus Covid-19.

Di sisi lain, tim uji klinis sudah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke Badan POM.

Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Benar-benar Aman untuk Tubuh? Ini Penjelasan Profesor di Inggris

Sinovac sebut Efektivitas Vaksin Belum Diketahui

Berdasarkan pernyataan Sinovac kepada Bloomberg, Sinovac menyatakan sebanyak 97 persen dari sampel pengujian final di Indonesia menunjukkan peningkatan antibodi.

Namun efisiensi vaksin tersebut untuk mencegah penularan Virus Corona belum dapat dipastikan.

Klarifikasi tersebut disampaikan setelah Bio Farma, partner yang mendistribusikan vaksin di Indonesia, menyampaikan hasil serupa terhadap uji klinis yang berlangsung selama dua bulan terakhir.

Ketika diminta menanggapi pernyataan Sinovac, pihak Bio Farma menolak setuju dan menyebutkan kadar efektivitas vaksin tersebut akan disimpulkan pada Januari mendatang.

Juru Bicara Sinovac menyebutkan angka 97 persen yang didapat merupakan kadar serokonversi, yang tidak mengacu pada efektivitas vaksin.

Diketahui kadar serokonversi yang tinggi bukan berarti dapat melindungi dari paparan Virus Corona.

Baca juga: Epidemiolog Pertanyakan Efektivitas Vaksin Sinovac, Satgas Covid-19: Kita Perkirakan Itu Baik

Sementara itu, perusahaan asal Beijing ini masih menganalisis data yang didapat dari uji coba klinis tahap tiga di Brazil.

Diperkirakan uji coba ini akan menunjukkan seberapa efektif jika sudah disuntikkan ke pasien penderita Covid-19.

Sejauh ini Sinovac juga belum merilis publikasi terhadap seberapa efektif vaksin buatan mereka jika dibandingkan vaksin dari perusahaan lain.

Maka dari itu sulit untuk membandingkan hasil penelitian vaksin Sinovac dengan vaksin keluaran perusahaan lain.

Diketahui perusahaan lain yang telah merilis hasil penelitian mereka adalah Pfizer Inc bekerja sama dengan BioNTech yang mengklain daya proteksi lebih dari 90 persen.

Hasil serupa juga disampaikan perusahaan pembuat vaksin lainnya, Moderna Inc.

Sementara itu vaksin AstraZeneca Plc yang dikembangkan Universitas Oxford dapat mencegah 70 persen partisipan uji coba jatuh sakit akibat Covid-19(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Soal Efektivitas Vaksin Sinovac, Ini Penjelasan Bio Farma

Tags:
Covid-19VaksinSinovacBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved