Breaking News:

Vaksin Covid

Tak Ada Data Keberhasilan Vaksin Sinovac Cegah Covid-19, Pandu Riono: Jangan Euforia Terus

Epidemiolog Pandu Riono menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum terbukti mampu mencegah penularan Virus Corona.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AFP
Ilustrasi Vaksin Covid-19. Epidemiolog Pandu Riono menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum terbukti mampu mencegah penularan Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Epidemiolog Pandu Riono menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum terbukti mampu mencegah penularan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Selasa (8/12/2020).

Diketahui pemerintah Indonesia telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac dari Beijing, Tiongkok.

Ilustrasi vaksin - Epidemiolog Pandu Riono menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum terbukti mampu mencegah penularan Virus Corona.
Ilustrasi vaksin - Epidemiolog Pandu Riono menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum terbukti mampu mencegah penularan Virus Corona. (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Tetapkan Target 100 Juta Vaksinasi Covid-19 dalam 100 Hari Pertama

Pandu Riono mengaku masih meragukan efektivitas vaksin tersebut.

Pasalnya belum ada data yang membuktikan Vaksin Sinovac efektif melindungi dari paparan Virus Corona.

"(Vaksin Sinovac) yang sudah datang di Indonesia itu belum diketahui karena belum ada datanya," singgung Pandu Riono.

Ia menyinggung klaim bahwa Vaksin Sinovac sudah selesai diteliti di Brazil dan Turki.

Pandu mengungkapkan fakta bahwa sejauh ini penelitan itu dinyatakan belum selesai dilakukan.

"Katanya sih, sudah selesai di Brazil. Sepengetahuan saya belum selesai," ungkap Pandu.

Ia menjelaskan apabila penelitian sudah selesai dilakukan maka wajib ada publikasi data untuk menunjukkan hasil efektivitasnya.

"Kita belum tahu efektivitasnya, tapi kok sudah ada di Indonesia?" singgung epidemiolog Universitas Indonesia (UI) itu.

Pandu menyebutkan dirinya sudah menduga pemerintah Indonesia akan memilih Vaksin Sinovac.

Hal itu ia simpulkan setelah pemerintah melakukan uji coba terhadap vaksin asal Tiongkok tersebut.

Baca juga: Dampak Vaksin terhadap Pengendalian Pandemi Corona Disebut akan Bertahap, Tetap Terapkan 3M

Meskipun begitu, Pandu menilai uji coba sampel vaksin yang dilakukan masih sangat terbatas sehingga tidak dapat diketahui efektivitasnya.

Ia memberi contoh Brazil menerapkan uji coba sampel vaksin dalam jumlah besar, sehingga bisa didapat hasil yang akurat.

"Bukan optimis atau pesimis ya, tapi kita harus realistis dengan informasi yang ada," jelas Pandu Riono.

Pandu menilai saat ini terlalu banyak euforia terkait kehadiran Vaksin Sinovac, padahal belum diketahui daya proteksinya terhadap Virus Corona.

"Janganlah euforia itu didengung-dengungkan terus, bahwa ini sudah ada vaksin, tapi kita belum tahu berapa besar efektivitasnya," katanya,

"Kan kita enggak tahu kalau beli produk, ini bagus enggak kualitasnya?" tanya Pandu.

Ia membenarkan sejauh ini memang tidak ada efek samping yang dilaporkan terhadap penggunaan Vaksin Sinovac.

Namun fakta itu bukan berarti menjamin keberhasilannya.

"Sementara ada tiga vaksin lain yang sudah mengumumkan hasil analisisnya. Sinovac belum," tegas Pandu.

Lihat videonya mulai menit 1.20:

Menko Perekonomian Optimis Januari 2020 Vaksinasi Covid-19 Bisa Dimulai

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 siap suntik telah diterima oleh Indonesia.

Vaksin buatan Sinovac tersebut masih harus melalui beberapa tahap sebelum vaksinasi kepada masyarakat bisa dimulai.

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut, Indonesia menjadi negara pertama di lingkup Asean atau regional Asia Tenggara yang memeroleh vaksin Covid-19.

Baca juga: Bagaimana soal Kesembuhan Pasien setelah Mendapat Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Satgas

Hal itu diungkapkan Airlangga pada acara B-TALK Kompastv, Selasa (8/12/2020).

Awalnya ia menjelaskan, masyarakat kini mengalami masalah berkegiatan karena adanya isu kesehatan Covid-19.

Airlangga optimis vaksinasi nanti akan memulihkan kondisi masyarakat di Indonesia seperti sedia kala.

"Vaksinasi akan menyelesaikan dua persoalan sekaligus, persoalan kesehatan dan persoalan kepercayaan publik untuk kembali beraktivitas dan berkegiatan sosial," papar dia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto optimis vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan di awal Januari 2021.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto optimis vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan di awal Januari 2021. (Instagram/@airlanggahartarto_official)

Berdasarkan penjelasan Airlangga, Indonesia menjadi negara pertama yang memeroleh vaksin dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

"Ini menjadi salah satu negara di Asean yang pertama, bahkan juga Asean dan Australia," ungkap Airlangga.

Airlangga menyebut, pencapaian tersebut dapat memberikan harapan kepada masyarakat tentang kemampuan pemerintah bisa memeroleh vaksin Covid-19.

Ia mengatakan, vaksinasi akan dimulai setelah melalui beberapa tahap, yakni mendapatkan emergency use authorization (UAE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lalu memeroleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan beberapa tahap lainnya.

"Menunggu data-data teknis yang secara ilmiah akan diberikan oleh Sinovac dan juga menunggu hasil dari pada clinical trial fase ketiga yang dilakukan oleh Indonesia melalui Bio Farma di Bandung," ujar dia.

Airlangga optimis vaksinasi bisa dilakukan di awal tahun 2021.

"Kita berharap di awal tahun depan, di bulan Januari ini sudah bisa dilakukan vaksinasi," jelasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)

Tags:
SinovacVaksin Covid-19Covid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved