Vaksin Covid
Soal Vaksin Sinovac, Menkes Terawan: Pemerintah Hanya akan Menyediakan Vaksin yang Terbukti Aman
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pastikan keamanan vaksin Covid-19 jenis Sinovac dari China.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pastikan keamanan vaksin Covid-19 jenis Sinovac.
Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube KompasTV, Selasa (8/12/2020), Terawan mengatakan pemerintah hanya akan menggunakan vaksin yang sudah terbukti keamanan dan keefektifannya.
Oleh karenanya, terkait dua hal itu, Terawan mengaku menunggu izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta uji klinis di Bio Farma.

Baca juga: Prediksi Vaksin Covid-19 Bisa Disuntikkan Perdana Februari 2021, Bio Farma: Data Belum Final
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan, Bio Farma: Bisa Memberikan Keamanan
Selain itu juga tetap mengikuti rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Terawan menyadari bahwa vaksinasi menjadi satu upaya penting dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di satu sisi tetap mengikuti protokol kesehatan.
"Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi WHO," ujar Terawan.
"Selanjutnya vaksin akan segera dilakukan persetujuan untuk penggunaan Emergency Use Authorization oleh badan pengawas obat dan makanan (BPOM)."
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah mendarat di Tanah Air yang didatangkan dari China, Minggu (6/12/2020).
Menurutnya, 1,2 juta vaksin itu merupakan rencana pengadaan tahap pertama dari total keseluruhan 3 juta dosis.
Ia menambahkan, 1,8 juta vaksin sisanya akan kembali didatangkan pada awal tahun 2021 mendatang.
Untuk menjaga kualitasnya, vaksin-vaksin tersebut disimpan di Bio Farma Pusat di Bandung.
Sementara itu terkait pendistribusiannya, Terawan menyebut akan disebarkan ke setiap provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi.
"Untuk skema program, maka vaksin didistribusikan ke gudang vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi nantinya," pungkasnya.
Vaksinasi akan diprioritaskan terlebih dahulu kepada tenaga medis sebagai garda terdepan yang dinilai memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.
Termasuk juga para pekerja pelayanan fasilitas kesehatan.
Baca juga: 6 Alasan Pemerintah Pilih Vaksin Sinovac dari Tiongkok, Harga Terjangkau hingga Efek Samping Rendah
Kata BPOM soal Kehalalan dan Keamanannya Sinovac
Dilansir TribunWow.com dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/12/2020), Kepala BPOM, Penny Lukito memastikan bahwa proses perizinan dari BPOM masih menunggu uji klinis tahap akhir yang sedang dilakukan di Bio Farma.
Selain dengan Bio Farma, Penny mengaku pihaknya juga berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Kesehatan.
Menurutnya, koordinasinya dengan MUI lantaran untuk memastikan tingkat kehalalan dari vaksin tersebut.
"Bersama tim dari MUI untuk audit halal bersama dengan Bio Farma dan Kementerian Kesehatan sudah melakukan inspeksi ke China," ujar Penny.
"Alhamdulillah kalau di aspek mutu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik. Alhamdulillah tidak ada efek samping yang kritikal," jelasnya.
Meski belum dipastikan keefektifannya, Penny mengatakan bahwa sejauh ini vaksin Sinovac dari China itu sudah dijamin keamanannya.
Dikatakannya bahwa yang bisa memastikan tingkat keefektifan dan khasiat vaksin tersebut merupakan tugas dari Bio Farma.
"Jadi dari aspek keamanan sudah baik sekarang aspek efektivitas, khasiat yang masih kita tunggu," kata Penny.
Baca juga: Kata Satgas soal Beredarnya Form Pendaftaran Vaksinasi Covid-19: Itu Tidak Betul
Dirinya menjelaskan bahwa tingkat keefektifan bisa dilihat dari dua indikator, yakni jika bisa meningkatkan efek antibodi dan menetralisir atau mematikan virus yang masuk.
"Jadi dianalisa, pengambilan sampel darah kemudian dianalsia di laboratorium, melihat seberapa besar si vaksin itu memberikan efektivitas terhadap peningkatan antibodi kita," jelasnya.
"Terus kemampuannya untuk menetralisir virus yang masuk ke badan kita," tutup Penny.
Simak videonya mulai menit ke- 0.21
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)