Virus Corona
Korban Kematian akibat Covid-19 di Dunia Mencapai 1,5 Juta Orang, Ahli Beri Peringatan di Februari
Dunia melewati sejarah suram akibat Virus Corona, sebanyak 1,5 juta orang dinyatakan meninggal setelah terinfeksi Covid-19.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Dunia melewati sejarah suram akibat Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, Kamis (3/12/2020), sebanyak 1,5 juta orang dinyatakan meninggal setelah terinfeksi Covid-19.
Jumlah yang besar itu didapat setelah beberapan negara baru akan memulai vaksinasi.
Baca juga: Amerika Serikat Memperikirakan akan Memvaksinasi Covid-19 untuk 100 Juta Orang pada Februari 2021
Bahkan ketika vaksin baru diumumkan, banyak negara yang membuat rekor baru penambahan kasus Virus Corona.
Italia mencatat 993 kematian, melampaui rekor sebelumnya 969 pada awal tahun ketika Italia menjadi negara Eropa pertama yang terkena pandemi.
Iran, negara yang paling terpukul di Timur Tengah, melewati 1 juta kasus.
Sementara Inggris mencatat lebih dari 60 ribu kematian.
Baca juga: Kapan Vaksin Covid-19 Masuk ke Indonesia? Luhut: Sudah Siap pada Desember 2020
Negara yang paling terpukul di dunia, Amerika Serikat, mencatat jumlah kematian harian tertinggi.
Dan Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, memperingatkan bahwa masa sulit akan datang di bulan Januari dan Februari.
"Saya benar-benar yakin itu akan menjadi saat tersulit dalam sejarah kesehatan masyarakat bangsa ini," kata Redfield.
Ia memperingatkan bahwa sebanyak 450.000 orang bisa mati di AS pada Februari.
Amerika Serikat berharap bisa memvaksinasi 100 juta orang terhadap Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, Kamis (3/12/2020), imunisasi terhadap Covid-19 itu direncanakan terselenggara pada Februari 2021.
Jumlah tersebut merupakan 40 persen dari populasi orang dewasa di Amerika Serikat.
Baca juga: Soal Kemungkinan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Lanjut hingga Tahun Depan, Ini Kata Menteri Koperasi dan UKM
Harapan itu diungkapkan setelah vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna-NIH bisa mendapatkan persetujuan.
Masing-masing membutuhkan dua dosis, yang kedua setelah tiga minggu dan empat minggu, masing-masing.
"Antara pertengahan Desember dan akhir Februari, kami berpotensi mengimunisasi 100 juta orang," kata Moncef Slaoui, penasihat ilmiah program Operasi Warp Speed (OWS) pemerintah, kepada wartawan.
Populasi dengan risiko tinggi mencangkup petugas kesehatan, orangtua, dan responden pertama.
Pada Desmber direncanakan akan memvaksinasi 3 juta penduduk.
Saat produksi kedua vaksin meningkat, 20 juta akan tercapai pada Desember.
Baca juga: Valentino Rossi Tak Dimasukkan dalam Daftar Rival Favorit Casey Stoner, Dani Pedrosa di Peringkat 1
Lalu 30 juta pada Januari dan 50 juta pada Februari, sehingga total 100 juta.
Angka ini, bagaimanapun, tidak termasuk vaksin lain dari Johnson & Johnson dan AstraZeneca-Oxford yang berada dalam tahap akhir pengembangan.
Sementara vaksin Pfizer-BioNTech telah disetujui oleh Inggris pada hari Rabu, prosesnya lebih lambat dan lebih umum di AS.
(TribunWow.com/ Tiffany Marantika)