Terkini Daerah
5 Fakta Anak di Bireuen Aniaya Ayah Kandung, Dipicu Masalah Uang hingga Kondisi Korban
Msk (30), warga Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh tega membacok ayah kandungnya. Ini fakta selengkapnya.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Msk (30), warga Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh tega membacok ayah kandungnya.
Dikutip dari Serambinews, Jumat (27/11/2020), pelaku mengamuk hingga membacok ayah kandungnya yang bernama Jufri Ismail (60) di kawasan Pos Jaga, Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Kamis (26/11/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibat perbuatan putranya itu, Jufri Ismail mengalami luka parah di tangan dan kepalanya, sehingga ia harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen.
Baca juga: Yakini Kemenangan Telak Gibran di Pilkada Solo 2020, Zulkifli Hasan Sebut Bisa Lebih dari 75 Persen
Berikut Fakta Selengkapnya:
1. Kronologi
Informasi diperoleh Serambinews.com, pelaku setahun terakhir berada di Jakarta, namun beberapa bulan lalu pulang ke kampung halaman di Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Bireuen.
Pada Kamis sore, kata sumber Serambinews.com, pelaku mencari-cari orang tuanya dan diketahui orang tuanya sedang berada di rumah neneknya.
Namun setiba di sana, pelaku tidak menemukan orang tuanya.
Pelaku mencari di beberapa tempat dan menemukan orang tuanya sedang duduk di Pos Jaga Desa Sukaramai bersama rekannya bernama M Yusuf.
Dalam pertemuan singkat tersebut, sempat berdialog antara ayah dan anak.
Baca juga: Bima Arya Minta Habib Rizieq yang Kini Sakit Segera Diswab: Beliau Cipika-cipiki dengan Banyak Orang
Sang anak marah-marah.
Tiba-tiba sang anak mengeluarkan parang dan membacok orang tuanya.
“Orang tuanya sempat hendak melarikan diri dari amukan anaknya, namun sekeliling pos jaga dipagar dengan spanduk pencegahan Virus Corona, sehingga ia terkena bacokan,” ujar sumber Serambinews.com.
Rekan orang tuanya bernama M Yusuf mencoba melerai aksi pelaku, namun korban juga terkena tebasan di jarinya.
Setelah kejadian membacok orang tuanya, pelaku melarikan diri ke arah selatan dan kembali lagi ke arah Pandak.
2. Penjelasan Polisi
Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Dimmas Adhit Putranto, yang dikonfirmasi Serambinews.com menceritakan kronologis kejadian ini sesuai keterangan saksi mata.
Bahwa saat itu, Jufri Ismail dan M Yusuf sedang duduk di Posko Covid-19 di Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen.
Tiba-tiba pria berinisial Msk yang merupakan anak Jufri Ismail datang membawa sebilah parang di tangan kanannya dan menjumpai orang tuanya untuk meminta uang.
Namun, orang tuanya tidak ada uang, sehingga anaknya langsung marah dan membacok orang tuanya di bagian kepala sebelah kiri tiga kali.
Baca juga: Mumtaz Rais Beri Dukungan Langsung ke Putra Jokowi di Pilkada Solo 2020, Gibran: Tambah Semangat
Selain itu, pelaku juga membacok M Yusuf yang mencoba melerai perbuatan pelaku.
M Yusuf terkena bacokan di jari tangan sebelah kiri, kedua korban terjatuh di dekat Posko Covid-19 ini.
Setelah kejadian, pelaku melarikan diri.
Sedangkan korban atas nama Jufri Ismail dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen.
Adapun M Yusuf menjalani perawatan jalan di Puskesmas Makmur.
Mendapatkan informasi kejadian pembacokan, personil Polsek Makmur yang dipimpin oleh Kapolsek Makmur Ipda Azharuddin langsung membagi dua tim mengejar tersangka Msk.
Kemudian polisi mendapat informasi pelaku sedang berada di rumah familinya di Desa Pandak.
Akhirnya pelaku berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pembacokan terhadap ayah kandungnya dan satu warga lainnya.
“Tersangka sudah diamankan di Polsek Makmur, kasus tersebut akan ditangani Polres Bireuen,” ujar Kasat Reskrim.
3. Motif Pelaku
Hasil penyelidikan polisi, pembacokan tersebut disebabkan korban tidak memberikan uang untuk biaya nikah pelaku.
Saat itu korban memang tidak memiliki uang.
“Informasi sementara, sang anak Msk (30) (tersangka) membacok orang tuanya karena meminta uang dari ayahnya untuk biaya kawin. Orang tuanya tidak ada uang saat diminta, maka terjadilah pembacokan,” ujar Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Dimmas Adhit Putranto SIK kepada Serambinews.com, Jumat (27/11/2020).
Kasat Reskrim mengatakan, keterangan dari sejumlah saksi saat dilakukan penyelidikan, tersangka adalah anak kedua dari Jufri Ismail dengan ibunya Juwairiah (almarhum).
Kemudian orang tuanya menikah lagi.
Beberapa waktu lalu, orang tuanya menjual harta.
Sebelum kejadian tersebut, tersangka sering mengamuk di rumah dan menghancurkan barang rumah tangga seperti piring dan lainnya.
Beberapa saat sebelum kejadian, ia mencari orang tuanya.
Namun, tidak bertemu.
Baca juga: Korea Selatan Mencatatkan Lonjakan Kasus Covid-19 secara Diam-diam dengan Tanpa Gejala
Kemudian tersangka mencari ke Keude Sukaramai.
Ia melihat orang tuanya sedang duduk di Pos jaga (sekarang dijadikan Pos Pencegahan covid-19) desa itu bersama seorang warga lainnya.
“Kabarnya, tersangka datang menjumpai orang tuanya meminta uang dari hasil penjualan harta untuk biaya kawin. Namun, orang tuanya tidak memiliki uang,” ujar Kasat Reskrim Polres Bireuen.
Mendapat jawaban tidak ada uang, maka tersangka mengamuk dan membacok orang tuanya.
4. Perilaku Pelaku
Menjawab Serambinews.com, tersangka sering sakit-sakitan, Kasat Reskrim mengatakan, informasinya sering sakit, namun belum bisa dipastikan penyakitnya.
Rambut jarang dipangkas dan sering mondar mandir.
Namun, tidak pernah mengganggu orang lain.
Informasi diperoleh tim penyidik, dugaan penyebab tersangka membacok orang tuanya karena tidak diberikan uang.
Sementara, ia mengetahui orang tuanya pernah menjual harta.
Ditambahkan, tim penyidik akan memintai keterangan sejumlah saksi lainnya, termasuk orang tuanya (korban).
Untuk memastikan, motif terjadinya pembacokan.
“Korban belum bisa dimintai keterangan, karena masih menjalani perawatan di rumah sakit,” ujar Kasat Reskrim Polres Bireuen.
5. Kondisi Korban
Akibat perbuatan putranya itu, Jufri Ismail mengalami luka parah di tangan dan kepalanya, sehingga ia harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen.
Saat dibawa ke rumah sakit, ia dalam kondisi kritis.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes kepada Serambinews.com mengatakan, korban dalam kondisi kritis ditangani di IGD RSUD Bireuen.
Kemudian harus menjalani operasi, korban lantas dibawa ke kamar operasi.
“Korban sudah selesai melewati masa kritis dan saat ini sedang menjalani perawatan di ruang penyakit bedah,” ujarnya.
Sedangkan seorang korban lainnya bernama M Yusuf Muhammad (64), juga warga setempat yang juga mengalami luka bacok di jarinya, ditangani di Puskesmas Makmur dan menjalani rawat jalan. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ternyata Minta Uang untuk Biaya Nikah, Motif Anak Bacok Ayah di Bireuen; Warga Bireuen Korban Bacokan Anaknya Selesai Jalani Operasi, Begini Kondisinya Kini; dan Seorang Anak di Makmur Bacok Ayah Kandungnya, Mengamuk karena Ayah tak Ada Uang Saat Dimintanya