Terkini Nasional
Temukan Tindak Pidana di Acara Nikah Anak Habib Rizieq, Polisi Naikan Status Jadi Penyidikan
Polda Metro Jaya baru saja menggelar konferensi pers terkait kasus pelanggaran kesehatan dalam acara pernikahan anak dari Pimpinan FPI, Habib Rizieq.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Polda Metro Jaya baru saja menggelar konferensi pers terkait kasus pelanggaran kesehatan dalam acara pernikahan anak dari Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab pada Jumat (27/11/2020).
Pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum mengatakan bahwa polisi menemukan adanya tindak pidana dalam acara Rizieq tersebut.
"Hari ini Direktorat Reserse Kriminal Umum penyidik yang menangani kasus kerumunan akad nikah di Petamburan."
"Berdasarkan hasil penyelidikan sudah ditemukan adanya perbuatan pidana," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dikutip dari akun Twitter @RadioElshinta pada Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Dirawat di Rumah Sakit, Wali Kota Bogor Ungkap Kondisi sang Pimpinan FPI
Akibatnya kini status kasus itu menjadi penyelidikan.
Sehingga orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut akan dipanggil ke kantor polisi.
"Sehingga hari ini naik sidik semua pihak yang dipandang perlu untuk dimintai keterangan akan dipanggil untuk dimintai keterangan," lanjut Fadil.
Polisi Sudah Kumpulkan Bukti
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus sebelumnya mengatakan bahwa polisi sudah melakukan gelar perkara dan penyidikan hingga kini berstatus penyelidikan.
"Hasil gelar perkara sudah dianggap cukup untuk dinaikkan ke tingkat penyidikan."
"Sekarang ini penyidik sedang mengumpulkan semua bukti keterangan-keterangan saksi ke depan," kata Yusri Yunus dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube metrotvnews pada Jumat.
Polisi sebelumnya sudah menemukan bukti-bukti petunjuk terkait kasus ini.
"Kemudian bukti-bukti petunjuk atau surat ini akan dikumpulkan nanti untuk tindak lanjut ke depan," lanjutnya pada Kamis (26/11/2020) sore.
Lihat menit 1:12:
Dokter Tirta Ungkap Alasan Kerumunan Habib Rizieq Lebih Disorot Dibanding Lainnya
Dokter Tirta merasa bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta perlu dihentikan.
Ia menilai, kebijakan itu sudah tidak efektif lantaran terus dilanggar.
Dokter Tirta mengatakan, kerumunan pada acara pernikahan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab sangat tersorot juga karena faktor Jakarta masih melaksanakan PSBB transisi.
"Tiba-tiba kenapa di Jakarta kesorot karena Pak Anies menggunakan PSBB transisi."
"Di setiap daerah sekarang yang hanya memperpanjang PSBB transisi itu hanya Pak Anies," ujar dokter Tirta.
Apalagi Anies selama ini dikenal tegas paling bagus dalam mencegah penyebaran Covid-19 dibanding kepala daerah lain.
"Jadi otomatis Jakarta kesorot karena Pak Anies selalu mengemukakan testnya 3T (test, tracing, treatmen) nya Jakarta itu di atasnya WHO, kesembuhannya bagus," katanya.
Lalu ia mengungkit soal kerumunan penjemputan Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta.
"Tiba-tiba datanglah yang di bandara itu Banten, pada waktu itu alasannya Satgas tidak menduga."
"Terus panitia tak menduga, ya sudahlah khilaf," singgungnya.
Lalu ia menyinggung acara Rizieq yang dengan jelas melanggar protokol kesehatan lantaran kerumunan terjadi karena adanya undangan sang pimpinan FPI.
"Datang lagi yang Maulid, Pak Habib Rizieq jelas mengundang, Pak Habib Rizieq di video," kata dokter Tirta.

Baca juga: Bandingkan Sikap Beda ke Habib Rizieq dengan Liga 1, Dokter Tirta Minta Istana dan Pemprov DKI Jawab
Sehingga, dokter sekaligus influencer ini merasa PSBB mulai tak berguna.
"Yang akhirnya menjadi pertanyaan di masyarakat, sampeyan itu PSBB."
"Kenapa ada keblongan seperti ini, yang PSBB saja ada keblongan apalagi yang enggak ada PSBB," kritisnya.
Akibatnya, dokter Tirta menyarankan agar PSBB dihapus sekalian.
"Jadi kita minta keadilan saja, mau tegas atau enggak."
"Kalau masih setengah-setengah biar sama-sama enak kita kembalikan saja kayak Taiwan," ujarnya.
Menurutnya hal yang masih belum terlambat dilakukan dan terbaik saat ini adalah pemerintah fokus memperhatikan para tenaga kesehatan.
Sambil berapi-api, Ia meminta agar pemerintah memperkuat fasilitas kesehatan saat ini.
"Kita kembalikan ke masyarakat, jaga diri masing-masing, terus buat pemerintah supportnya ke nakes saja."
"Karena ini sudah enggak mungkin lagi PSBB transisi, suport faskes nakesnya ini yang di support habis-habisan, baik dari APD maupun PCR nya," kata dokter Tirta. (TribunWow.com/Mariah Gipty)