Breaking News:

Terkini Daerah

Dicekoki Narkoba sejak Bayi buat Bocah 8 Tahun Tak Kapok Mencuri, Bagi-bagi Rokok di Tempat Rehab

Bocah delapan tahun berinisial B asal Nunukan Kalimantan Utara berulang kali tertangkap karena mencuri uang, ini kata psikolog.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
KOMPAS.com
Ketua PUSPA Kaltara Fanny Sumajow saat mengunjungi B di Mapolsek Nunukan, B sementara waktu menjadi anak angkat polsek Nunukan Kota pada Rabu (25/11/2020) (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor) 

TRIBUNWOW.COM - Viral seorang bocah delapan tahun berinisial B asal Nunukan, Kalimantan Utara berulang kali tertangkap karena mencuri uang.

Ketua Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kaltara Fanny Sumajow mengatakan bahwa apa yang dialami B merupakan bagian dari kenakalan remaja.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Rabu (25/11/2020), Fanny menyebut apa yang dialami B bisa terjadi karena trauma masa lalu.

B (8) anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019 (Dinsos).
B (8) anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019 (Dinsos). (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Baca juga: Minum Susu Campur Sabu sejak Bayi, Kenakalan Bocah 8 Tahun Bikin Polisi Kewalahan: Binggung Gimana

B disebut oleh Fanny tidak sadar bahwa traumanya itu bisa menjadikannya seorang kriminal.

Dari hasil penyelidikan rupanya B dicekoki oleh orangtuanya sejumlah zat-zat adiktif.

Selain narkoba, B juga diberikan minuman mengandung alkohol sejak bayi.

Sehingga kini saraf bocah tersebut tidak bisa bekerja dengan baik.

Kognitifnya mengalami kehancuran perlahan.

Apalagi orangtuanya juga sudah memberikan contoh tidak baik kepada sang anak.

Sehingga, kini apa yang dilakukan anak itu adalah meniru perlakuan keras orangtua.

"Ada SR (stimulus respons), stimulus itu ketika orang memberi dan kita menerima, take and give, kalau dia selalu dibentuk dengan kekerasan. Apa yang dia lakukan?" jelas Fanny saat mengunjungi B di Mapolsek Nunukan Kota, Rabu (25/11/2020) sore.

"Yang terjadi dia akan membalas dengan kekerasan karena dia ada role model, karena ada contoh. Tapi ketika dia diberi kelembutan maka dia juga akan membalas sedemikian juga," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Fanny membantah bahwa B menhalami gangguan kepribadian kleptomania.

Pasalnya kleptomania merupakan hambatan psikologis yang membuat alam bawah sadar naik ke alam sadar.

Sehingga pengidapnya akan melakukan hal-hal tertentu tanpa disadari.

"Klepto itu mengambil barang barang yang tidak penting, misalnya batu dalam pot bunga, jepit rambut, pita, pensil, balpoint dan barang remeh temeh lain, tapi beberapa saat kemudian dia bingung kenapa benda-benda ini ada di tangan saya?" jelas Fanny.

Sementara itu dari hasil pemeriksaan polisi, B rupanya sudah terlibat dalam puluhan kasus pencurian.

Tercatat ada 23 laporan pencurian yang dilakukan B selama dua tahun terakhir.

Sebelum dibawa ke Mapolsek Nunukan, B sebenarnya sudah sempat dibawa ke Balai Rehabilitasi Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019.

Namun, kenakalannya yang dianggap tak wajar itu justru membuat petugas Bambu Apus kewalahan.

Anak-anak di Bambu Apus malah terpengaruh dengan tingkah polah B.

B sering membagikan rokok ke anak-anak lain dair hasil mencuri uang pembina di Bambu Apus.

Baca juga: Dicekoki Narkoba sejak Bayi, Bocah Kleptomania Bikin Polisi Kewalahan, Balai Rehabilitasi Menyerah

Asal Usul B

Orangtua adopsi B bernama Adam mengatakan bahwa bocah itu memiliki kisah hidup yang kelam.

B dibesarkan di keluarga broken home.

Ibunya bekerja sebagai tenaga kerja illegal di Malaysia hingga akhirnya ditangkap aparat.

Akibatnya B hanya tinggal sendiri.

Adam sendiri mengatakan bahwa dirinya merupakan pemilik kos tempat keluarga B tinggal.

"Saat mamaknya ditahan di sebelah (Malaysia), B ini hidupnya luntang lantung sendirian. Mamaknya bercerai dengan bapaknya waktu itu, kebetulan keluarga B pernah sewa saya punya rumah.

"Jadi saya minta B untuk kami adopsi jadi anak angkat, kasihan kan, itu tahun berapa lupa saya," ujar Adam, Selasa (24/11/2020).

Sejak disekolahkan di Taman Kanak-Kanak (TK), B sudah sering mencuri.

B berani mencuri uang minimal Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu di sejumlah warung warga.

Sehingga banyak warga yang melaporkan ulah nakal B pada Adam.

Baca juga: Detik-detik Bocah SD Tewas Terseret Arus Sungai, Sudah Diperingatkan Warga sebelum Banjir Datang

Sehingga Adam yang kewalahan mengurus lantas mengembalikannya pda orang tua aslinya setelah setahun diadopis.

Adam menceritakan, dirinya juga sudah berulang kali memperingati anak tersebut.

Namun, B justru mengaku merasa tidak nyaman ketika tidak mencuri.

"Saya panggil dia, saya kasih jumpa orang orang yang melapor kalau dia mencuri, saya kasih kettek (pukul) tangannya pakai bambu kecil, apa dia jawab ?"

"‘Pusing kepalaku pak kalau tidak mencuri’, tertawa orang dengar dia cakap. Macam mana tidak pening (pusing) kepala kalau macam itu dia punya jawaban?" tuturnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Bukan Kleptomania, Bocah 8 Tahun Berkali-kali Tertangkap Mencuri Alami Juvenile Delinquency dan Ayah Angkat Ceritakan Kelamnya Masa Kecil Bocah Diduga Kleptomania

Tags:
narkobaBayiViralKleptomaniaRokokKabupaten Nunukan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved