Breaking News:

Terkini Daerah

Simpan Mayat Temannya Selama 6 Jam, ABG di Lubuklinggau Pulang Bersihkan Darah setelah Membunuh

Lima pelaku pembunuhan Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun), menjalani proses rekonstruksi kejadian yang digelar oleh Polres Lubuklinggau.

Editor: Mohamad Yoenus
Capture YouTube Tribun Sumsel
AL (18), eksekutor pembunuh pelajar SMA Abdie Hakim Perdana (15) alias Dedek di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (17/11/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Lima pelaku pembunuhan Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun), menjalani proses rekonstruksi kejadian yang digelar oleh Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Jumat (20/11/2020).

Kelima pelaku tersebut yakni AL (18 tahun), WA (16) Ari Munandar (25), RI (17 tahun) dan RA (18 tahun).

Dalam rekonstruksi ini, tampak seorang pelaku sempat pulang ke rumah untuk membersihkan darah setelah menghabisi nyawa korban.

Seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Abdie Haqim Perdana (15) ditemukan tewas dikubur  kebun karet di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau pada Sabtu (14/11/2020) malam.
Seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Abdie Haqim Perdana (15) ditemukan tewas dikubur kebun karet di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau pada Sabtu (14/11/2020) malam. (Tribun Sumsel)

Sementara itu, proses rekonstruksi dilaksanakan di lokasi tempat jasad Dedek di kubur para pelaku di sebuah kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Sumatera Selatan (Sumsel).

Pada proses rekonstruksi, korban Dedek tampak diperagakan oleh salah seorang anggota Satreskrim Polres Lubuklinggau.

Dalam proses rekonstruksi tersebut kelima pelaku memperagakan kurang lebih 50 adengan mulai dari kosan hingga tiga pelaku mengubur jasad Dedek.

Awal adegan pelaku AL, Wa dan Dedek berangkat dari kosan AL di KBS Kelurahan Marga Mulya menuju belakang Bandara Silampari dengan mengendarai motor Dedek.

Saat menuju ke lokasi posisi WA menyopir Dedek di tengah dan AL di belakang.

Pada adengan ke tujuh terungkap saat sampai di lokasi kebun karet, Al yang sudah membawa pisau dipinggangnya langsung menjambak rambut Dedek lalu menggorok lehernya dari arah belakang.

Saat terdengar suara ngorok, WA langsung menjatuhkan motor yang mereka kendarai, saat jatuh posisi tidur tertelungkup.

Kemudian AL langsung menusuk leher Dedek sebanyak satu kali.

Melihat Dedek masih meronta, AL pun kembali menusuk Dedek secara membabi buta sebanyak tujuh kali.

Lima di bagian punggung, satu kali di bawah ketiak dan satu kali di lengan.

Setelah menusuk Dedek, AL memasukan pisau ke pinggang dan meminta bantuan WA untuk menyeret jasad Dedek.

AL menarik kaki sedangkan WA menarik kepala dan membuangnya ke dalam siring.

Kemudian setelah membuangnya dalam siring keduanya tidak langsung pergi, keduanya sempat memperhatikan sekaligus memastikan apakah Dedek benar-benar meninggal.

Lalu ketika Dedek dipastikan meninggal, keduanya langsung mengambil rumput disekitar TKP dak menutupkannya di atas jasad Dedek, setelah selesai keduanya pulang ke kosan AL.

Tiba di kosan AL dan WA langsung membersihkan bercak darah di tangan pakaian mereka, ketika bertemu dengan temannya Ari Munandar, RI dan RA keduanya mengatakan kalau Dedek sudah mereka bunuh.

Setelah memberitahu WA langsung pulang ke rumah, kemudian AL meminjam mobil milik neneknya, selang enam jam kemudian AL, RA dan Ri mendatangi lokasi dengan membawa cangkul mengubur jasad sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.

Sempat Incar Adik Kelas Lain

Sebelum membunuh Dedek, remaja 15 tahun, Wa otak pelaku pembunuhan ternyata sempat mengincar adik kelasnya yang lain.

Hal itu disampaikan, WA saat ditangkap jajaran Polres Lubuklinggau.

WA ditangkap Jajaran Polres Lubuklinggau di tempat persembunyiannya disebuah pondok kosong di Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Sumatera Selatan (Sumsel), tak jauh dari TKP.

Dalam klarifikasinya, WA mengaku sebelum membunuh Dedek.

WA telah merencanakan akan merampok dan membunuh adek tingkatnya yang lain.

"Ia sebelum mengincar Dedek saya mengincar Patur, Patur itu adek kelas sekolah saya juga," ungkapnya pada wartawan, Jumat (20/11/2020).

Ia mengaku bila Patur merupakan adek tingkatnya di SMA Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas.

Ia beralasan mengincar Patur karena memiliki motor honda Scoopy.

Namun, ia mengaku hal itu baru sebatas wacana, dan ia pun membantah bila selama ini ia berprofesi sebagai perampok dan begal di wilayah Tugu Mulyo.

"Ini baru pertama pak, maling motor tidak pernah, nodong tidak pernah, dan saya juga tidak makai sabu-sabu pak," ujarnya.

Baca juga: Pria Ini Pamer di Facebook setelah Bunuh Kakak, Bangga Bisa Habisi Nyawa Orang dan Sembunyikan Mayat

Berencana Bunuh Dedek

WA mengaku telah merencanakan kasus pembunuhan tersebut, awalnya sebelum kejadian ia menghubungi Al melalui pesan dan meminta bertemu di kosan AL.

"Awalnya saya datang dengan Dedek dan NL. AL tidak ada di kosan, saat itu lagi kerja bareng Ari Munandar, kemudian saya hubungi AL pakai hp Dedek, saya sudah di kosan," kata WA pada Sripoku.com, Jumat (20/11/2020).

Selanjutnya, ia menanyakan kepada Al mau dibagaimanakan (Dedek) mau dibunuh atau seperti apa, kemudian dijawab oleh Al terserah.

"Terserah biar aku yang bunuhnya, dan ambil saja motor Dedek itu, jadi yang merencanakan saya, yang mengubur AL dan menjual motornya RI dan RA," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Sebelum Dikubur Jasad Dedek Disimpan 6 Jam di Selokan Ditutupi Daun, Pelaku Pulang Bersihkan Darah

Sumber: Sriwijaya Post
Tags:
MayatPelajarLubuklinggauPembunuhanSumatera Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved