Terkini Nasional
Sebut Habib Rizieq Harusnya Bisa Jadi Agen Edukasi Prokes, dr Tirta: Semua Umatnya akan Patuh
Dokter sekaligus Relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi buka suara terkait fenomena kerumunan yang terjadi belakangan ini.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Dokter sekaligus Relawan Covid-19, dr Tirta Mandira Hudhi buka suara terkait fenomena kerumunan yang terjadi belakangan ini.
Tidak terkecuali yang terbaru adalah kerumunan yang disebabkan oleh massa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.
Mulai dari penyambutan di bandara, hingga acara-acara yang digelar oleh Habib Rizieq, termasuk menggelar pernikahan putrinya, Syarifah Najwa Shihab, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: Di ILC, Haikal Hassan Sebut Habib Rizieq Tak Disukai Negara: Toh Pak Jokowi Tidak Anti-anti Banget
Baca juga: Disodori 33 Pertanyaan soal Kerumunan Habib Rizieq, Ini Kata Anies Baswedan: Semua Sudah Dijawab
Dilansir TribunWow.com dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/11/2020), dr Tirta mengaku sangat menyayangkan terjadinya kondisi tersebut.
Ia mengatakan bahwa kerumunan-kerumunan tersebut seharusnya tidak terjadi dan bisa dikendalikan, termasuk oleh massa Habib Rizieq.
Menurutnya, kerumunan massa Habib Rizieq tidak akan terjadi andai yang bersangkutan atau pemimpinnya ikut berperan dalam menegakkan protokol kesehatan.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa pengikut dari Habib Rizieq yang cukup banyak itu akan mengikuti apa yang disampaikan atau dicontohkan oleh panutannya.
"Saya tidak menyerang orang tertentu, saya respect kok. Tapi harusnya seorang seperti Pak Habib Rizieq itu kita rangkul sebagai edukasi, agen edukasi," ujar dr Tirta.
"Kalau Pak Habib bisa mengatakan protokol itu semua umatnya akan patuh," jelasnya.
Selain itu, dr Tirta juga mempertanyakan sikap dari pemerintah yang tidak tegas dan kurang bijak dalam menyikapi suatu permasalahan.
Dikatakannya bahwa harusnya dari pemerintah, begitupun juga dengan Habib Rizieq tidak melibatkan politik dalam masalah penanganan Covid-19.
Oleh karenanya, menurutnya, kedua belah pihak bisa bekerja sama untuk menegakkan protokol kesehatan, bukan malah terkesan ada permusuhan.
"Kenapa enggak diajak kolaborasi saja, lupakanlah yang lain-lain dulu, yang politik," kata dr Tirta.
Baca juga: Kerumunan Acara Habib Rizieq Terkesan Dibiarkan, Pengamat: Aparat Ciut Nyalinya Melihat Massa
Tidak hanya itu, dr Tirta menyoroti kerumunan-kerumunan lain yang terjadi di luar kegiatan Habib Rizieq, yakni gelaran Pilkada serentak 2020.
"Yang kedua, adil juga, Pilkada, yang Pilpres saja banyak yang wafat, ini gimana kita memastikan Pilkada dengan protokol yang sehat. Itu bilik suaranya gimana sterilisasinya," ungkapnya.