Terkini Nasional
Tanggapi Banyaknya Massa Sambut Habib Rizieq, Rocky Gerung: Istana Enggak Ngerti Psikologi Publik
Pengamat Politik Rocky Gerung ikut memberikan tanggapan terkait kepulangan dari Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung ikut memberikan tanggapan terkait kepulangan dari Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.
Seperti yang diketahui, Habib Rizieq telah tiba di Tanah Air pada hari ini, Selasa (10/11/2020).
Kedatangannya pun langsung disambut oleh ribuan pengikutnya yang mendatangi Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Ungkap Alasannya Balik Lagi ke Indonesia setelah 3 Tahun: Ingin Berjuang Bersama
Baca juga: Sambut Habib Rizieq, Simpatisan Lansia Asal Bogor Meninggal Dunia, Terpaksa Dievakuasi Pakai Gerobak
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung secara pribadi mengaku melihat kondisi tersebut bukan suatu hal yang mengagetkan.
Bahkan menurutnya memang sudah bisa diprediksi sebelumnya bahwa akan ada banyak massa yang menyambut kembalinya Habib Rizieq setelah tiga tahun lebih berada di Arab Saudi.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, Selasa (10/11/2020).
Rocky Gerung justru menyinggung sikap dari pemerintah yang disebut tidak mengerti dengan kondisi psikologi publik saat ini.
Di tengah banyaknya polemik yang terjadi di Indonesia, masyarakat tentunya menginginkan adanya pihak yang bisa membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Oleh karenanya, ia menilai kepulangan dari Habib Rizieq bisa menjadi momen, khususnya untuk para pengikutnya.
"Istana ini enggak mengerti apa yang disebut psikologi publik," kata Rocky Gerung.
"Jadi sebetulnya ini bukan sekadar momen tapi satu monumen bahkan. Orang dengan semangat kebahagiaan menyambut pemimpinnya," jelasnya.
Baca juga: Agenda Penting Habib Rizieq Setibanya di Indonesia, Nikahkan Syarifah Najwa Shihab Sabtu Nanti
Selain itu, Rocky Gerung menyinggung sikap pemerintah yang tidak memandang Habib Rizieq sebagai seorang pemimpin kelompok yang besar.
"Jadi kesalahan istana adalah menganggap Habib Rizieq itu bukan pemimpin," kata Rocky Gerung.
"Padahal publik itu sudah di-train bahkan diolah sejak 3-4 tahun lalu, sejak zaman Ahok. Jadi Habib Rizieq dibentuk oleh sejarah dan akhirnya tumbuh sebagai pemimpin," jelasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.30
Rocky Gerung: Tanda Orang Inginkan Rezim Baru
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab akhirnya kembali ke Indonesia pada Selasa (10/11/2020).
Kepulangannya di Indonesia setelah tinggal di Arab Saudi selama tiga tahun lamanya disambut oleh ribuan pendukung dan simpatisannya.
Menanggapi itu, Pengamat Politik Rocky Gerung menganggap bahwa kepulangan Rizieq Shihab ini menimbulkan banyak harapan bagi para pendukungnya maupun masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Sosok Warga Bogor yang Meninggal Dunia saat Jemput Habib Rizieq, Tiba-tiba Ambruk di Aspal
Di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, Rocky menyebutkan bahwa Rizieq pulang saat keadaan politik di Indonesia cukup buruk.
"Benar, orang merinding karena menantikan perubahan sebetulnya," kata Rocky.
"Kalau Rizieq pulang karena habis tamasya, orang anggap dia turis. Tapi dia pergi dalam suatu peristiwa politik lalu pulang dalam keadaan Indonesia masih belum utuh secara politis," lanjutnya.
Rizieq dinilai bukan hanya sebagai tokoh yang punya banyak pendukung melainkan dianggap sebagai tokoh yang bisa memperbaiki keadaan saat ini.
"Karena itu Habib Rizieq bukan hanya sekedar fakta sosiologis yaitu kenyataan bahwa di belakang ada umat jutaan."
"Tapi dia juga adalah fakta politik karena berhadapan dengan kemacaten politik di dalam negeri," anggap Rocky.
Bahkan pengamat politik 61 tahun ini menilai Rizieq bisa memperbaiki masalah-masalah yang ada di Indonesia, baik ekonomi hingga masalah keadilan.
"Sehingga orang menginginkan ada resultante dari krisis ekonomi, krisis legitimasi, resultantenya jatuh pada Habib Rizieq."
"Jadi secara ideologis orang menginginkan suatu jenis rezim yang baru yang ada justice, yang ada keadilan, kesetaraan, penghargaan pada pemikiran manusia," katanya.
Baca juga: Sambut Habib Rizieq, Simpatisan Lansia Asal Bogor Meninggal Dunia, Terpaksa Dievakuasi Pakai Gerobak
Sedangkan Rocky menyebut pihak pemerintah khususnya presiden belum mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi sekarang.
Sehingga wajar jika kepulangan Rizieq disambut oleh ribuan orang.
"Itu tidak ada di Istana. Karena itu orang gembira sekaligus tercengang atau kagum ketika Habib Rizieq pulang."
"Ini yang namanya psikologi publik yang tidak bisa dijelaskan oleh segala macam teori intelejen, segala macam," jelas dia. (TribunWow/Elfan/Mariah Gipty)