Pilpres Amerika Serikat 2020
Tak Mau Akui Kekalahan di Pilpres AS 2020, Donald Trump Disebut Persiapkan Pemilu Tahun 2024
Donald Trump dilaporkan mulai mempersiapkan rencana untuk kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku ingin kembali mencalonkan diri.
Walau tidak kunjung mengakui kekalahannya di tangan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat 2020, Donald Trump dilaporkan mulai mempersiapkan rencana untuk kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Dua sumber yang dekat dengan Gedung Putih memberikan informasi ekslusif ini kepada Axios, Senin siang waktu setempat (09/11/2020).
Baca juga: Pilpres AS: Hakim Tolak Gugatan di Georgia dan Michigan, Donald Trump Ajukan Gugatan di Pennsylvania
Presiden berusia 74 tahun ini disebut memberitahu para penasehatnya dia akan kembali maju ke gelanggang pertempuran capres 4 tahun mendatang.
Tentunya berita ini merupakan sinyal jelas Trump tahu benar dia telah kalah di tangan Biden.
Namun sejauh ini dia memilih menempuh jalur hukum untuk menggugat keabsahan hasil pilpres yang menutnya penuh kecurangan.
Konstitusi AS mengizinkan mantan presiden untuk kembali mencapreskan diri jika belum menjabat dua periode berturut-turut.
Ikuti Jejak Grover Cleveland?
Rencana Trump bukan tanpa preseden. Sejarah mencatat Grover Cleveland menjadi satu-satunya presiden yang menjabat dua periode tidak berturut-turut.
Cleveland pertama sekali terpilih menjadi presiden pada pilpres 1884.
Dia gagal memenangkan periode kedua pada pilpres 1888 namun kembali maju dan terpilih pada pilpres 1892.
Menantang Hasil Pilpres AS Trump memiliki modal politik yang besar.
Taipan real estat kembali tampil jauh lebih baik dari prediksi lembaga survei di mana dia diprediksi akan kalah telak.
Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Janji Persatukan Amerika Serikat: Ini Waktu Penyembuhan
Suara nasionalnya melejit dari 62,9 juta menjadi 71,6 juta pada pilpres 2020.
Perolehan ini adalah nomor dua terbesar dalam sejarah setelah Biden.
Angka ini juga lebih besar dari yang diraih mantan Presiden Barack Obama yang terpilih dua kali pada pilpres 2008 dan 2012.
Pencapaian suara Trump sangat fenomenal mengingat kontroversi dan kekacauan yang terjadi selama hampir empat tahun dia memerintah.
Tidak ketinggalan dia juga sempat dimakzulkan House of Representatives (DPR AS), terjerat sejumlah skandal, dan gagal mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 244 ribu warga AS.
Dukungan kepada suami Melania Trump ini tidak goyah di kalangan pendukung setianya di kota kecil daerah pedesaan khususnya pemilih pria berkerah biru tanpa pendidikan universitas.
Baca juga: Bahas Video Syur, Melaney Ricardo Sebut Gisel Sudah Jauh Berubah: Sekarang Pribadi yang Baik
Bergesernya sedikit dukungan pemilih Hispanik dan Afro-Amerika kepada Trump juga dapat meyakinkannya dia telah berhasil memenangkan hati dua blok pemilih yang selalu loyal memilih Demokrat ini.
Trump juga mengendalikan aparatus politik Partai Republik di mana dia telah menempatkan loyalisnya untuk mengisi posisi kunci partai.
Hampir dipastikan akan sulit untuk menghalanginya kembali memenangkan nominasi partai Republik jika memang dia ingin kembali menghuni Gedung Putih.
Tantangan Kembali Maju
Namun tentunya rencana Trump bukan tanpa tantangan.
Usianya yang akan mencapai 78 tahun pada pilpres mendatang dapat menjadi penghalang.
Namun, pendukung Trump mengingatkan bahwa Joe Biden sendiri akan berusia 78 ketika dilantik 20 Januari 2021 mendatang.
Kendala lain adalah akan banyak darah-darah baru politisi Republik yang juga mengincar kursi presiden.
Nama-nama yang telah digadang-gadang adalah Wakil Presiden Mike Pence, mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Nikki Haley, trio politisi Florida, Gubernur Ron DeSantis, Senator Marco Rubio, dan Rick Scott.
Nama lain yang juga berminat maju adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Senator Texas Ted Cruz, Senator Arkansas Tom Cotton, Senator Missouri Josh Hawley, Gubernur Maryland Larry Hogan.
Apakah politisi-politisi ini bersedia melapangkan jalan bagi Trump?
Pertanyaan ini masih terlalu dini untuk dijawab.
Sejarah juga mencatat tidak mudah bagi mantan presiden untuk kembali mendapat tiket capres.
Mantan Presiden Martin Van Buren, Ulysses S. Grant, dan Theodore Roosevelt gagal merebut kembali nominasi capres walau mereka masih populer di mata partai dan pemilih.
Khusus untuk Grant dan Roosevelt, presiden ke-18 dan ke-26 AS ini telah menjabat dua periode dan ketika itu mengincar periode ketiga karena masih diizinkan konstitusi.
Jika Trump akhirnya memilih pensiun dari politik praktis, putranya Donald Trump Jr dan Ivanka Trump menjadi dua calon terkuat untuk melanjutkan dinastri Trump di panggung politik nasional AS. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Donald Trump Berencana Maju Lagi Pada Pilpres AS 2024".