Terkini Nasional
Pemerintah Bantah Halangi Habib Rizieq Pulang, FPI Curigai Dubes RI: Permainannya Canggih
Sekretaris Umum FPI Munarman menyuarakan kecurigaannya dan menuduh Dubes RI untuk Arab Saudi menghalang-halangi kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUWOW.COM - Selama tiga tahun lebih, Pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah menetap di Arab Saudi.
Kini pada Selasa (10/11/2020), Habib Rizieq dijadwalkan akan tiba di Indonesia.
Di sisi lain, muncul tudingan dari pihak FPI bahwa pemerintah Indonesia sengaja melakukan upaya untuk menghalangi Habib Rizieq pulang ke Indonesia.

Baca juga: Persiapan FPI Jelang Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Agenda Besar di Bandara hingga Kondisi Rumah
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/11/2020), tudingan tersebut sebelumnya telah dibantah oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.
Ia menegaskan pemerintah Indonesia tidak pernah melakukan upaya untuk menghalangi Habib Rizieq pulang ke Indonesia.
"Pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi kepulangan MRS (Muhammad Rizieq Shihab). Empat tiket (pesawat) Saudia juga sudah ada," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Selain itu, menurut keterangan Agus, pihak Habib Rizieq juga tidak pernah datang ke KBRI Riyadh atau KJRI Jeddah.
"Bagaimana KBRI bisa bantu? MRS juga tidak pernah mengadukan ke KBRI Riyadh sejak awal kasusnya bergulir," ujar Agus.
Agus menjelaskan, jarak antara kediaman Habib Rizieq di Mekkah dan KBRI Riyadh sebenarnya tidak terlalu jauh.
Kasus Habib Rizieq di Arab Saudi memang tidak menjadi prioritas karena tidak menyangkut kasus-kasus high profile case (HPC) atau kasus-kasus yang berurusan dengan hukuman mati dan nyawa.
Diketahui, Habib Rizieq saat itu pergi ke Arab Saudi setelah sempat terjerat kasus pesan pornografi dengan Firza Husein.
FPI Tuduh Dubes RI
Di sisi lain, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengklaim ada pihak-pihak yang mencoba menghambat kepulangan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Munarman kemudian memastikan Habib Rizieq kali ini akan pulang sesuai jadwal yang telah diumumkannya ke publik.
Ia menyinggung ada pihak yang berupaya untuk menghambat kepulangan ulama tersebut.
"Bukan sekedar isu, tetapi memang ada upaya-upaya. Justru ini yang kita pertanyakan," ungkap Munarman.
"Dari satu sisi penyelenggara negara menyatakan tidak ada upaya pencegahan, tetapi sampai dengan dua hari yang lalu ada upaya dari pihak-pihak gelap," lanjutnya.
Ia memaparkan temuan pihak Rizieq bahwa ada upaya pembatalan tiket pulang melalui pihak travel.
"Ada operasi-operasi gelap untuk membatalkan tiket dengan mengatasnamakan dan menggunakan akun palsu dari Habib Rizieq," jelas Munarman.
Diketahui Habib Rizieq menegaskan dirinya tidak lagi memiliki masalah imigrasi dengan pemerintah Arab Saudi, bahkan telah mendapat perpanjangan visa.
Menurut Munarman, setelah Rizieq mengklarifikasi urusan itu ada upaya lebih lanjut untuk mencegahnya pulang.
Ia bahkan menilai upaya tersebut terencana dengan matang.
Baca juga: Habib Rizieq Sempat Bantah Isu Overstay, Mahfud MD Justru Konfirmasi: Dia Itu Akan Dideportasi
"Sampai hari ini, bahkan Habib Rizieq sudah clear semua persoalannya di Arab Saudi, tetap ada upaya dari pihak-pihak gelap yang menurut saya permainannya canggih," ungkap Munarman.
"Misalnya dia membuat e-mail, lalu mengirimkan kepada pihak travel. Itu 'kan artinya sudah terencana sekali," paparnya.
Munarman memberi contoh, pihak yang tidak dikenal ini dapat mengetahui travel yang digunakan dan jumlah rombongan Habib Rizieq.
Ia menyebutkan pihak travel mengonfirmasi pembatalan itu ke Rizieq sendiri, sehingga upaya penjegalan itu berhasil diatasi.
Munarman menyinggung dugaan keterlibatan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, yang berkedudukan di Riyadh.
"Tentu saja pihak-pihak yang selama ini melontarkan pernyataan bahwa Habib Rizieq tidak bisa pulang. Misalnya Dubes Agus Maftuh itu berkali-kali menyatakan enggak bisa pulang," ungkit Munarman.
"Mungkin dia ingin membuktikan omongannya dengan cara-cara yang tidak biasa, itu kalau dugaan," tambahnya.
Simak videonya mulai menit 1.00:
Habib Rizieq Sempat Bantah Isu Overstay, Mahfud MD Justru Konfirmasi
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan kasus yang dihadapi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dengan pemerintah Arab Saudi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Cokro TV, diunggah Selasa (3/11/2020).
Diketahui sebelumnya ulama yang dikenal dengan nama Habib Rizieq itu membantah dirinya mengalami masalah imigrasi overstay di Arab Saudi.
Ia menegaskan sudah mendapat perpanjangan izin visa.
Namun Mahfud MD justru menyebutkan tokoh ulama tersebut memang mengalami masalah imigrasi.
"Oleh pemerintah Arab Saudi itu dicatat, diberi garis merah bahwa ini (Rizieq) tidak boleh keluar karena melakukan penghimpunan uang secara ilegal, tapi itu sudah dicabut," kata Mahfud MD.
"Tapi satu hal yang belum dicabut, dia itu akan dideportasi karena melakukan pelanggaran imigrasi," ungkapnya.
Mahfud menjelaskan justru Habib Rizieq sendiri yang terkesan tidak ingin dideportasi dari Arab Saudi.

Diketahui berulang kali beredar isu Rizieq hendak pulang ke Indonesia, tetapi rencana itu tertunda dengan berbagai alasan.
"Sekarang ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia tapi tidak mau dideportasi," papar Menko Polhukam.
"Dia ingin pulang terhormat," lanjutnya.
Terkait kepulangan Rizieq tersebut, Mahfud menegaskan tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintahan Indonesia.
Hal itu dinilai sebagai urusan pribadi Habib Rizieq.
"Silakan saja, urus begitu. Itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi, bukan urusan kita," tegas Mahfud.
Pakar komunikasi sekaligus pembawa acara Ade Armando lalu menanyakan lebih lanjut penyebab Rizieq dicekal.
Baca juga: Beberkan Fakta Habib Rizieq Dicekal Arab Saudi, Mahfud MD Sebut Salah Tuduh: Ngasih Uang Amplop
"Pelanggaran imigrasinya apa, Pak?" tanya Ade Armando.
"Overstay," ungkap Mahfud.
"Jadi overstay, dia didenda," komentar Ade.
"Dugaan pidananya itu tidak ada lagi, tapi overstay, sejak dulu," Mahfud membenarkan.
Diketahui sebelumnya Rizieq membantah dirinya overstay di Arab Saudi, bahkan mengumumkan ancaman terhadap pihak-pihak yang menuduh dirinya melakukan pelanggaran tersebut.
"Oleh sebab itu akan dideportasi sebagai melakukan pelanggaran keimigrasian," lanjut Mahfud MD.
"Jadi cerita bahwa pemerintah Indonesia secara khusus menghubungi pemerintah Saudi agar Rizieq Shihab pulang itu tidak benar?" tanya Ade mengonfirmasi.
"Selama saya menjadi menteri, tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti itu," tegas Mahfud. (TribunWow.com Anung/Brigitta)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Soal Rizieq Shihab, Duta Besar RI: Bagaimana Bisa Bantu? Dia Tak Pernah Mengadu ke KBRI " dan "Dubes RI untuk Arab Saudi: Pemerintah Tak Pernah Halangi Kepulangan Rizieq Shihab"