Breaking News:

Terkini Daerah

Cuci Tangan dan Ganti Baju setelah Tebas Kepala FR, Terungkap 2 Motif Pelaku: Soal Tanah Pusaka

Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis seorang petani di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Fransiskus Meru alias FR (60).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Pos-Kupang.com/Istimewa
TKP pembunuhan petani FR. Aparat Polsek Sikka sedang berada di TKP kasus pembunuhan di Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Sikka. 

TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis seorang petani di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Fransiskus Meru alias FR (60).

Dilansir TribunWow.com, diketahui pembunuhan itu terjadi di Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka pada Jumat (6/11/2020) pukul 07.00 WITA.

Polisi kemudian menetapkan seorang pria bernama Urbanus Useng alias UU (49) sebagai tersangka.

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Baca juga: Modus Pasangan Kekasih Bunuh Pemuda dengan 42 Tusukan, si Perempuan Pura-pura Kenalan di Facebook

Diketahui UU dan FR masih memiliki hubungan kekerabatan.

UU menebas leher korban dengan parang sehingga kepala terpisah dengan tubuhnya.

Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha Ari Septyan mengonfirmasi kejadian tersebut.

Menurut Ari, motif pembunuhan terjadi karena masalah pribadi.

“Korban dituduh menyantet pelaku,” ungkap Iptu Agha Ari, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

Selain itu diduga terdapat motif lain terkait sengketa tanah milik pelaku.

Hal itu diungkapkan Kapolres Sikka AKBP Sajimin saat menyampaikan kronologi kejadian.

Ia menerangkan awalnya pelaku datang ke kebun milik korban.

Saat itu FR tengah memberi makan babi.

UU lantas memanggil FR dengan kata "kawan".

Korban yang melihat pelaku langsung berlari.

UU segera mengejar korbannya.

Namun saat itu FR terjatuh.

Baca juga: Terungkap Motif 2 Remaja Bunuh Siswa SMP di Gresik, Pelaku Sakit Hati karena Kekasih Digoda Korban

Saat itu UU melakukan aksinya dengan menebas parang ke arah kepala korban.

"Tidak lama mengejar, korban terjatuh di tanah," papar AKBP Sajimin.

Pelaku disebut mengayunkan parangnya sebanyak dua kali yang mengakibatkan leher korban terpisah dari tubuhnya.

"Pelaku langsung mengayunkan parangnya satu kali dan mengenai kepala korban. Ia mengayunkan lagi parangnya satu kali lagi ke arah leher sehingga leher korban putus," lanjut dia.

Setelah itu pelaku pulang ke rumahnya yang berjarak 2 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

UU langsung mencuci tangan dan berganti pakaian.

Ia kemudian menuju Polsubsektor Nebe untuk menyerahkan diri.

UU juga membawa barang bukti sebilah parang.

Berdasarkan pengakuannya, UU sudah sejak lama merencanakan pembunuhan tersebut.

Ia mengakui ada permasalahan sengketa tanah dan menaruh dendam pada FR.

"Menurut keterangan pelaku, ia sudah lama merencanakan pembunuhan terhadap korban," kata Sajimin.

"Karena menurutnya korban merebut tanah pusaka milik pelaku sehingga pelaku menaruh dendam terhadap korban dan merencanakan pembunuhan tersebut," paparnya.

Kasus Dilimpahkan ke Polres Sikka

Dikutip dari Pos-Kupang.com, Unit Pidum Polres Sikka masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus tersebut.

Sementara itu UU sudah diamankan di Polres Sikka.

Hal tersebut disampaikan Kasubag Humas AKP Kanisius Petrus.

Ia juga menjelaskan para saksi telah diperiksa terkait peristiwa pembunuhan sadis tersebut.

“Penyidik sedang bekerja. Pelaku sudah diamankan di sel Mapolres Sikka agar menjalani proses pemeriksaan," ungkap AKP Kanisius Petrus, Sabtu.

"Kasus ini akan ditangani penyidik hingga tuntas. Saksi-saksi pun akan menjalani pemeriksaan guna menjelaskan dugaan tindak pidana pembunuhan atas Fransiskus,” lanjutnya.

Baca juga: Akibat Betrand Peto Dihina dan Thalia Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Trauma: Gak Berani Lihat Anak

Petrus menambahkan, pihak keluarga dan pelaku diminta menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi serta tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.

“Polisi sudah bekerja dan mengamankan pelaku,” ungkap Petrus.

Sementara itu kondisi di Desa Nebe sendiri sudah kondusif dengan pengamanan aparat.

“Situasi di Nebe tetap kondusif pasca kejadian tindak pidana pembunuhan. Semua ini berkat dukungan warga karena kami terus telah memberikan imbauan kamtibmas," kata Kapolsubsektor Nebe Ipda I Wayan Artawan, Minggu (8/11/2020).

"Kami meminta warga tetap tenang karena kasusnya sudah ditangani polisi,” imbaunya. (TribunWow.com/Brigitta)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Kasus Pembunuhan Sadis Seorang Petani di NTT, Polisi: Korban Dituduh Menyantet Pelaku, Setelah Dipanggil "Kawan", Seorang Petani Tewas Dibunuh, Kepala Terpisah dari Tubuh, dan Pos-Kupang.com dengan judul Pasca Kejadian Pembunuhan, Situasi di Desa Nebe Kondusif Berkat Dukungan Warga, Pembunuhan Gara-Gara Tanah Pusaka di Nebe Ditangani Polres Sikka, Pelaku Diamankan di Sel Mapolres.

Tags:
SikkaNusa Tenggara Timur (NTT)PolisiPembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved