Breaking News:

Pilpres Amerika Serikat 2020

Ungkap Fenomena Baru Pilpres AS, Dahlan Iskan Sindir Trump: Pertama Kali Belum Ada yang Beri Selamat

Persaingan di Pilpres Amerika Serikat 2020 nampaknya belum akan usai dalam waktu dekat, meski perhitungan suara sudah dilakukan dan hampir selesai.

Kolase YouTube DI's Way/AFP
Kolase Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (kiri) dan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump 

TRIBUNWOW.COM - Persaingan di Pilpres Amerika Serikat 2020 tampaknya belum akan usai.

Meski sementara ini Joe Biden unggul dalam perolehan suara elektoral, namun petahana Donald Trump belum mengakui hal itu.

Panasnya persaingan antara Donald Trump dengan Joe Biden membuat Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ikut memberikan tanggapan.

Joe Biden (kiri) - Donald Trump (kanan)
Dua calon presiden Amerika Serikat periode 2020-2024, Joe Biden (kiri) - Donald Trump (kanan) (AFP Photo)

Baca juga: Sebut Indonesia Lebih Untung jika Trump Menang, Dahlan Iskan: Kalau Biden Harus Waspada dengan Papua

Baca juga: Trump Gugat 3 Negara Bagian Minta Stop Penghitungan Suara Pilpres AS, Klaim Tak Diberi Akses Memadai

Dilansir TribunWow.com, Dahlan Iskan mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini menjadi fenomena baru sepanjang gelaran pemilihan presiden Amerika Serikat.

Menurutnya, dalam sejarah Pilpres Amerika, persaingan antara calon tidak selarut tahun ini.

Bahkan dari kubu Donald Trump yang sedang dalam kondisi kalah, justru tidak terima dan menyebut ada kecuranga dalam proses pilpres tersebut.

Menurutnya, pada Pilpres-pilpres Amerika sebelumnya, setelah hari pemilihan hingga perhitungan suara cepat dilakukan, dan sudah menunjukkan adanya pemenang, maka akan ada tindakan suportif dari lawan atau calon yang kalah.

Calon yang lawan dengan kebesaran hatinya mengucapkan selamat kepada calon yang menang dengan cara menelpon langsung atau concession speech.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube pribadinya, DI's Way, Jumat (6/11/2020).

"Jadi ini untuk pertama kali pada malam pemilu belum ada calon presiden yang kalah menelepon yang menang, mengucapkan selamat," ujar Dahlan Iskan.

"Ini baru pertama sampai malam pemilihan itu tidak ada ucapan dari lawannya," imbuhnya.

Baca juga: Marah-marah, Donald Trump Sebut Ada Banyak Bukti Kecurangan Pilpres AS 2020: Silakan Cek di Media

Dahlan mengakui bahwa hal itulah yang sebenarnya membedakan antara Pilpres Amerika dengan pilpres-pilpres negara lainnya.

Namun hal itu rupanya tidak dilakukan oleh Donald Trump.

"Padahal dari Amerika yang paling kita banggakan adalah hari itu juga seperti apapun sakitnya yang kalah ini menelepon yang menang mengucapkan selamat," ungkapnya.

"Namanya concession speech."

Simak videonya mulai menit ke- 33.30

Kalau Biden Menang Harus Waspada dengan Papua

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube DI's Way, Jumat (6/11/2020), Dahlan Iskan mengatakan bahwa Indonesia akan lebih diuntungkan dengan terpilihnya Donald Trump ketimbang Joe Biden.

Dirinya menyinggung soal gaya kepemimpinan dari Donald Trump yang diketahui sebagai anti-China.

Kondisi tersebut yang dinilai akan menguntungkan untuk Indonesia, khususnya dalam aspek ekonomi.

Alasannya, beberapa perusahaan dari China akan kesulitan mengembangkan sayapnya di Amerika.

Sehingga akan menyasar Indonesia.

Baca juga: Ketimbang Akui Kekalahan, Donald Trump Disebut akan Bentengi Diri di Gedung Putih jika Biden Menang

Baca juga: Donald Trump Minta Joe Biden Tak Asal Klaim Jabatan Presiden: Proses Hukum Baru Dimulai!

Begitupun sebaliknya, dari Amerika akan lebih senang bekerja sama dengan Indonesia, daripada dengan China.

"Jadi kalau Trump yang menang karena akan bermusuhan terus dengan Tiongkok, mungkin beberapa perusahaan Tiongkok akan lari ke Indonesia salah satunya," ujar Dahlan Iskan.

"Kalau tidak kalah dengan Vietnam dan Kamboja," imbuhnya.

Sementara itu andai Joe Biden yang memenangi Pilpres 2020, Dahlan Iskan justru memberi peringatan kepada Indonesia.

Dirinya mengingatkan bahwa Joe Biden bersama Partai Demokrat akan mendukung penuh hak-hak kemerdekaan.

Selain itu juga menolak keras adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Dahlan Iskan lantas menyinggung persoalan yang tengah terjadi di Tanah Air, kaitannya dengan Papua.

"Kan mungkin kalau Biden yang akhirnya terpilih nanti, ya Indonesia harus waspada dengan Papua, karena Demokrat ini kan lebih mementingkan hak-hak asasi manusia, kemudian lebih mementingkan hak-hak kemerdekaan," kata Dahlan Iskan.

"Sehingga mungkin Indonesia lebih harus berjuang bagaimana memprotek Papua," jelasnya.

Sama halnya dengan Indonesia, China dinilai akan memiliki persoalan sama ketika Joe Biden dipastikan akan menduduki Gedung Putih selama empat tahun ke depan.

"Tiongkok juga harus keras berjuang memproteksi Tibet, memproteksi Xinjiang dan Hongkong dan Taiwan," pungkasnya.  (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Pilpres Amerika Serikat 2020Pilpres ASDahlan IskanDonald TrumpJoe Biden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved