Breaking News:

Terkini Daerah

Pasangan Kekasih Jadi Tersangka Pembunuhan demi Curi Motor CBR, Korban Tewas dengan 42 Tusukan

Pasangan kekasih berinisial YP (23) dan YF (17) menjadi pelaku pembunuhan pada pemuda Reval Fahrudin (18).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah. Pasangan kekasih berinisial YP (23) dan YF (17) menjadi pelaku pembunuhan pada pemuda Reval Fahrudin (18). 

TRIBUNWOW.COM - Pasangan kekasih berinisial YP (23) dan YF (17) menjadi pelaku pembunuhan pada pemuda Reval Fahrudin (18).

Sedangkan, Reval Fahrudin ditemukan tewas di Jalan Wakaf Dusun IV Desa Serba Jadi, Sunggal, Medan, Sumatera Utara pada Senin (2/11/2020).

Pelaku nekat membunuh korbaan karena ingin menguasai harta korban berupa motor CBR 150.

Baca juga: Terungkap Motif 2 Remaja Bunuh Siswa SMP di Gresik, Pelaku Sakit Hati karena Kekasih Digoda Korban

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Sabtu (7/11/2020) ada satu lagi tersangka yang terlibat pada kasus pembunuhan ini.

Satu pelaku lain berinisial AR (15).

"Kita dapatkan ada tiga tersangka yaitu saudara YP alias W umur 23 tahun dan saudara AD ini umur masih 15 tahun," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (6/11/2020).

Ia melanjutkan, tersangka YP dan YF sejoli yang akan menikah.

YF sendiri saat merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Danau Kecamatan Binjai Timur, Binjai,

"Kebetulan yang perempuan ini sudah pernah berkeluarga, umurnya 17 tahun," ujarnya.

Sedangkan korban sendiri ditemukan tewas dengan 42 tusukan di badannya.

Mayat korban ditemukan oleh masyarakat sekitar.

"Awalnya pada 2 November 2020 sekitar pukul 21.00 WIB dari Unit Reskrim Polsek Sunggal menerima informasi dari masyarakat bahwa ditemukan sesosok mayat di Jalan Pertanian."

"Kemudian polisi mendatangi TKP dan betul ditemukan sesosok mayat bahwa terdapat pada sekitar 42 lubang yang diperkirakan bekas tusukan sehingga yang kita duga menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Kombes Riko.

Kronologi Kejadian

Riko menjelaskan, kejadian diawali dengan tersangka perempuan pura-pura berkenalan dengan korban di Facebook.

Setelah mereka berkenalan, si wanita mengajaknya ke kos-kosan.

"Modus mereka ini adalah tersangka perempuan berkenalan, berkenalan dengan calon korban melalui medsos dalam hal ini yang digunakan adalah Facebook."

"Setelah berkenalan kemudian mengajak ketemuan, mengajak ketemuan dengan calon korban, setelah ketemuan si perempuan ini mengajak korban ke tempat kos-kosannya," jelas Riko.

Saat perjalanan menuju kos, si tersangka perempuan mengatakan bahwa rekannya mau ikut bergabung.

Ia meminta agar korban mau memberikan tumpangan.

Sehingga mereka tumpangan bertiga.

Saat itulah dari belakang korban ditusuk oleh tersangka laki-laki yang paling belakang.

"Lalu mereka mau menumpang, kemudian salah satu tersangka ikut bergabung di motor korban dari mereka bertiga."

"Jadi mereka bertiga boncengan bertiga, perempuan ada ditengah sampai di TKP. Korban ditusuk oleh tersangka yang duduk paling belakang. Itu langsung ke bagian leher dengan pisau," ungkapnya.

Akibatnya, korban jatuh dari motor.

Meski terluka parah rupanya korban sempat mencoba melawan.

Namun, tersangka ketiga datang dan ikut melakukan penusukan pada korban.

Hingga akhirnya korban tewas dengan 42 tusukan.

"Korban berdiri melakukan perlawanan kemudian tersangka ketiga yang mengikuti dari belakang yang menggunakan kendaraan lain menggunakan obeng membantu rekannya menusuk korban berulang-ulang."

"Dari hasil pengecekan ada 42 lubang yang kita perkirakan itu adalah bekas tusukan. Bekas tusukan daripada para tersangka ini," jelasnya.

Setelah itu para tersangka mengambil harta milik korban, satu di antranya motor.

Baca juga: 4 Fakta Pembunuhan Siswa SMP di Gresik, Pelaku Teman Bermain Korban hingga Ngaku Tak Menyesal

Temuan Obeng Jadi Titik Terang

Kombes Riko mengakui bahwa pihaknya sempat menemukan kendala dalam menangani kasus ini.

Pihaknya sempat kehilangan jejak pelaku.

Obeng di lokasi kejadian pembunuhan menjadi barang bukti polisi untuk mengejar tiga tersangka.

Kombes Riko mengatakan, pemilik bengkel sempat mengambil obeng miliknya.

Pada konferensi pers, Kombes Riko sempat memamerkan obeng yang dimaksud.

"Jadi kita bisa mengungkap kasus pembunuhan ini adalah dari obeng ini. Obeng ini milik salah satu bengkel," ucapnya.

"(Pemiliknya) mengenali bahwa barang buktinya adalah milik dia," ungkap Kombes Riko.

Baca juga: Kesaksian Suami Guru Ngaji yang Dibunuh, Pelaku Bohong Ngaku Jual Tanah: Istri Saya Tagih Baik-baik

Obeng itu digunakan tiga tersangka dalam membunuh korban.

"Karena sore hari pada saat dia bekerja dia melihat tiga orang ini duduk di depan bengkelnya."

"Setelah 3 orang itu pergi, obengnya hilang," tuturnya.

Dengan obeng itu bisa mempermudah polisi mengindentifikasi para pelaku. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul SADISNYA Sejoli Pembunuh Reval Fahrudin demi Dapatkan CBR 150 Korban, Terungkap dari Obeng Curian dan Pembunuhan Reval Terungkap dari Obeng, Pelaku Curi dari Bengkel Kemudian Dipakai Menusuk Korban

Tags:
Kasus PembunuhanKasus PencurianKasus Penusukan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved