Breaking News:

Terkini Daerah

Warga Tak Percaya dengan Intan Ayu yang Buat Dandim Letkol Dwison Dicopot: Kami Tahu Dia Itu Siapa

Seorang Komandan Kodim (Dandim) Batang 0736, Jawa Tengah, Letkol Dwison Evianto tiba-tiba saja dicopot dari jabatannya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Letkol Dwison Evianto saat dikonfirmasi awak media mengenai pencopotan jabatan sebagai Dandim 0736 Batang, di ruang Dandim 0736 Batang, Rabu (4/11/2020) petang. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang Komandan Kodim (Dandim) Batang 0736, Jawa Tengah, Letkol Dwison Evianto tiba-tiba saja dicopot dari jabatannya.

Letkol Dwison Evianto dicopot setelah laporan dari seorang wanita bernama Intan Ayu Solekha.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jateng pada Rabu (6/11/2020), Intan Ayu melaporkan Letkol Dwison atas dugaan penghinaan dan penganiayaan.

Seorang Komandan Kodim (Dandim) Batang 0736, Jawa Tengah, Letkol Dwison Evianto tiba-tiba saja dicopot dari jabatannya. Intan sebagai pelapor Letkol Dwison.
Seorang Komandan Kodim (Dandim) Batang 0736, Jawa Tengah, Letkol Dwison Evianto tiba-tiba saja dicopot dari jabatannya. Intan sebagai pelapor Letkol Dwison. (Instagram/Intan Ayu)

Baca juga: Pengakuan Intan Ayu, Sosok yang Laporkan Letkol Dwison hingga Dicopot sebagai Dandim Batang

Hal itu membuat sejumlah perwakilan massa menggeruduk ke Kodam IV Diponegoro.

Mereka menuntut kejelasan dan keadilan bagi Letkol Dwison.

Tokoh Masyarakat Desa, Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Casrameko mengatakan bahwa dirinya mengenal sosok Intan.

Ia menegaskan bahwa Intah lah yang bersalah dalam kejadian ini.

"Saya tahu Intan itu siapa, dia juga tetangga saya di Klidang Lor. Sejak kecil saya juga tahu dia. Jadi dalam permasalahan ini kami tahu siapa yang salah," ujar Casrameko.

Selain itu, Letkol Dwison juga dikenal sebagai sosok yang berprestasi.

"Kami juga kenal Letkol Dwison yang merupakan putra daerah berprestasi tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut," ungkapnya.

Casrameko menduga, ada dalang di balik kasus ini.

"Kami akan kawal hal ini dan kami berharap Letkol Dwison bisa menjadi Dandim 0736 Batang sampai dua tahun," lanjut Casrameko.

Senada dengan Casrameko, Amir Hamzah Sekertaris Daerah FPI DPD Jateng yang tergabung dalam orasi mengaku janggal dengan pencopotan Dandim secara mendadak.

Apalagi Letkol Dwison dianggap sosok yang berprestasi.

"Dandim merupakan putra daerah Batang, dan diberi kesempatan memajukan Batang. Namun kenapa dicopot tanpa kejelasan," paparnya, Rabu (4/11/2020) sore.

Baca juga: Sosok Ayu Intan yang Diduga Jadi Penyebab Letkol Dwison Dicopot Mendadak sebagai Dandim 0736 Batang

Sehingga ia menduga ada dalang di balik pelaporan ini.

Sedangkan pihaknya membela Letkol Dwison murni spontanitas.

"Aksi kami secara spontanitas, tidak ada unsur politik. Dandim juga rekan kami sekolah, kami yakin ada konspirasi jahat, dan hal ini harus dilawan," ungkap Amir.

Pengakuan Intan Ayu

Intan Ayu Solekha disebut telah melaporkan Letkol Dwison terkait dugaan dan penganiayaan yang dilakukan di Makodim 0736 Batang pada Sabtu (5/9/2020) pukul 23.15.

Sejumlah barang bukti juga telah diberikan dan dipamerkan ke media sosial.

Intan mengaku dirinya dianiaya lantaran kendaraannya tak sengaja menyerempet mobil Letkol Dwison.

Setelah kejadian, Intan mengaku sempat menawarkan klaim asuransi.

Setelah itu ia sempat diminta supaya ikut ke Makodim 0736 Batang untuk menyelesaikan masalah.

Namun dirinya menolak lantaran ia merasa seharusnya kejadian itu dilanjutkan ke Unit Laka Polres Batang.

Sehingga terjadilah adu mulut hingga dirinya mengaku dianiaya oleh Letkol Dwison.

Selain itu, telepon genggamnya juga dirampas dan dituduh mabuk setelah minuman beralkohol di tempat hiburan.

Intan membantahnya, ia mengaku minuman alkohol merek Soju namun tak sampai mabuk.

Baca juga: Kasus Pengeroyokan TNI oleh Pengendara Moge, TKP Tak Jauh dari Makodim hingga Pelaku Masih 18 Tahun

Saat dikonfirmasi oleh Tribun Jateng melalui sambungan telepon, Intan menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

Ia tidak terima disebut sebagai wanita penghibur.

"Tidak bisa kalau kekeluargaan karena martabat saya sudah diinjak-injak."

"Bahkan saya dituduh sebagai wanita penghibur, ini kan pencemaran nama baik juga," ucapnya, Kamis (5/11/2020).

Terkait isu yang menyebut dirinya hanya disuruh melaporkan Letkol Dwison, ia langsung membantahnya.

Laporan ini murni karena dirinya tak terima telah dianiaya.

"Saya tegaskan tidak ada dalang dalam laporan saya. Coba pikir siapa yang terima kalau dianiaya."

"Untuk itu saya melapor ke Kodam IV Diponegoro," jelas Intan.

Intan mengatakan, selama ini tidak ada permohonan maaf dari pihak Letkol Dwison.

Baca juga: Seorang Perwira TNI Gadungan Ditangkap Anggota Kodim 0822 Bondowoso, Bingung saat Ditanya Satuan

Sehingga kini jika Letkol Dwison meminta maaf dan mengajak berdamai, baginya sudah terlambat.

"Kata siapa kasus ini selesai, sampai sekarang juga masih berlanjut. Mereka juga tidak pernah meminta maaf ke saya," ujar Intan.

"Sudah terlambat kalau sekarang, kenapa tidak usai kejadian saja mengaku kalau salah," imbuhnya.

Ia mengatakan permasalahan ini akan segera dibawa ke pengadilan.

Sejumlah tokoh penting diklaim mau mendukungnya terkait kasus ini.

"Sebentar lagi akan ada sidang, nanti saya beri tahu jadwalnya. Terkait masalah ini, saya juga sudah komunikasi dengan link saya, baik Komnas HAM, Gubernur Jateng, bahkan jajaran petinggi Mabes TNI, semua menanggapinya dan mendukung saya," ujarnya.

Artikel ini diolah dari  Tribunjateng.com dengan judul Inilah Sosok Ayu Intan Diduga Jadi Penyebab Letkol TNI Dwison Dicopot Sebagai Dandim 0736 Batang  dan BREAKING NEWS: Tak Terima Dandim Letkol TNI Dwison Dicopot, Massa Geruduk Kantor Kodim 0736 Batang

Tags:
Intan AyuLetkol Dwison EviantoDandimBatangPenghinaanPenganiayaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved