Terkini Daerah
Siapkan Logistik hingga Barak Pengungsian, BPBD Sleman Naikkan Status Gunung Merapi Jadi Siaga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan segala sesuatu terkait peningkatan status Gunung Merapi menjadi Siaga.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyiapkan segala sesuatu terkait peningkatan status Gunung Merapi menjadi Siaga (level III).
Salah satu yang dipersiapkan adalah barak pengungsian dengan protokol kesehatan.
"Hari ini tadi kita juga sudah rapat untuk persiapan, menyiapkan apa-apa saja ketika status Siaga. Kita mengecek kembali data masyarakat yang ada di Rencana Kontijensi," ujar Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).
Joko menyampaikan, BPPTKG Yogyakarta menetapkan potensi bahaya dari erupsi berupa guguran lava, lontaran material, dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.
"Jadi yang mengungsi Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari," ungkapnya.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi dengan Tinggi Kolom Capai 3.000 Meter, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang
Terkait hal tersebut, BPBD Sleman mempersiapkan barak pengungsian.
Ada tiga lokasi yang disiapkan untuk pengungsian warga.
"Barak yang disiapkan di Gayam, nanti ditopang SD Bronggang dan SMP Sunan Kalijaga. Itu 300 bisa tertampung di sana," tegasnya.
Menurutnya, setiap barak pengungsian tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap menerapkan protokol kesehatan, rencananya nanti per keluarga. Jadi (barak) akan dipetak-petak per keluarga," tandasnya.
Tak hanya itu, BPBD DIY juga telah mengecek logistik salah satunya masker.
Dari pengecekan stok masker masih sekitar 30.000.
"Itu masih ditambah yang dari provinsi masih sekitar 60.000. Jadi kita ada 90.000 masker," bebernya.
Baca juga: Waspada Potensi Awan Panas, Suara Guguran Gunung Merapi Terdengar Dua Kali
Diberitakan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga (level III).
Status Siaga ini berlaku mulai 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.
Warga Bakal Dievakuasi
Plt. Kalakhar BPBD Jawa Tengah Safrudin menyebut, beberapa lokasi terdampak yang diperkirakan akan dilakukan evakuasi apabila terjadi letusan Gunung Merapi.
"Lokasinya berada di tiga wilayah yakni di Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten," jelasnya saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).
Dari tiga kabupaten terdapat sembilan desa di antaranya Desa Ngargomulyo, Desa Krinjing, Desa Paten, Desa Tlogolele, Desa Klakah, Desa Jrakah, Desa Tegal Mulyo, Desa Sidorejo, dan Desa Balerante.
Baca juga: Waspada Potensi Awan Panas, Suara Guguran Gunung Merapi Terdengar Dua Kali
"Warga yang tinggal di desa tersebut akan dievakuasi di tempat pengungsian yang disiapkan. Jadi mekanismenya dari desa ke desa paseduluran yang lain," ucapnya.
Dia menjelaskan kemungkinan daerah yang akan terdampak itu yakni berjarak antara 3 hingga 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Jadi memang warga yang tinggal di desa minimal 3-5 kilometer dari puncak harus hati-hati. Karena untuk menghindari adanya material letusan yang terlontar," ujarnya.
Untuk itu, BPBD Jawa Tengah sudah menyiapkan beberapa titik lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak tersebut di sejumlah desa paseduluran yang lain.
"Warga yang tinggal di Kabupaten Magelang di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun ke desa paseduluran Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Warga di Kabupaten Boyolali di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo ke desa paseduluran Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan dan warga di Kabupaten Klaten di Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Kemalang ke desa paseduluran desa Demak Ijo, Kecamatan Karangnongko," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan skenario terburuk jika terjadi potensi letusan diperkirakan tidak seperti letusan yang terjadi pada 2010.
"Potensi ancaman saat ini tidak seperti pada tahun 2010. Jika terjadi letusan kali ini diperkirakan menyerupai letusan tahun 2006. Jadi kami memetakan daerah yang terdampak seperti pada letusan tahun 2006," jelasnya.
Pihaknya menyiapkan tempat pengungsian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat semasa pandemi Covid-19.
Baca juga: Gunung Merapi Dua Kali Erupsi, BPPTKG: Setelah Erupsi, Landai Kembali
Selain itu juga memastikan kesiapan logistik bagi warga di tempat pengungsian agar tercukupi.
"Perlu ada penerapan protokol jaga jarak di tempat pengungsian. Terutama penggunaan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan ibu hamil juga menjadi perhatian. Terlebih bagi warga yang memiliki komorbid harus disediakan tempat khusus," pungkasnya.
Adanya peringatan status Gunung Merapi menjadi Siaga tersebut, aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi pada KRB III dihentikan.
Pihaknya juga mengingatkan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Status Gunung Merapi Siaga, BPBD Sleman Siapkan Logistik hingga Barak Pengungsian dan Warga di Daerah Bahaya Erupsi Merapi Bakal Dievakuasi ke Desa Paseduluran