Breaking News:

Pilpres Amerika Serikat 2020

Update Pilpres AS: Donald Trump Belum Bisa Saingi Suara Biden, Kini Rencana Layangkan Gugatan

Petahana dari Partai Republik di Amerika Serikat, Donald Trump kini terancam harus meninggalkan gedung putih.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube News.com.au
Debat terakhir dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) antara Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan), Kamis (22/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Petahana dari Partai Republik di Amerika Serikat, Donald Trump kini terancam harus meninggalkan gedung putih.

Pasalnya dalam pemilihan presiden 2020, Joe Biden dari Partai Demokrat mendapat suara lebih banyak.

Pada Kamis (5/11/2020), Biden kini telah mendapat 264 suara elektoral.

Donald Trump saat mengunjungi markas kampanyenya di Virginia, Rabu (4/11/2020).
Donald Trump saat mengunjungi markas kampanyenya di Virginia, Rabu (4/11/2020). (YouTube ABC News)

Baca juga: Respons Berbeda Donald Trump dan Joe Biden terkait Kondisi Perolehan Suara Pilpres Amerika Serikat

Sedangkan, Trump baru mendapat 214 suara.

Sehingga, Joe Biden butuh enam suara elektoral lagi untuk menjadi Presiden AS.

Bahkan Biden baru saja merebut suara di Michigan dan Wisconsin.

Sedangkan pada empat tahun lalu, wilayah tersebut dikuasai oleh Trump.

Jika Biden akan mendapat perolehan suara yang lebih besar di Nevada dan Arizona, maka cukup bagi Mantan Wakil Presiden Barack Obama meraih kursi nomor satu AS.

Dikutip dari Kompas.com pada Kamis, kini tim kampanye Trump berencana untuk meminta pengadilan turun tangan.

Mereka menentang meminta agar menghentikan kemenangan Biden di beberapa negara bagian.

Secara khusus, tim Trump menentang penghitungan suara di Pennsylvania pada Mahkamah Agung.

Namun, para hakim menolak untuk mempercepat banding sebelum pemilihan.

Kini mereka sedang mempertimbangkan apakah benar-benar akan menangani kasus ini.

Baca juga: Pernyataan Donald Trump soal Mencuri Suara hingga Skenario Kiamat yang Bisa Melanda Warga AS

Sementara itu Biden sendiri belum mengklaim kemenangan.

Ia tidak akan benar-benar menyatakan kemenangan sebelum penghitungan suara selesai di negara-negara bagian utama.

Presiden 77 tahun ini menegaskan dirinya menolak bahwa Trump mencoba mengagalkan hasil Pilpres.

"Di sini, rakyat berkuasa. Kekuasaan tidak bisa diambil atau ditegaskan," kata Biden.

Trump akan Menggugat

Tertinggal cukup jauh dari Biden, Trump lantas mencuitkan sejumlah kritikan di akun Twitternya @realdonaldtrump pada Kamis pagi.

Ia menyebut kuasa hukumnya sebenarnya telah meminta untuk transparansi terkait pemilu ini.

Namun, suami dari Melanie Trump ini menganggap sistem Pemilu di negaranya sudah rusak.

Sehingga harus ada pembahasan lebih lanjut terkait Pemilu di AS.

"Our lawyers have asked for “meaningful access”, but what good does that do? The damage has already been done to the integrity of our system, and to the Presidential Election itself.

This is what should be discussed!

(Pengacara kami telah meminta "akses yang berarti", tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri.

Inilah yang harus didiskusikan!-red)," ujar Trump.

Tertinggal cukup jauh dari Biden, Trump lantas mencuitkan sejumlah kritikan di akun Twitternya @realdonaldtrump pada Kamis pagi.
Tertinggal cukup jauh dari Biden, Trump lantas mencuitkan sejumlah kritikan di akun Twitternya @realdonaldtrump pada Kamis pagi. (twitter @@realdonaldtrump)

Klaim Menang

Meskipun terpantau berada di bawah Biden, Trump bersiap memberikan pernyataan kemenangan besar pada Rabu malam nanti.

Pernyataan itu ia sampaikan lewat cuitan di akun Twitter miliknya, @realDonaldTrump, Rabu (4/11/2020).

Berikut cuitan yang ditulis oleh Trump, "Saya akan memberikan pernyataan malam ini. Sebuah kemenangan besar!".

Di kolom komentar, nampak beberapa akun Twitter yang menyatakan diri mereka berasal negeri lain, seperti India, dan Jepang memberikan dukungan mereka terhadap Trump.

Tak lama setelah Trump mencuitkan soal pernyataan ini, ia kembali mencuitkan soal kecurigaan adanya kecurangan di Pilpres AS 2020.

Pada cuitannya tersebut, Trump mengklaim ia unggul jauh dalam Pilpres AS 2020.

Namun ada pihak yang berusaha mencurangi hasil pemilihan tersebut.

Trump tidak menyebutkan detail siapa yang mencurangi pemilihannya.

Diketahui dua calon yang bertanding pada Pemilu AS 2020 ini adalah Trump dari Partai Republik, dan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Cuitan tersebut kemudian ditandai oleh Twitter dapat menyesatkan terkait proses Pemilu AS 2020.

Berikut terjemahan dari cuitan lengkap yang ditulis oleh Trump.

"Kita menang besar, namun mereka berusaha mencuri (mencurangi) pemilihan ini. Kita tidak akan membiarkan mereka mencurangi pemilu. Suara tidak dapat dimasukkan apabila pemilihan telah usai!" cuit Trump.

Sedangkan dikutip dari YouTube Sky News, Biden unggul tipis dari Trump, yakni 220 suara dibanding Trump yang memperoleh 213 suara.

Seperti yang diketahui, hanya butuh 270 suara untuk memenangkan Pilpres AS 2020.

Pilpres kali ini dianggap sebagai pemilihan yang penting ditengah sejumlah masalah yang melanda di AS.

Masalah itu antara lain pandemi Covid-19, ekonomi yang melemah, hingga isu ras yang makin keras.

Trump berjanji akan melanjutkan program-programnya.

Sedangka, Biden berjanji akan membuat AS menjadi lebih tenang seperti sebelum Trump memimpin.

Biden menjanjikan dirinya sebagai sosok transisi.

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)

Tags:
Pilpres Amerika Serikat 2020Donald TrumpJoe BidenPemilu Amerika Serikat 2020Covid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved